Metode Pengumpulan Data dan Instrumen 1 Teknik Pengumpulan Data

55 pertanyaan yang terdiri dari dua alternatif jawaban yaitu Ya dan Tidak.. Untuk jawaban Ya diberinilai 1 dan jawaban Tidak diberi nila 0. Adapun kisi-kisi skala stres dan sumber stres dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Kisi-kisi Skala Stres dan Sumber Stres No Sub Variabel Aspek Sub Indikator Deskriptor Jumlah Pertanya an Butir Soal 1 Stres dan sumber stres Lansia Pensiunan PNS a. Diri Sendiri a. Keadaan fisik b. Keadaan mental c. Keadaan prilaku a. Berkurangnya sensivitas semua organ penginderaan b. Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat. c. Perasaan sensitif dan mudah tersinggung 1 2 2 1, 2,3 4,5 b. Keluarga a. Masalah keuangan b. Perselisihan antar anggota keluarga a. Ketidakmampuan lansia dalam mencukupi kebutuhan keluarga b. Terjadinya perbedaan pendapat dalam keluarga 2 1 3 6,7 8 9, 10, c. Masyara- kat a. Rasa kesepian b. Hubungan Interpersonal a. Kesepian di keramaian lingkungan b. Lansia membatasi dirimengurangi kegiatan sosial masyarakat 3 11,12,13 Jumlah Soal 13 Tabel 2, sub variabel meliputi tingkat stres dan sumber stres lansia pensiunan PNS yang terdiri dari sub indikator diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Skala strategi coping terdiri dua jenis, strategi coping berorientasi pada tugas dan strategi coping berorientaasi pada ego. Skala strategi coping terdiri dari 21 pertanyaan yang terdiri dari dua alternatif yaitu Ya dan Tidak. Untuk jawaban Ya diberi nilai 1 dan jawaban Tidak diberi nila 0. Adapun kisi-kisi skala strategi coping dapat dilihat pada tabel 3 berikut: 56 Tabel 3. Kisi-Kisi Skala Strategi Coping No Sub Variabel Aspek Indikator Deskriptor Jumlah Pertanyaan Butir Soal 1 Strategi Coping Lansia Pensiunan PNS a. Orientasi pada ego a. Denial menyangkal b. Projeksi melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain c. Regresi menghindarkan stres terhadap karakteristik perilaku a. Lansia merasa tidak pantas untuk pensiun b. Ketika menghadapi masalah cenderung menyalahkan keluarga atau orang lain c. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang sesuai dengan hobi 2 2 2 1,2 3,4 5,6 d. Displacement mengalihkan emosi pada orang atau benda d. Berteriak-teriak atau menghancurkan barang yang ada disekitarnya tanpa melukai orang lain 2 7,8 e. Mencari dukungan sosial e. Keluarga mencari dukungan atau bantuan dari keluarga, tetangga, teman atau keluarga jauh 2 9,10 f. Reframing mengkaji ulang kejadian stres agar lebih dapat menangani dan menerimanya f. Intropeksi diri atau meminta nasehat 2 11,12 g. Mencari dukungan spiritual g. Berdoa, menemui pemuka agama atau aktif pada pertemuan ibadah 2 13,14 h. Menggerakkan keluarga untuk dapat menerima bantuan h. Keluarga berusaha mencari seumber- sumber komunitas dan menerima bantuan orang lain seperti meminta bantuan tetangga atau saudara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 2 15,16 b. Orientasi pada tugas a. Perilaku agresif b. Perilaku menarik diri c. Perilaku kompromi a. Menghadapi masalah dengan merokok. b. Menyendiri saat menghadapi masalah dan mengalah saat berselisih paham. c. Bermusyawarah saat menghadapi permasalahan dengan orang lain. 1 2 2 17 18,19 20,21 Jumlah Soal 21 57 Tabel 3, sub variabel meliputi: strategi coping lansia pensiunan PNS yang terdiri dari indikator berorientasi pada ego dan tugas masalah. b. Tes Untuk mengidentifikasi karakteristik responden dari segi kepribadian menggunakan tes big five personality . Tes big five personality berjumlah 40 butir soal, 30 soal merupakan pernyataan positif dan 10 merupakan penyataan negatif. Adapun kisi-kisi dalam tes big five personality disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kisi-Kisi Tes Big Five Personality. Sub Variabel Tipe Butir Soal Jumlah Soal Positif Negatif Big five personality Extraversion 1,2,3,4,5,6 7,8 8 Agreeableness 9,10,11,12,13,14 15,16 8 Neuroticism 17,18,19,20,21,22 23,24 8 Openness to Experience 25, 26,27,28,29, 30 31,32 8 Conscientiousnes 33,34,35,36,37,38 39,40 8 Total Butir Soal 40 Tabel 4, sub variabel dalam tes kepribadian big five personality terdiri dari tipe kepribadian: 1 extraversion dengan indikator semangat, antusias, dominan, ramah dan komunikatif, 2 agreeableness dengan indikator dapat dipercaya, hangat, penolong, kooperatif, rendah hati, dan simpatik 3 neuroticism dengan indikator cemas, marah, depresi, sadar diri, kurangnya control diri, 4 openness to experience dengan indikator imajinatif, artistik, sopan,memiliki rasa ingin tahu, intelek, demokratis, 58 5 conscientiousnes dengan indikator adanya kecukupan diri, teratur, bertanggung jawab, ingin berprestasi, disiplin dan hati-hati. Dalam menjawab pertanyaan tes kepribadian ini, responden diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap isi pernyataan yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan STS Sangat Tidak Sesuai. Untuk pernyataan positif penilaian Sangat Sesuai SS skor 4, Sesuai S skor 3, Tidak Sesuai TS skor 2, dan STS Sangat Tidak Sesuai skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif penilaian Sangat Sesuai SS skor 1, Sesuai S skor 2, Tidak Sesuai TS skor 3, dan STS Sangat Tidak Sesuai skor 4.

F. Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen bertujuan untuk memperoleh informasi sudah atau belum terpenuhinya persyaratan instrumen. Dikatakan memenuhi syarat sebagai alat untuk mengumpulkan data jika instrumen tersebut valid dan reliabel .Instrumen yang di uji coba pada penelitian ini yaitu skala. Sementara untuk tes big five personality tidak perlu dilakukan uji instrumen karena sudah diuji sebelumnya oleh Hasma Nurhayati 2010 dan hasilnya valid dan reliabel. Tingkat reliabelitasnya 0,719 berada dalam kategori cukup. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi 59 Product Moment dari Karl Pearson untuk mengukur validitas skala. Adapun rumus Product Moment tersebut adalah sebagai berikut : r xy =    2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N           Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah responden ∑ XY = jumlahperkalianantaraskor X dan skorY ∑ X = jumlah skor X ∑ Y = jumlah skor Y ∑ X 2 = jumlah X kuadrat ∑ Y 2 = jumlah Y kuadrat, Suharsimi Arikunto, 2006 : 170 Adapun kriterian pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya instrumen penelitian adalah jika r hitung sama dengan atau lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5, maka butir dari instrumen yang dimaksud adalah valid. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen yang dimaksud tidak valid. Butir instrumen yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian selanjutnya dianggap gugur. Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan bahwa skala stres terdapat satu butir soal yang gugur yaitu nomer 14, sedangkan skala strategi coping terdapat satu butir soal yang gugur yaitu nomor 18. Dengan demikian jumlah butir soal yang gugur pada instrumen ini sebanyak dua butir soal.

2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto 2006: 178 merumuskan, bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah cukup baik. 60 Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach berikut ini : r 11 =                    2 2 1 1 t b k k   Keterangan : r 11 : Reliabilitas instrumen. k : Banyak item. ∑σ 2 b : Jumlah varian item. σ 2 t : Jumlah varian total Suharsimi Arikunto, 2006 : 196 Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien reliabilitas harga r hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan kriteria keterandalan koefisien korelasi. Tabel 5 berikut merupakan tabel untuk keterandalan instrument penelitian, dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5. Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah Tidak berkorelasi Suharsimi Arikunto 2006 : 276 Berdasarkan uji reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas sebesar 0,916. Hal ini berarti instrumen penelitian ini sudah reliabel dapat dipercayalayak. Keterandalan instrumen penelitian ini dalam kategori tinggi.

G. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan dan pengolahan data selesai, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam penelitian ini teknik analisis 61 data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis data statistik kuantitatif deskriptif. Analisa statistik kuatitatif deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum Sugiyono, 2009: 29. Teknik analisis statistik kuatitatif deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui perhitungan mean atau rerata M atau pengukuran tendensi sentral, median Me, modus Mo, dan standar deviasi SD. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut. 1. Mean, Median, dan Modus Mean atau nilai rata-rata adalah jumlah total dibagi jumlah individu. Median adalah suatu nilai yang membatasi 50 dari frekuensi distribusi atas dan 50 dari frekuensi distribusi sebelah bawah. Sedangkan modus adalah nilai variabel yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam distribusi. Penentuan mean, median, dan modus dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. 2. Tabel Distribusi Frekuensi a. Menentukan kelas interval Untuk menentukan kelas interval digunakan rumus sturges seperti berikut. K = 1 + 3.3 log n Keterangan: K = Jumlah kelas interval N = Jumlah data Log = Logaritma

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

5 119 152

Sistem Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Dalam Penempatan Jabatan Struktural di Kabupaten Pakpak Bharat

3 39 145

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Efektivitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Puskesmas Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Di Puskesmas Panei Tongah Kabupaten Simalungun)

21 141 102

Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

10 105 102

Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik (Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang)

0 37 268

KEGIATAN PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI HARI TUANYA ( Studi Deskriptif pada 4 orang Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS ) di Desa Kaligondo,Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi )

2 44 17

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penetapan Pensiun Pokok PNS dan Janda/Dudanya.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 14