Tanda dan Gejala Stres

20 a. Stres ringan Pada tingkat stres ini sering terjadi pada kehidupan sehari-hari dan kondisi ini dapat membantu individu menjadi waspada dan bagaimana mencegah berbagai kemungkinan yang akan terjadi. b. Stres sedang Pada stres tingkat ini individu lebih memfokuskan hal penting saat ini dan mengesampingkan yang lain sehingga mempersempit lahan persepsinya. c. Stres berat Pada tingkat ini lahan persepsi individu sangat menurun dan cenderung memusatkan perhatian pada hal-hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi stres. Individu tersebut mencoba memusatkan perhatian pada lahan lain dan memerlukan banyak pengarahan. Tingkat stres menurut Stuart Laraia dalam Dwi Agustianto,2011:19 ada tiga macam tingkatan stres yaitu : a. Stres ringan berhubungan dengan ketegangan yang dialami sehari-hari dapat memotivasi individu untuk belajar dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif. b. Stres sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal-hal yang penting. c. Stres tinggi individu cenderung pada suatu objek yang dapat mengurangi ketegangan 21 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkatan stres terbagi menjadi tiga yaitu stres ringan, stres sedang dan stres berat.

B. Coping 1. Pengertian Coping

Coping berasal dari kata coping yang bermakna harafiah pengatasanpenanggulangan to cope with berarti mengatasi atau menanggulangi. Coping itu sendiri dimaknai sebagai apa yang dilakukan oleh individu untuk menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan atau luka atau kehilangan atau ancaman. Dengan kata lain coping adalah bagaimana reaksi orang ketika mengalami tekananstres Siswanto, 2007: 60. Menurut Mu’tadin 2002: 41 coping adalah suatu tindakan merubah kognitif secara konstan dan merupakan usaha tingkah laku untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal yang dinilai membebani atau melebihi sumber daya yang dimiliki individu. Sementara Dwi Agustianto 2011: 7 mengemukakan bahwa coping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima. Apabila mekanisme coping ini berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau beban tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa coping adalah mekanisme yang dilakukan individu untuk mengatasi perubahan atau beban dan tekanan yang dialami. 22

2. Sumber Coping

Menurut Stuart dan Laraia dalam Dwi Agustianto, 2011: 9 sumber coping sangat banyak, meliputi: a. Aset ekonomi, artinya semakin rendah aset ekonomi yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi tingkat stres yang dialami seseorang. b. Kemampuan dan ketrampilan, artinya seseorang yang tidak memiliki kemampuan dan ketrampilan yang memadai lebih cenderung mudah stres karena merasa tidak mampu melakukan pekerjaan. c. Teknik defensif teknik pertahanan, artinya seseorang yang memiliki teknik defensif cenderung lebih bisa menghadapi masalah dengan baik, sehingga tidak mudah stres. d. Dukungan sosial, artinya jika seseorang menghadapi masalah yang berat kemudian mendapatkan dukungan sosial seperti keluarga, kerabat atau teman cenderung mampu menghadapi stres dengan lebih baik. e. Kesehatan, artinya dalam menghadapi permasalahan dibutuhkan kesehatan yang baik. f. Dukungan spritual, artinya seseorang yang mendekatkan diri dengan Tuhan, cenderung lebih tenang dalam menghadapi masalah, sehingga dapat menekan rasa stres. g. Keyakinan positif, artinya seseorang yang memiliki keyakinan yang positif cenderung dapat berpikir lebih jernih, sehingga tidak mudah stres. h. Kemampuan pemecahan masalah, artinya seseorang yang memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah cenderung tidak mudah stres.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

5 119 152

Sistem Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Dalam Penempatan Jabatan Struktural di Kabupaten Pakpak Bharat

3 39 145

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Efektivitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Puskesmas Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Di Puskesmas Panei Tongah Kabupaten Simalungun)

21 141 102

Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

10 105 102

Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik (Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang)

0 37 268

KEGIATAN PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI HARI TUANYA ( Studi Deskriptif pada 4 orang Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS ) di Desa Kaligondo,Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi )

2 44 17

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penetapan Pensiun Pokok PNS dan Janda/Dudanya.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 14