Strategi Coping Pensiunan PNS Di Kecamatan Polanharjo

80 Gambar 5. Diagram Pie Kecenderungan Strategi Coping Tabel 24 dan gambar 5 di atas menunjukkan frekuensi kecenderungan penggunaan strategi coping pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo memiliki selisih yang tidak banyak , strategi coping yang berorientasi pada ego sebesar 49,80 dan yang berorientasi pada tugas sebesar 50,20. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan penggunaan strategi coping pada pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo pada orientasi tugas.

B. Pembahasan 1. Stres lansia pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten

Masa lansia merupakan masa transisi dan perubahan peran karena pada masa lansia mengalami pensiun. Masa pensiun ini dapat menimbulkan gangguan emosional bagi lansia jika tidak siap menghadapinya. Salah satu gangguan emosional yang dialami lansia akibat tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialami yaitu stres. Hal ini sebagaimana yang yang diungkapkan oleh Patmonowedo dalam Lisda Asmida, 2011: 4 bahwa stres merupakan salah satu gangguan emosional yang dialami lansia akibat tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialami. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo yang tidak mengalami stres sebanyak 4 orang 1,65. Lansia yang tidak mengalami stres dikarenakan lansia memiliki tingkat pendidikan yang memadai yaitu diploma dan SIS2, memiliki gaji yang mencukupidan tingkat kesehatan yang baik sehingga bisa melakukan aktifitas sendiri. Kecenderungan tingkat stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo 81 pada kategori tinggi sebanyak 27 orang 11,30, kategori sedang 180 orang 75,31 dan kategori rendah sebanyak 32 orang 13,39. Dengan demikian mayoritas kecenderungan tingkat stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo berada pada kategori sedang. Jika dikaitkan dengan karakteristik responden dari segi tingkat pendidikan menunjukkan mayoritas pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo memiliki pendidikan yang cukup memadai yaitu diploma sebanyak 121 orang 49,8 dan S1S2 sebanyak 95 orang 39,1. Dengan adanya tingkat pendidikan yang memadai, maka lansia lebih bisa mengontrol stressor, sehingga tidak menimbukan stres yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Siswanto 2007: 51 bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang mudah terkena stres atau tidak. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, toleransi dan pengontrolan terhadap stresor biasanya lebih baik. Selain tingkat pendidikan, karakteristik responden pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo yang dapat menekan tingkat stressor yaitu gaji pensiunan dan tingkat kesehatan. Karakteristik responden dari segi gaji pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo cukup memadai yaitu sebagian besar gaji pensiunan lebih dari Rp 3.000.000. Gaji pensiunan tersebut jauh di atas UMP Jawa Tengah, sehingga untuk biaya hidup pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo cukup memadai. Kemudian untuk tingkat kesehatan menunjukkan sebagian besar dalam kondisi sehat mampu melakukan aktivitas sendiri sebanyak 241 orang 99,2. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Siswanto 2007: 51 bahwa tingkat kesehatan lansia juga mempengaruhi 82 mudah tidaknya terkena stres. Lansia yang sakit lebih mudah menderita akibat stres dibanding lansia yang sehat. Lebih lanjut Siswanto 2007: 51 mengungkapkan bahwa faktor kepribadian juga mempengaruhi mudah tidaknya seseorang terkena stres. Berdasarkan hasil penelitian kecenderungan big five personality pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo pada tipe extraversion. Hal ini berarti kecenderungan kepribadian pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo cenderung semangat, antusias, ramah dan komunikatif. Dengan tipe extraversion., maka pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo cenderung lebih bisa mengontrol stres agar tidak menjadi stres tingkat tinggi. Dengan demikian tingkat stres lansia pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo yang berkategori tinggi cenderung disebabkan oleh adanya tingkat pendidikan yang belum memadai seperti lulusan SMASLTA, tingkat gaji pensiunan dibawah Rp 3.000.000, tingkat kesehatan yang kurang baik seperti tidak dapat melakukan aktivitas sendiri. Sementara tingkat tingkat stres lansia pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo yang berkategori rendah karena cenderung memiliki tingkat pendidikan yang baik seperti S1S2, memiliki gaji pensiunan yang memadai yaitu lebih dari Rp 3.000.000, dan tingkat kesehatan yang memadai seperti dapat melakukan aktivitas sendiri. Stres dapat bersumber dari berbagai hal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo sebagian besar bersumber pada keluarga sebanyak 102 orang 41,98 yang meliputi masalah keuangan dan perselisihan antar anggota keluarga. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Bart Smet dalam Yeniar Indriana, dkk, 83 2010: 89 bahwa salah satu sumber stres yang dapat dialami lansia pasca pensiun yaitu stres yang bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada beberapa stresor dalam keluarga, yaitu perselisihan dalam masalah keuangan, perasaan saling acuh tak acuh, perbedaan yang tajam dalam menentukan tujuan, kebisingan karena suara radio, televisi atau tape yang dinyalakan dengan suara keras sekali, keluarga yang tinggal di lingkungan yang terlalu sesak, dan kehadiran adik baru. Stresor lain dalam keluarga adalah kehilangan anak yang disayangi akibat bencana alam, kesakitan atau kecelakaan, kematian suami atau istri. Selain faktor keluarga menurut Hidayat 2004: 45 sumber stres terdiri dari tiga aspek yaitu diri sendiri dan masyarakatlingkungan. Sumber stres dari dalam diri sendiri umumnya konflik yang terjadi antara keinginan dan kenyataan yang berbeda, dalam hal ini adalah berbagai masalah yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu di atasi, maka akan dapat menimbulkan stres. Kemudian sumber stres lainnya dapat terjadi di masyarakat dan lingkungan seperti lingkungan pekerjaan, kurangnya hubungan interpersonal serta kurang adanya pengakuan di masyarakat, sehingga tidak berkembang. Namun demikian sumber stres dapat berubah-ubah, sejalan dengan perkembangan manusia. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan tingkat stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo pada kategori sedang tidak terlepas dari adanya karakteristik responden yang cukup baik seperti tingkat pendidikan yang memadai seperti diploma dan SIS2. Tingkat kesehatan yang baik , bisa melakukan aktifitas sendiri. Gaji pensiunan lebih

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

5 119 152

Sistem Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Dalam Penempatan Jabatan Struktural di Kabupaten Pakpak Bharat

3 39 145

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Efektivitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Puskesmas Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Di Puskesmas Panei Tongah Kabupaten Simalungun)

21 141 102

Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

10 105 102

Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik (Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang)

0 37 268

KEGIATAN PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI HARI TUANYA ( Studi Deskriptif pada 4 orang Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS ) di Desa Kaligondo,Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi )

2 44 17

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penetapan Pensiun Pokok PNS dan Janda/Dudanya.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 14