Hasil Angket Hasil Nontes Siklus II

128 kegiatan tanya jawab dengan peneliti. Siswa-siswa tersebut lebih suka bertanya kepada temannya ketika mengalami kesulitan atau menyuruh taman mereka untuk bertanya kepada peneliti. Aspek observasi siswa tidak bersemangat saat menerima tugas dari peneliti masuk dalam kategori kurang karena ada dua siswa yang masih suka mengeluh ketika peneliti memberikan tugas. Aspek berikutnya, yaitu siswa pasif dalam diskusi kelompok masuk dalam kategori kurang karena hanya ada tujuh siswa yang masih enggan berlatih dan aktif dalam pembegian peranan. Aspek observasi yang terakhir adalah siswa tidak bersemangat dalam berlatih memerankan tokoh idola bersama kelompoknya masuk dalam kategori kurang karena hanya ada satu siswa yang kurang bersemangat ketika berlatih dengan kelompoknya. Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola siklus II jumlah siswa yang berperilaku positif lebih banyak daripada siswa yang berperilaku negatif.

4.1.3.2.2 Hasil Angket

Angket yang digunakan pada siklus II ini sama dengan angket yang digunakan pada siklus I, yaitu angket siswa dan angket guru. 129 1 Hasil Angket Siswa Aspek-aspek yang harus diisi oleh siswa pada lembar angket siswa siklus II meliputi, 1 kesan siswa terhadap materi pembelajaran berbicara ekspresif, 2 kesulitan siswa dalam berbicara ekspresif, 3 kesan siswa tentang cara yang digunakan peneliti dalam pembelajaran berbicara ekspresif, 4 perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran berbicara ekspresif, 5 saran siswa untuk pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Berikut ini adalah data hasil angket siswa pada siklus II. Aspek yang pertama, kesan siswa terhadap materi pembelajaran berbicara ekspresif, yaitu terdapat 34 siswa atau keseluruhan siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran tersebut. Alasan yang diungkapkan siswa beragam, antara lain menambah pengetahuan, menambah pengalaman, menarik, dan mendapat bekal ilmu untuk pembelajaran yang akan datang. Aspek yang kedua, siswa mengalami kesulitan ketika menggunakan teknik simulasi tokoh idola dalam pembelajaran. Sebanyak sepuluh siswa masih merasa bingung dalam memerankan naskah dan bercerita sesuai dengan naskah tersebut. Sementara itu, 24 siswa sudah tidak mengalami kesulitan ketika menggunakan teknik simulasi tokoh idola. Aspek yang ketiga, kesan siswa tentang cara yang digunakan peneliti dalam pembelajaran berbicara ekspresif. Siswa yang menjawab tertarik dengan cara yang digunakan peneliti dalam pembelajaran berbicara ekspresif sebanyak 32 siswa. Alasan mereka beragam, seperti memudahkan mereka untuk menampilkan ekspresi mereka saat berbicara, melatih daya ingat 130 mereka saat bercerita, dan melatih keberanian mereka saat berbicara di muka umum. Sementara itu, dua siswa kurang tertarik dengan cara yang digunakan peneliti dalam pembelajaran berbicara ekspresif dengan alasan masih belum paham dan belum bisa berkoordinasi dengan kelompoknya saat praktik berbicara ekspresif di depan kelas. Aspek yang keempat, perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran berbicara ekspresif. Keseluruhan siswa merasa senang saat mengikuti pembelajaran berbicara ekspresif karena mereka merasa pembelajaran seperti ini sangat menyenangkan karena peneliti dapat membuat situasi kelas menjadi menyenangkan sehingga tidak membuat siswa cepat merasa jenuh. Aspek yang kelima, saran terhadap pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Pada aspek ini sebanyak 34 siswa memberikan saran mendukung pembelajaran. Saran yang diberikan siswa antara lain agara pembelajaran dengan teknik simulasi tokoh idola juga dapat diajarkan pada pelajaran selain bahasa Indonesia karena pembelajarannya sangat menyenangkan dan membuat siswa tertarik dengan materi yang dipelajari. 2 Hasil Angket Guru Angket guru merupakan hasil pengamatan peneliti tentang perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran. Aspek-aspek pengamatan yang terdapat dalam angket guru, antara lain, 1 catatan mengenai kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi 131 tokoh idola, 2 catatan tentang tanggapan siswa terhadap teknik simulasi tokoh idola, 3 keseriusan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola, 4 catatan yang berisi tentang suasana pembelajaran di dalam kelas setelah diterapkan teknik simulasi tokoh idola, 5 perilaku siswa selama kegiatan berbicara ekspresif dengan menggunakan teknik simulasi tokoh idola. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola pada siklus II ini terlihat lebih baik, walaupun setiap awal pembelajaran keadaan siswa selalu ramai dan lebih tenang ketika peneliti memberikan materi pembelajaran. Tanggapan siswa tentang teknik simulasi tokoh idola beragam. Beberapa siswa dengan antusias berlatih dan berkreasi dalam memerankan tokoh idola yang lebih baik daripada siklus I. Selain itu, ada pula yang masih mengeluh karena mengalami kesulitan dalam memerankan tokoh idola, khususnya dalam mengurutkankan isi cerita dalam skenario. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara ekspresif dengan menggunakan teknik simulasi tokoh idola pada siklus II ini juga lebih baik daripada siklus I. Jumlah siswa yang bertanya mengenai kesulitan yang mereka hadapi juga lebih banyak. Siswa lebih suka bertanya ketika peneliti memberikan waktu untuk bertanya. Tanggapan tentang suasana pembelajaran di dalam kelas setelah diterapkan teknik simulasi tokoh idola, saat pembelajaran berlangsung siswa sudah mulai aktif dalam bertanya, selain itu siswa juga senang dan antusias 132 dalam pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Beberapa siswa berlatih dengan kelompoknya dengan serius dan sungguh- sungguh. Hal itu terlihat ketika peneliti memberikan tugas untuk memerankan tokoh idola di depan kelas, siswa-siswa tersebut memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk berlatih terlebih dahulu dengan kelompok masing-masing sebelum tampil di depan kelas. Perilaku siswa selama pembelajaran berbicara ekspresif dengan menggunakan teknik simulasi tokoh idola yakni sebagian besar siswa berperilaku positif, siswa yang pada siklus I enggan untuk ikut serta dalam kegiatan pembelajaran, pada siklus II sudah bersemangat dan aktif dalam pembelajaran.

4.1.3.2.3 Hasil Wawancara