29 usia adalah penduduk laki-laki dan wanita yang berusia 60 tahun ke atas Sri
Iswanti Mahmudi, 2000: 47. Dengan demikian lansia adalah kelompok penduduk laki-laki dan perempuan yang berusia di atas 60 tahun.
2. Klasifikasi Lansia
Menurut Departemen Kesehatan dalam Maryam, 2008: 6 klasifikasi lansia meliputi:
a. Pralansia prasenilis, yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun. b. Lansia, yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c. Lansia resiko tinggi, yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih
atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
d. Lansia potensial, yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa.
e. Lansia tidak potensial, yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
Sementara menurut WHO klasifikasi lansia menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
a. Usia pertengahan middle age yaitu kelompok 45-59 tahun. b. Usia lanjut elderly age yaitu kelompok usia 60-74 tahun.
c. Usia lanjut usia old yaitu kelompok usia 75-90 tahun. d. Usia sangat tua very old yaitu kelompok usia di atas 90 tahun.
Selanjutnya menurut Azis dalam Erwinsyah Putra Surbakti, 2008: 26 lansia dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok lansia dini 55-64
tahun yang merupakan kelompok baru memasuki lansia, kelompok lansia 65 tahun ke atas dan kelompok lansia resiko tinggi lansia yang berusia
lebih dari 70 tahun. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lansia
dikelompokkan berdasarkan usia dan kemampuan.
30
3. Tipe Lansia
Menurut Nugroho 2000: 108 tipe lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental sosial dan sosial
ekonominya, tipe tersebut adalah sebagai berikut: a. Tipe arif bijaksana, yaitu kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan
diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi
panutan. b. Tipe mandiri, yaitu menggantikan kegiatan yang hilang dengan yang baru,
selektif dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman. c. Tipe tidak puas, yaitu konflik lahir batin menentang proses penuaan,
sehingga menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkriti dan banyak menuntut.
d. Tipe pasrah, yaitu menerima dan menunggu nasib, mengikuti agama dan melakukan pekerjaan apa saja.
e. Tipe bingung, yaitu kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif dan acuh tak acuh.
Kemudian Humam Syaharuddin 2012: 15 mengemukakan bahwa tipe kepribadian lansia sebagai berikut:
a. Kepribadian Integrated Tipe ini memiliki kehidupan batin yang kaya, kemampuan kognitif yang
baik, dan keadaan ego yang kompeten, flexsibel, matang dan terbuka terhadap stimulus-stimulus baru. Individu lansia tipe ini memiliki kepuasan
31 hidup yang tinggi. Kepribadian integrated ini digolongkan menjadi 3
berdasarkan pada tingkat aktifitasnya, yakni : 1 Pola Reorganizer Tipe A yaitulansia integrated yg memiliki aktifitas
tinggi, sering disebut optimum agers. Bila lansia terputus dengan aktifitas lama, maka lansia akan mencari aktifitas baru yang menyebabkan lansia
merasa lebih bermakna misalnya dalam aktifitas sosial. 2 Pola Focused Tipe Byaitu lansia integrated yang memiliki kepuasan
hidup tinggi, tetapi beberapa peran saja, misalnya sebagai orang tua, sebagainenekkakek, berkebun, memelihara ayam, dll.
3 Pola Disangaged tipe C yaitu lansia integrated yang memiliki kepuasan hidup tinggi, namun aktifitas rendah. Lansia dengan suka rela
melepaskan diri dari tanggung jawabnya. Lansia tetap merupakan golongan yang luas perhatiannya, terbuka menerima pendapat baru,
namun mereka memilih sikap hidup santai dalam menjalani usia lanjut. b. Kepribadian Armored atau Defended.
Tipe ini dengan ambisi tinggi, motif berprestasi tinggi, masih menginginkan prestasi dan kedudukan dalam masyarakat, namun tidak diimbangi dengan
kemampuan yang memadai, sehingga penuh defens terhadap kecemasan dan penuh kontrol terhadap kehidupan emosionalnya. Kepribadian Armored
dibedakan menjadi 2 tipe, yakni : 1 Pola Holding On Tipe D,tipe ini merupakan ancaman, dan lansia ingin
mempertahankan sampai detik terakhir kehidupan mereka. Lansia seringkali berhasil dalam usaha mempertahankan ini, sehingga
mendapatkan kepuasan hidup tinggi atau sedang dengan aktifitas tinggi