51
2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengamatan, kemampuan siswa kelas VIIG SMP Negeri 1 Mayong Jepara dalam berbicara ekspresif masih rendah. Faktor penyebab belum
optimalnya kemampuan
berbicara ekspresif
pada siswa
adalah teknik
pembelajaran yang masih bersifat klasikal, yakni pemilihan teknik pembelajaran yang tidak didasarkan atas identifikasi terhadap kemampuan siswa, karakteristik
siswa, keadaan siswa, dan keinginan siswa, sehingga teknik pembelajaran yang dipilih seringkali tidak tepat. Pemilihan teknik pembelajaran yang tidak tepat ini
membuat siswa tidak mampu mengikuti pembelajaran kemampuan keterampilan berbicara ekspresif yang dilakukan. Seringkali siswa pasif dalam mengikuti
pembelajaran tersebut. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, dicobakan salah satu
teknik pembelajaran berbicara yang diduga akan dapat menumbuhkan semangat dan meningkatkan keterampilan berbicara ekspresif siswa adalah dengan
penggunaan teknik simulasi tokoh idola. Sesuai dengan karakteristik siswa kelas VII SMP, pemilihan teknik yang tepat adalah teknik yang dapat membuat anak
menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat ditempuh agar anak tertarik untuk aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan
penerapan teknik pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Setelah merasa tertarik dengan teknik tersebut, maka siswa akan lebih mudah menguasai
kompetensi yang diharapkan. Dalam kegiatan berbicara ekspresif, siswa diminta untuk menampilkan
ekspresi yang tepat saat berbicara. Ekspresi tersebut dapat ditunjukkan dengan
52
lafal, intonasi, dan mimik yang tepat. Penerapan teknik simulasi tokoh idola bermanfaat untuk membentu siswa dalam menampilan ekspresi yang sesuai
dengan hal yang dibicarakan. Melalui teknik simulasi tokoh idola, siswa berpartisipasi aktif dalam
seluruh proses pembelajaran berbicara ekspresif. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, dimulai dari kerjasama anggota kelompok, kegiatan pembagian
peranan dalam simulasi, memerankan tokoh idola dalam kelompok ataupun di depan kelas, dan menanyakan hal-hal yang belum dipahami kepada peneliti.
Dengan demikian,
proses pembelajaran
berbicara ekspresif
menjadi menyenangkan dan keterampilan berbicara siswa akan meningkat.
2.4 Hipotesis Tindakan