106
bertanya ketika peneliti mengamati siswa ketika mereka berlatih dengan kelompoknya.
Suasana kelas setelah diterapkan pembelajaran berbicara ekspresif dengan menggunakan teknik simulasi tokoh idola. Respons siswa sangat
antusias dan senang dalam menerima teknik baru dalam pembelajaran berbicara ekspresif, melalui teknik simulasi tokoh idola siswa akan lebih
mudah dalam menampilkan ekspresinya ketika berbicara di depan kelas. Siswa mengerjakan tugas dari peneliti dengan sungguh-sungguh dan serius.
Sementara itu, ada beberapa siswa yang mengeluh ketika diberi tugas dan mereka masih tidak sungguh-sungguh berlatih dengan kelompok mereka.
Perilaku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, meskipun ada banyak siswa yang berperilaku positif, ada juga beberapa siswa yang
berperilaku negatif yaitu masih berbicara sendiri dengan temannya dan menganggu kelompok lain saat berlatih. Hal itu akan menganggu teman yang
lain dalam berlatih dengan kelompoknya.
4.1.2.2.3 Hasil Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan setelah pembelajaran siklus I selesai. Wawancara dilakukan terbatas kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi,
nilai sedang, dan nilai rendah. Kegiatan wawancara ini bertujuan untu mengetahui tanggapan yang diberikan siswa dalam pembelajaran berbicara
ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Hal-hal yang diungkap dalam wawancara adalah 1 tokoh yang diidolakan siswa dan alasan mereka
107
mengidolakan tokoh tersebut, 2 kesulitan yang sering ditemukan siswa dalam pembelajaran berbicara ekspresif, 3 kesulitan yang dihadapi siswa
dalam pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola, 4 pendapat siswa tentang pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik
simulasi tokoh idola, 5 pendapat siswa tentang ketertarikan pembelajaran keterampilan berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola, 6
saran siswa terhadap pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola, 7 saran siswa terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki
dalam pembelajaran yang akan datang. Pertanyaan pertama adalah tokoh yang diidolakan siswa dan alasan
mereka mengidolakan tokoh tersebut. Untuk siswa yang memperoleh nilai tertinggi, tokoh yang diidolakan yaitu tokoh-tokoh yang dapat menampilkan
ekspresinya secara tepat dengan hal yang diungkapkan. Untuk siswa yang mendapat nilai sedang, tokoh yang diidolakan adalah tokoh yang banyak
menampilkan ekspresi mereka melalui lagu. Sementara itu, siswa yang mendapat nilai rendah merasa tertarik dengan tokoh sepak bola karena
mereka masih belum paham dengan maksud pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara.
Pertanyaan kedua, kesulitan yang sering ditemukan siswa dalam pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Siswa
yang mendapat nilai tertinggi dan sedang merasa belum menghadapi kesulitan yang berarti. Sementara siswa yang mendapat nilai rendah merasa
kesulitan dalam praktik berbicara ekspresif karena merasa kurang tertarik.
108
Siswa tersebut mengakui bahwa tidak mempunyai kebiasaan berbicara ekspresif.
Pertanyaan ketiga, kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Siswa yang mendapat
nilai tertinggi dan sedang merasa belum menghadapi kesulitan yang berarti. Sementara siswa yang mendapat nilai rendah merasa kesulitan dalam
menerapkan teknik simulasi tokoh idola. Siswa tersebut sulit mempraktikkan tokoh idola mereka dan sering tidak fokus karena masih kurang percaya diri.
Pertanyaan keempat adalah pendapat siswa tentang pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Siswa yang mendapat
nilai tertinggi merasa tertantang dengan teknik simulasi tokoh idola karena baru kali pertama mencoba serta sangat membantu dalam menampilkan
ekspresi mereka saat berbicara. Siswa yang mendapat nilai sedang merasa tertarik dengan teknik simulasi tokoh idola karena teknik tersebut membantu
untuk menampilkan ekspresi saat berbicara. Sementara itu, siswa yang mendapat nilai rendah berpendapat bahwa teknik simulasi tokoh idola sangat
rumit karena harus berbicara secara runtut dan mengingat-ingat tokoh idola. Pertanyaan kelima adalah pendapat siswa tentang ketertarikan
pembelajaran keterampilan berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Siswa yang mendapat nilai tertinggi dan sedang merasa sangat tertarik
dengan teknik simulasi tokoh idola karena dapat melatih mereka agar percaya diri berbicara di depan kelas dan melatih kerja sama dengan anggota
kelompok. Sementara siswa yang mendapat nilai rendah merasa kurang
109
tertarik karena kurang bisa bekerjasama dengan anggota kelompok dan kurang paham dengan urutan cerita yang dimainkan sehingga mereka sering
mendahului anggota yang lain saat berbicara. Pertanyaan keenam adalah saran siswa terhadap pembelajaran
berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Siswa yang mendapat nilai tertinggi memberikan saran agar pembelajaran berbicara ekspresif lebih
menarik lagi. Siswa yang mendapat nilai sedang memberian saran kepada peneliti agar tetap bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Sementara itu, siswa yang mendapat nilai rendah memberikan saran agar dijelaskan kembali tentang teknik simulasi tokoh idola dan dilatih kembali
cara berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola. Pertanyaan terakhir adalah saran siswa terhadap hal-hal yang perlu
diperbaiki dalam pembelajaran yang akan datang. Siswa yang mendapat nilai tertinggi memberikan saran agar pembelajaran yang akan datang lebih
menarik dan menyenangkan lagi. Siswa yang mendapat nilai sedang memberikan
saran kepada
peneliti agar
tetap memberikan
suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Sementara itu, yang
mendapat nilai rendah memberikan saran kepada peneliti agar pembelajaran yang akan datang dapat memperpendek pembicaraan di depan kelas karena
mereka sulit menghafal dan kurang memahami isi cerita.
110
4.1.2.2.4 Hasil Perekaman