110
4.1.2.2.4 Hasil Perekaman
Perekaman yang diambil pada penelitian ini berwujud foto kegiatan siswa dalam pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh
idola serta video yang berisi praktik berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Pengambilan foto dan video dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola siklus I berlangsung. Peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengambil foto serta
video selama pembelajaran berlangsung. Hasil perekaman kamera adalah foto-foto kegiatan awal pembelajaran,
yang terdiri atas 1 aktivitas siswa ketika memperhatikan penjelasan peneliti tentang berbicara ekspresif, 2 aktivitas siswa ketika berlatih memerankan
tokoh idola bersama dengan kelompoknya, 3 aktivitas siswa ketika tampil di depan kelas bersama dengan kelompoknya, 4 aktivitas siswa ketika
diskusi pembagian peran bersama dengan kelompoknya, 5 aktivitas siswa ketika mengisi angket siswa. Sementara itu, hasil perekaman video adalah
rekaman berupa video compact disc yang berisi rekaman tes praktik berbicara ekspresif siswa tiap kelompok di depan kelas.
4.1.2.3 Refleksi Siklus I
Pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola yang dilakukan pada siklus ini mulai disukai oleh siswa. Hal ini terlihat dari
antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil tes berbicara ekspresif siklus I secara keseluruhan menunjukkan kategori cukup pada tiap
111
indikatornya. Keterampilan siswa dalam berbicara ekspresif perlu diperbaiki. Hal ini terlihat ketika proses latihan berbicara ekspresif, siswa masih
melakukan hal-hal yang yang harus dihindari dalam berbicara ekspresif seperti, melamun saat guru memberikan materi, saat berlatih berbicara
ekspresif siswa sering mengganggu temannya, berlatih berbicara ekspresif dengan kelompoknya sambil mengobrol, dan kurang konsentrasi terhadap
cerita yang dipelajari sehingga ketika gilirannya berbicara siswa tidak langsung tanggap dan dialog menjadi kacau. Kesulitan lain yang dihadapi
siswa adalah masih kurang memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam berbicara ekspresif.
Hal-hal tersebut nantinya harus diperbaiki ke arah yang lebih bai pada siklus II. Untuk mengatasi kebiasaan yang salah dalam berbicara ekspresif
nantinya dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara ekspresif.
Kemudian, guru memberikan motivasi kepada siswa agar terus berlatih berbicara secara ekspresif. Sementara itu, upaya mengatasi kesulitan siswa
dalam berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola nantinya nantinya akan dilakukan penjelasan dan pelatihan kembali. Selain itu, guru
akan memberikan gambaran tentang cerita pada skenario dengan menata kursi dan meja senyaman mengkin bagi siswa agar siswa dapat praktik
berbicara ekspresif di depan kelas secara maksimal. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siswa.
112
Kriteria nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 75 juga belum dicapai karena secara keseluruhan nilai yang dicapai baru sebesar 64,7. Untuk
mencapai nilai ketuntasan sebesar 75, peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada
pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola siklus II.
Berdasarkan hasil observasi, angket, wawancara, dan perekaman terilihat perilaku siswa beragam. Mulai dari perilaku positif hingga perilaku
negatif. Beberapa siswa tertarik dengan pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola, tetapi ada pula siswa yang masih belum
tertarik dengan pembelajaran tersebut karena berbagai alasan seperti tidak menyukai keterampilan berbicara ekspresif karena harus praktik di depan
kelas dan mengalami kesulitan, tetapi masih malu untuk bertanya. Keaktifan siswa dalam bertanya juga nantinya perlu ditingkatkan pada siklus II. Selain
itu, masih ada beberapa siswa yang masih tidak bersemangat saat menerima tugas dari peneliti maupun saat berlatih memerankan tokoh idola bersama
kelompoknya. Untuk memperbaiki perilaku siswa agar lebih ke arah positif, maka
pada pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola siklus II nantinya akan direncanakan pembelajaran yang lebih matang,
penciptaan suasana belajar yang kondusif, dan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan serta pemberian motivasi kepada siswa
untuk terus belatih berbicara ekspresif.
113
4.1.3.1 Hasil Penelitian Siklus II