58 a  Ancaman,  adalah  usaha  yang  bersifat  mengubah  atau  merombak
kebijaksanaan  yang  dilakukan  secara  konsepsional  melalui  tindak kriminal dan politis.
b  Tantangan  adalah  suatu  hal  atau  usaha  yang  bertujuan  atau      bersifat menggugah kemampuan.
c  Hambatan  adalah  suatu  hal  atau  usaha  berasal  dari  diri  sendiri   yang bersifat  atau  bertujuan  melemahkan  atau  menghalangi  secara  tidak
konsepsional. d  Gangguan merupakan suatu hal atau usaha yang berasal dari luar yang
bersifat  atau  bertujuan  melemahkan  serta  menghalangi  secara  tidak konsepsional.
4.
B
entuk-Bentuk Upaya Bela Negara
Bentuk  usaha  pembelaan  negara  sangat  beragam  tidak  hanya  terbatas dalam bidang militer atau pertahanan keamanan dengan “mengangkat senjata”.
Tetapi juga meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, pendidikan,
dan sebagainya. Sebagaimana ketentuan Pasal 9 ayat 2 Undang-undang Nomor 3  Tahun  2002  tentang   Pertahanan  Negara,  wujud  penyelenggaraan
keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dapat dilakukan melalui: a  Pendidikan Kewarganegaraan
b  Pelatihan dasar kemiliteran. c  Pengabdian sebagai Prajurit TNI
d  Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
5. Tindakan Upaya Membela Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat,  Berbangsa, dan Bernegara
Keikutsertaan  setiap  warga  negara  dalam  upaya  membela  negara  bukan hanya  merupakan  hak  tetapi  juga  kewajiban  yang  harus  dipenuhi.  Tingkatan
kewajiban  tersebut  bervariasi  sesuai  dengan  kedudukan  dan  tugas   masing- masing.  Berikut  ini  merupakan  contoh-contoh  tindakan  upaya  membela  negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara: a  Di lingkungan keluarga.
b  Di lingkungan sekolah:
59 c  Lingkungan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Kesadaran bela negara ini mencakup kesadaran untuk menjadi bangsa yang: a  berbudaya.
b  mau berusaha. c   mau berhubungan dengan lingkungan, dan  sesamanya.
d  Bangsa yang mau hidup aman tenteram dan sejahtera. e  Mewujudkan kerukunan dan kedamaian antar umat beragama.
Pertahanan  semesta  tidak  akan  dapat  dimobilisasi  jika  warga  negara  yang menjadi sentral bergeraknya sistem tidak memiliki sifat dan perilaku yang dijiwai
oleh kesadaran bela negara.
6.  Komitmen Persatuan Dalam Keberagaman
Indonesia  merupakan  negara  kepulauan  archipelago  yang  terdiri dari pulau-pulau yang dibatasi laut dan selat. Sebagai sebuah negara kepulauan
yang  terdiri  dari  beragam  suku,  agama,  ras,  etnis  dan  budaya,  Indonesia berpotensi  menghadapi  berbagai  kemungkinan  adanya  perpecahan.  Komitmen
persatuan  dalam  keberagaman  harus  dipahami  oleh  setiap  warga  masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut:
a  Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang. b  Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
c  Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah. d  Terwujudnya sikap saling mencintai dan saling membantu
e  Dapat mengatasi semua perbedaan yang ada dengan penuh kesadaran. Sebagai    sarana  menggalang  persatuan  Bangsa  Indonesia  memiliki
simbol-simbol negara yang dapat menjadi alat-alat pemersatu, antara lain: a  Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia.
b  Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. c  Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
d  Bendera negara Indonesia yaitu Sang Merah Putih. e  Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
” f  Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan falsafah hidup bangsa,
g  Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan  bangsa  merupakan  syarat  yang  mutlak  bagi  kejayaan  Indonesia.
Jika  masyarakatnya  tidak  bersatu  dan  selalu  memprioritaskan  kepentingannya