123
Tabel 24 Penilaian Indikator Keruntunan Cerita
No Kategori
Rentang Nilai Frekuensi
Jumlah Skor
Persentase 1
Baik sekali 85-100
10 866
29,4 2
Baik 75-84
23 1821
67,6 3
Cukup 60-74
1 699
3 4
Kurang 40-59
5 Gagal
0-39 Jumlah
34 2687
100 Nilai rata-rata
2687 34
= 79
Berdasarkan data pada tabel 24, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa dalam berbicara ekspresif pada indicator keruntunan cerita mencapai
nilai 79 atau dalam kategori baik. Pada indikator keruntunan cerita ada sepuluh siswa atau 29,4 yang memperoleh nilai dalam kategori baik sekali.
Sebanyak 23 siswa atau 67,6 dalam kategori baik. Adapun untuk kategori kurang dan gagal tidak ada satupun siswa yang mencapai rentang nilai
tersebut.
4.1.3.2 Hasil Nontes Siklus II
Hasil penelitian nontes pada siklus II diperoleh dari hasil observasi, angket, wawancara, dan perekaman kamera dan video. Berikut ini
pemaparan hasil tes siklus II.
4.1.3.2.1 Hasil Observasi
Pengambilan data
melalui observasi
dilaksanakan selama
pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola
124
berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui tingah laku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pada siklus II ini, pedoman yang digunakan dalam observasi sama dengan pedoman observasi siklus I. Pedoman tersebut terbagi pada sikap
positif dan sikap negatif. Sikap positif siswa dalam proses pembelajaran antara lain, 1 siswa memperhatikan pelajaran berbicara ekspresif dengan
sungguh-sungguh, 2 siswa aktif dalam tanya jawab dengan peneliti, 3 siswa antusias dan serius saat menerima tugas dari peneliti, 4 siswa aktif
dalam diskusi kelompok, 5 siswa bersemangat dalam berlatih memerankan tokoh idola bersama kelompoknya.
Adapun sifat negatif siswa, antara lain, 1 respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran kurang, 2 siswa cenderung bersikap pasif dan tidak
bersemangat dalam kegiatan tanya jawab dengan peneliti, 3 siswa tidak bersemangat saat menerima tugas dari peneliti, 4 siswa pasif dalam diskusi
kelompok, 5 siswa tidak bersemangat dalam berlatih memerankan tokoh idola bersama kelompoknya.
125
Tabel 25 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus II
No Aspek observasi
Frekuensi Kategori
1. Siswa memperhatikan pelajaran
berbicara ekspresif
dengan sungguh-sungguh.
34 100
SB
2. Siswa aktif dalam tanya jawab
dengan peneliti. 19
55,9 C
3. Siswa antusias dan serius saat
menerima tugas dari peneliti. 32
94 SB
4. Siswa
aktif dalam
diskusi kelompok.
30 88,2
SB 5.
Siswa bersemangat
dalam berlatih
memerankan tokoh
idola bersama kelompoknya. 33
97 SB
Keterangan: 1. SB = Sangat Baik : 81-100
2. B = Baik : 61-80
3. C = Cukup : 41-60
4. K = Kurang : 40
Berdasarkan tabel 25 pada siklus II ini, pengamatan terhadap perilaku siswa pada aspek positif mengalami perubahan yang lebih baik. Pada aspek
observasi siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh, masuk dalam kategor sangat baik karena seluruh siswa memperhatikan pelajaran
dengan sungguh-sungguh terutama pada penjelasan teknik simulasi tokoh idola. Siswa ingin tahu lebih banyak tentang teknik simulasi tokoh idola
sehingga mereka bisa menggunakan teknik simulasi tokoh idola dengan baik daripada ketika melakukan praktik berbicara ekspresif dengan teknik simulasi
tokoh idola secara berkelompok pada siklus I.
126
Selama pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola, sebanyak 19 siswa sudah mau mengajuan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan materi pembelajaran dan kesulitan yang mereka hadapi sehingga aspek observasi ini masuk dalam kategori cukup. Siswa-siswa
terebut bertanya ketika peneliti menjelaskan materi maupun ketika peneliti melakukan pengamatan kepada siswa yang sedang berlatih praktik berbicara
ekspresif dengan kelompoknya. Ketika menerima tugas yang diberikan oleh peneliti, seperti tes
berbicara ekspresif di depan kelas, sebanyak 32 siswa berlatih bersama kelompoknya dengan sungguh-sungguh sehingga aspek observasi ini masuk
dalam kategori sangat baik. Ketika praktik berbicara ekspresif di depan kelas, siswa-siswa
tersebut melakukannya
dengan sungguh-sungguh
dan konsentrasi.
Pada tahap berlatih dan pembagian peranan dalam simulasi, sebanyak 30 siswa aktif dalam kelompok masing-masing sehingga aspek observasi
siswa aktif dalam diskusi kelompok masuk dalam kategori sangat baik. Siswa terlihat antusias dan tertarik dalam diskusi dengan kelompoknya.
Pada siklus II ini, sebanyak 33 siswa berperilaku positif dengan bersemangat dalam berlatih memerankan tokoh idola bersama kelompoknya.
Aspek observasi ini masuk dalam kategori sangat baik. Siswa lebih suka berlatih bersama kelompoknya daripada hanya duduk melihat kelompok lain
berlatih. Hasil observasi aspek negatif dapat dilihat pada tabel berikut ini.
127
Tabel 26 Hasil Observasi Aspek Negatif Siklus II
No Aspek observasi
Frekuensi Kategori
1. Respons
siswa terhadap
kegiatan pembelajaran kurang. K
2. Siswa cenderung bersikap pasif
dan tidak bersemangat dalam kegiatan tanya jawab dengan
peneliti. 16
47 C
3. Siswa tidak bersemangat saat
menerima tugas dari peneliti. 2
5,9 K
4. Siswa
pasif dalam
diskusi kelompok.
7 20,6
K 5.
Siswa tidak bersemangat dalam berlatih
memerankan tokoh
idola bersama kelompoknya. 1
2,9 K
Keterangan: 1. SB = Sangat Baik : 81-100
2. B = Baik : 61-80
3. C = Cukup : 41-60
4. K = Kurang : 40
Berdasarkan tabel 26, dapat menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran selain sikap positif, beberapa orang siswa masih berperilaku
yang kurang baik. Hal tersebut masuk dalam aspek observasi negatif. Pada aspek observasi respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran kurang masuk
dalam kategori kurang karena tidak ada siswa yang tidak merespons kegiatan pembelajaran. Keseluruhan siswa memperhatikan pembelajaran dengan baik.
Aspek observasi
siswa cenderung
bersikap pasif
dan tidak
bersemangat dalam kegiatan tanya jawab dengan peneliti masuk dalam kategori cukup karena terdapat 16 siswa yang masih bersikap pasif saat
128
kegiatan tanya jawab dengan peneliti. Siswa-siswa tersebut lebih suka bertanya kepada temannya ketika mengalami kesulitan atau menyuruh taman
mereka untuk bertanya kepada peneliti. Aspek observasi siswa tidak bersemangat saat menerima tugas dari
peneliti masuk dalam kategori kurang karena ada dua siswa yang masih suka mengeluh ketika peneliti memberikan tugas. Aspek berikutnya, yaitu siswa
pasif dalam diskusi kelompok masuk dalam kategori kurang karena hanya ada tujuh siswa yang masih enggan berlatih dan aktif dalam pembegian
peranan. Aspek observasi yang terakhir adalah siswa tidak bersemangat dalam
berlatih memerankan tokoh idola bersama kelompoknya masuk dalam kategori kurang karena hanya ada satu siswa yang kurang bersemangat ketika
berlatih dengan kelompoknya. Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa selama proses
pembelajaran berbicara ekspresif dengan teknik simulasi tokoh idola siklus II jumlah siswa yang berperilaku positif lebih banyak daripada siswa yang
berperilaku negatif.
4.1.3.2.2 Hasil Angket