76 Tabel 20. Stres Bersumber Pada Diri Sendiri dan Lingkungan Pensiunan
PNS di Kecamatan Polanharjo . No
Sumber Stres Diri Sendiri dan Lingkungan
Frekuensi Persentase
1 Tinggi
2 22,22
2 Sedang
2 22,22
3 Rendah
5 55,56
Total 9
100,00
Sumber: data diolah, 2012
Tabel 20 menunjukkan bahwa sumber stres pada diri sendiri dan lingkungan mayoritas dalam kategori rendah sebanyak 5 orang 55,56.
Stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo yang bersumber pada keluarga dan lingkungan disajikan pada tabel 21 sebagai berikut:
Tabel 21. Stres Bersumber Pada Keluarga dan Lingkungan Pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo .
No Sumber Stres Keluarga dan
Lingkungan Frekuensi
Persentase 1
Tinggi -
- 2
Sedang 2
20 3
Rendah 8
80 Total
10 100,00
Sumber: data diolah, 2012
Tabel 21 menunjukkan bahwa sumber stres pada keluarga dan lingkungan mayoritas dalam kategori rendah sebanyak 8 orang 80.
Stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo yang bersumber pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan disajikan pada tabel 22 sebagai
berikut:
77 Tabel 22. Stres Bersumber Pada Diri Sendiri, Keluarga dan Lingkungan
Pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo . No
Sumber Stres Diri Sendiri, Keluarga dan Lingkungan
Frekuensi Persentase
1 Tinggi
- -
2 Sedang
1 33,33
3 Rendah
2 66,67
Total 3
100,00
Sumber: data diolah, 2012
Tabel 22 menunjukkan bahwa sumber stres pada diri sendiri dan keluarga sebanyak 2 orang 66,67.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo sebagian besar bersumber pada
keluarga.
5. Strategi Coping Pensiunan PNS Di Kecamatan Polanharjo
Data strategi coping diperoleh melalui skala strategi coping dengan 21 butir pertanyaan dan jumlah responden 243 lansia. Berdasarkan data stres yang
diolah menggunakan program SPSS Versi 13.0 for windows maka diperoleh skor tertinggi sebesar 20.00 dan skor terendah sebesar 1.00. Hasil analisis
menunjukkan rerata mean sebesar 11,97, median 12,00, modus 12,00 dan standar deviasi sebesar 3,33.
Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari perhitungan diketahui bahwa
n = 243 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 243 = 8,87 dibulatkan menjadi 9 kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal –
nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 20.00 – 1.00 = 19.
78 Dengan diketahui rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 1,4.
Tabel distribusi frekuensi data strategi coping disajikan pada tabel 23 sebagai berikut:
Tabel 23. Distribusi Frekuensi Data Strategi Coping No.
Interval frekuensi Persentase
1 18,6
- 20,7
7 2,88
2 16,4
- 18,5
13 5,35
3 14,2
- 16,3
24 9,88
4 12
- 14,1
108 44,44
5 9,8
- 11,9
42 17,28
6 7,6
- 9,7
24 9,88
7 5,4
- 7,5
18 7,41
8 3,2
- 5,3
3 1,23
9 1
- 3,1
4 1,65
Jumlah 243
100,00
Sumber: data diolah, 2012
Distribusi frekuensi data strategi coping di atas dapat digambarkan diagram gambar 4 sebagai berikut:
Gambar 4. Diagram Distribusi Frekuensi Data Strategi Coping
20 40
60 80
100 120
4 3
18 24
42 108
24 13
7
F r
e k
u e
n s
i
Interval
Strategi Coping
79 Tabel 23 dan Gambar 4 tersebut, frekuensi data strategi coping
sebagian besar terdapat pada interval 12-14,1 sebanyak 108 orang 44,44, sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 3,2-5,3 sebanyak
3 orang 1,23. Sisanya berada pada interval 18,6-20,7 sebanyak 7 orang 2,88, interval 16,4-18,5 sebanyak 13 orang 5.35, interval 14,2-16,3
sebanyak 24 orang 9,88, interval 9,8-11,9 sebanyak 42 orang 17,28, interval 7,6-9,7 sebanyak 24 orang 9,88, interval 5,4-7,5 sebanyak 18
orang 7,41, dan interval 1-3,1 sebanyak 4 orang 1,65. Penentuan kecenderungan strategi coping menggunakan nilai rata-rata
mean secara keseluruhan. Berdasarkan perhitungan dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan penggunaan strategi coping pada pensiunan PNS
di Kecamatan Polanharjo pada tabel 24 sebagai berikut: Tabel 24. Distribusi Kecenderungan Penggunaan Strategi Coping
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 0,73
121 49,8
Orientasi Ego 2
0,73 122
50,2 Orientasi Tugas
Total 243
100,0
Sumber: Hasil olah data, 2012
Distribusi kecenderungan penggunaan strategi coping di atas dapat digambarkan diagram pie gambar 5 sebagai berikut:
49.80 50.20
Strategi Coping
Orientasi Ego Orientasi Tugas
80 Gambar 5. Diagram Pie Kecenderungan Strategi Coping
Tabel 24 dan gambar 5 di atas menunjukkan frekuensi kecenderungan penggunaan strategi coping pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo
memiliki selisih yang tidak banyak , strategi coping yang berorientasi pada ego sebesar 49,80 dan yang berorientasi pada tugas sebesar 50,20.
Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan penggunaan strategi coping pada
pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo pada orientasi tugas.
B. Pembahasan 1. Stres lansia pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
Masa lansia merupakan masa transisi dan perubahan peran karena pada masa lansia mengalami pensiun. Masa pensiun ini dapat menimbulkan
gangguan emosional bagi lansia jika tidak siap menghadapinya. Salah satu gangguan emosional yang dialami lansia akibat tidak dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan yang dialami yaitu stres. Hal ini sebagaimana yang yang diungkapkan oleh Patmonowedo dalam Lisda Asmida, 2011: 4 bahwa stres
merupakan salah satu gangguan emosional yang dialami lansia akibat tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialami.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo yang tidak mengalami stres sebanyak 4 orang
1,65. Lansia yang tidak mengalami stres dikarenakan lansia memiliki tingkat pendidikan yang memadai yaitu diploma dan SIS2, memiliki gaji yang
mencukupidan tingkat kesehatan yang baik sehingga bisa melakukan aktifitas sendiri. Kecenderungan tingkat stres pensiunan PNS di Kecamatan Polanharjo