58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Jenis penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development. Penelitian ini merupakan suatu proses dalam
mengembangkan produk, yaitu perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan LKS pada materi bangun ruang sisi datar berbasis hypothetical learning trajectory.
Secara lebih spesifik, materi yang dikembangankan adalah pada kubus dan balok. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian
dengan tahapan: Analysis Analisis, Design Perancangan, Development Pengembangan, Implementation Implementasi, dan Evaluation Evaluasi.
Berikut ini merupakan pemaparan hasil dari penelitian pengembangan yang telah dilakukan:
1. Hasil Tahap Analysis Analisis
a. Analisis Kurikulum Analisis kurikulum dilakukan oleh peneliti dari data-data, buku-buku, dan
silabus. Penelitian berlangsung di SMP Negeri 1 Turi, dimana kurikulum yang digunakan untuk kelas VIII adalah KTSP 2006. Meskipun kurikulum yang
digunakan di sekolah uji coba produk merupakan sekolah yang masih menggunakan KTSP 2006 sebagai kurikulum pebelajaran, namun perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dikembangkan oleh peneliti dibuat berdasarkan Kurikulum 2013. Perbedaan kurikulum yang digunakan SMP Negeri
1 Turi sebagai sekolah tempat uji coba produk dengan kurikulum yang dijadikan
59 acuan untuk mengembangkan produk tidak menjadi kendala, karena adapun poin
utama dari kompetensi dasar yang harus dicapai masih sama, yaitu luas permukaan dan volume dari bangun ruang sisi datar kubus, balok, prisma dan limas.
Kompetensi dasar pada kurikulum KTSP 2006 materi bangun ruang sisi datar untuk kelas VIII adalah 1 mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas
serta bagian-bagiannya, 2 membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas, dan 3 menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Kompetensi dasar yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan produk LKS dan RPP ini adalah 1 menurunkan rumus untuk menentukan luas permukaan
dan volume bangun ruang sisi datar dan 2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik dengan sintaks 5M Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi,
Mengasosiasi, dan Mengomunikasi, sedangkan SMP Negeri 1 Turi menggunakan sintaks eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Namun hal ini tidak menjadi
hambatan dalam penelitian, karena aktivitas-aktivitas siswa meliputi mengamati, menanya dan mengumpulkan informasi tercakup dalam kegiatan eksplorasi,
sementara aktivitas mengasosiasi tercakup ke dalam kegiatan elaborasi, dan aktivitas mengomunikasi tercakup ke dalam kegiatan konfirmasi. Secara umum,
substansi yang termuat dalam sintaks 5M juga termuat dalam eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Hal ini menegaskan bahwa perbedaan kurikulum yang digunakan
oleh peneliti dan yang digunakan oleh sekolah tidak menyebabkan suatu hambatan yang berarti dalam kegiatan pembelajaran, karena substansi materi bangun ruang
60 sisi datar dalam Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 sama. Selain itu, kompetensi
dasar pada materi bangun ruang sisi datar pada Kurikulum 2013 maupun KTSP 2006 dapat dicapai melalui tujuan-tujuan pembelajaran yang sama.
Tujuan dari Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Sesuai
dengan tujuan tersebut, maka Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar
Kemendikbud, 2012
. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat lebih produktif, kreatif, dan inovatif di kemudian hari.
b. Analisis Materi Materi bangun ruang sisi datar ini meliputi kubus, balok, prisma dan limas.
Topik yang dibahas dalam pembelajaran antara lain sifat-sifat, luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma, dan limas. Sifat-sifat yang dimaksud adalah
banyaknya rusuk, titik sudut, dan sisi yang dimiliki masing-masing bangun ruang sisi datar. Khusus pada materi kubus dan balok juga dibahas mengenai diagonal
sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal, sedangkan topik luas permukaan dan volume lebih mengarah kepada menemukan rumus dan mengaplikasikannya untuk
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan bangun keempat bangun ruang sisi datar tersebut.
Berdasarkan hasil analisis kurikulum yang telah dilakukan, diketahui bahwa topik yang diajarkan pada materi bangun ruang sisi datar antara KTSP 2006 dan
61 Kurikulum 2013 masih memuat hal yang sama, yaitu sifat-sifat, luas permukaan
dan volume bangun ruang sisi datar kubus, balok, prisma dan limas. Topik-topik ini kemudian dikembangkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan dalam LKS yang
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan peneliti bersumber
dari kompetensi dasar yang ada pada silabus revisi tahun 2016, namun buku sumber yang digunakan sebagai bahan pengumpulan materi adalah Buku Matematika untuk
Kelas VIII SMPMTs edisi revisi 2014 dan Buku Matematika: Konsep dan Aplikasinya.
c. Analisis Karakteristik Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, masa SMP adalah masa di mana
anak menginjak stadium operasional formal, yaitu antara 12-15 tahun. Pada masa tersebut, anak-anak mulai mampu untuk memahami dan mengkonstruk pemikiran.
Pada tahap ini siswa diyakini mampu membawa model konkret menuju model formal dengan bantuan dan fasilitas dari guru. Tahap operasional formal juga
merupakan tahap dimana siswa masih banyak mengeluarkan energi melalui aktifitas-aktifitas motorik.
Analisis karakteristik siswa dilakukan oleh peneliti melalui pengamatan selama kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil pekerjaan
siswa, peneliti melihat bahwa siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Turi memiliki semangat belajar yang cukup tinggi dan kompetensi yang tinggi pula. Mereka dapat
belajar secara berkelompok dan mandiri, aktif berdiskusi, dan tidak malu untuk bertanya. Namun, siswa masih belum terbiasa untuk berpikir secara terbuka. Siswa
62 masih terpaku pada contoh penyelesaian masalah yang biasa. Meskipun sebenarnya
mereka memiliki ide lain, tapi sebagian besar masih belum berani untuk mengikuti alur berpikirnya karena takut jika jawaban yang mereka berikan salah. Walaupun
sebenarnya jawaban yang dipikirkannya tidak selalu salah. Ini terbukti dengan cara
siswa menyelesaikan kegiatan dalam LKS Lampiran B8. 2.
Hasil Tahap Design Perancangan
a. Rancangan RPP berbasis hypothetical learning trajectory 1 Perancangan tujuan pembelajaran pada setiap pertemuan
Tujuan pembelajaran dirancang berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan kompetensi dasar. Berikut
merupakan tabel perancangan tujuan pembelajaran pada setiap pertemuan.
Tabel 19. Perancangan Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ke-
Tujuan Pembelajaran Alokasi
Waktu 1
Siswa mampu mendeskripsikan unsur-unsur kubus
Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur kubus
Siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat kubus
1 × 40 menit
2 Siswa mampu menyelesaikan persoalan
berkaitan dengan kerangka kubus Siswa mampu menjelaskan pengertian
diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal pada kubus
Siswa mampu melukis diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal pada
kubus 2 × 40 menit
Pertemuan Ke-
Tujuan Pembelajaran Alokasi
Waktu 3
Siswa mampu mengenali jaring-jaring kubus kemudian
mampu membuatnya
secara berkelompok
Siswa mampu menemukan rumus luas permukaan kubus berdasarkan jaring-jaring
yang telah dibuat 2 × 40 menit
63 2 Pemilihan metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini adalah guided discovery learning atau metode penemuan terbimbing dan discovery learning atau
metode penemuan dengan pendekatan saintifik dan setting grup diskusi. Metode pembelajaran guided discovery learning dan discovery learning dipilih
berdasarkan karakteristik siswa serta keinginan dari peneliti agar siswa dapat menjadi lebih kreatif dan terbuka dalam berpikir.
3 Perancangan kegiatan pembelajaran Perancangan kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan-kegiatan siswa dan
guru yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. RPP yang dikembangkan juga memuat dugaan-dugaan jawaban atau respon siswa dan
tanggapan guru.
Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus
4 Siswa mampu menemukan rumus volume
kubus Siswa mampu menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan volume kubus 1 × 40 menit
5 Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri dan
unsur-unsur pada balok Siswa mampu menuliskan ciri-ciri dan unsur-
unsur balok Siswa mampu menemukan rumus luas
permukaan balok Siswa mampu menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan luas permukaan balok 2 × 40 menit
6 Siswa mampu menemukan rumus volume
balok Siswa mampu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan volume balok 2 × 40 menit
64 a. Kegiatan Pendahuluan
Tabel 20. Kegiatan Pendahuluan Guru dan Siswa
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru mengawali kelas dengan mengucapkan
salam dan
memeriksa kehadiran siswa. Siswa menjawab salam
Guru menjelaskan kompetensi yang
akan dicapai
pada pertemuan tersebut
Siswa mendengarkan dengan seksama
Guru menanyakan apa yang telah dipelajari siswa pada
pertemuan yang lalu Siswa menjawab pertanyaan
dengan aktif
Guru memberikan apersepsi untuk siswa
Siswa melakukan apersepsi melalui
pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Guru menjelaskan aplikasi dari
konsep yang akan dipelajari sebagai motivasi awal untuk
siswa Siswa mendengarkan dengan
seksama
65 b. Kegiatan Inti
Tabel 21. Kegiatan Inti Guru dan Siswa
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok.
Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Guru memberikan fasilitas- fasilitas yang dibutuhkan siswa
untuk belajar LKS, model kubus, penggaris.
Siswa mengamati
model, masalah, perintah, atau topik
yang diberikan.
Guru memfasilitasi
siswa dalam melakukan kegiatan
belajar. Siswa melakukan kegiatan
menanya, mengumpulkan
informasi, dan mengasosiasi. Guru
memfasilitasi siswa
dengan tanggapan
yang berbeda atas respon siswa yang
berbeda pula. Siswa
belajar dengan
mengikuti alur
belajarnya sendiri dan bertanya kepada
guru jika ada yang kurang dipahami
Guru meminta
perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya. Perwakilan siswa maju ke
depan kelas untuk menuliskan atau mengungkapkan hasil
diskusi kelompoknya.
Guru meminta
siswa mengerjakan
latihan soal
secara individu Siswa mengerjakan latihan
soal secara individu
66 c. Kegiatan Penutup
Tabel 22. Kegiatan Penutup Guru dan Siswa
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru mengajak siswa untuk merefleksikan
pembelajaran pada hari itu bersama-sama
Siswa merefleksikan
pembelajaran bersama-sama, yaitu mengulas kembali apa
yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut.
Guru menjelaskan kompetensi yang
akan dicapai
pada pertemuan selanjutnya
Siswa mendengarkan dengan seksama
Guru menutup pembelajaran dengan salam
Siswa menjawab salam
4 Pemilihan sumber belajar Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah LKS berbasis
hypothetical learning trajectory untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan buku teks pelajaran Matematika: Konsep dan Aplikasinya.
5 Perencanaan penilaian pembelajaran Penilaian pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan soal
uraian. Soal dibuat sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi pada setiap pertemuan. Penilaian yang dirancang meliputi kunci jawaban dan skor yang
diberikan untuk setiap penyelesaian. Rubrik penilaian pembelajaran tercantum pada setiap RPP.
67 b. Rancangan LKS berbasis hypothetical learning trajectory
1 Penyusunan kerangka LKS Kerangka LKS merupakan garis besar isi LKS yang disusun sesuai dengan
kebutuhan LKS. LKS disusun menurut kebutuhan siswa dan mengedepankan kemudahan siswa dalam memahami materi yang akan dipelajarinya. Berikut ini
merupakan kerangka LKS bangun ruang sisi datar berbasis hypothetical learning trajectory.
SAMPUL LKS 1 UNSUR-UNSUR DAN SIFAT-SIFAT KUBUS
LKS 2 DIAGONAL BIDANG, DIAGONAL RUANG, DAN BIDANG DIAGONAL
LKS 3 JARING-JARING DAN LUAS PERMUKAAN KUBUS LKS 4 VOLUME KUBUS
LKS 5 LUAS PERMUKAAN BALOK LKS 6 VOLUME BALOK
LKS 7 SIFAT-SIFAT DAN LUAS PERMUKAAN PRISMA LKS 8 VOLUME PRISMA
LKS 9 SIFAT-SIFAT DAN JARING-JARING LIMAS LKS 10 LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS
Kerangka LKS kemudian dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Kegiatan-kegiatan yang
dimuat di dalam LKS merupakan kegiatan yang diselesaikan siswa melalui diskusi kelompok. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan yang dirancang agar siswa
68 melakukan diskusi secara aktif dan melakukan beberapa kegiatan motorik seperti
menggambar, menggunting, dan mengarsir. Tujuan-tujuan pembelajaran yang terdapat pada setiap kegiatan telah disusun sesuai dengan hasil analisis materi dan
analisis kurikulum, sehingga sesuai dengan KI, KD, dan indikator pencapaian kompetensi yang telah dibuat. Sementara itu, dugaan alur belajar siswa dan
alternatif respon guru termuat dalam RPP dan petunjuk penggunaan LKS untuk guru.
2 Bagian-bagian dan fasilitas LKS a. Petunjuk umum LKS
b. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi c. Identitas pemilik
d. Sekilas sejarah e. Tahukah Kamu?
f. Apa Kesimpulanmu? g. Latih Dirimu
h. Mari mengingat i. Sepenggal motivasi
3 Pengumpulan referensi Dalam mengembangkan LKS bangun ruang sisi datar berbasis hypothetical
learning trajectory ini peneliti menggunakan beberapa buku sebagai referensi a. Buku Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk Siswa Kelas VIII
SMPMTs yang ditulis oleh Dewi Nuharini
69 b. Buku Guru Matematika untuk Kelas VIII SMPMTs yang diterbitkan oleh
Kemendikbud edisi revisi 2014 c. Modul Geometri Ruang yang ditulis oleh A. Sardjana dan diterbitkan oleh
Universitas Terbuka, Jakarta pada tahun 2008.
3. Hasil Tahap Development Pengembangan