19 Tanda dan gejala stres menurut Stuart dan Laraia dalam Dwi Agustianto,
2011: 14 diantaranya sebagai berikut: a. Gejala Perilaku, seperti mondar-mandir, gelisah, mengigit kuku,
mengerak-gerakkan anggota badan atau jari-jari, perubahan pola makan, merokok, minum minuman keras, menangis, berteriak,
mengumpat, bahkan melempar barang atau memukul.
b. Gelaja mental, seperti berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, ragu- ragu, bingung, pikiran penuh atau kosong, kehilangan rasa humor.
c. Gejala emosi, seperti cemas pada berbagai situasi, depresi, putus asa, mudah marah, ketakutan, frustasi, tiba-tiba menangis, fobia, rendah diri,
merasa tak berdaya, menarik diri dari pergaulan dan menghindari kegiatan yang sebelumnya disenangi.
d. Gelaja fisik, seperti merasa lelah, insomnia, nyeri kepala, otot kaku dan tegang, gemetar, wajah terasa panas, berkeringat dan sebagainya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tanda dan gejala stres meliputi gejala fisik, mental kognitif, emosi subjektif, perilaku dan
keorganisasian.
5. Tingkatan Stres
Tingkatan stres sebagaimana yang dikemukakan oleh Potter dalam Dwi Agustianto, 2011: 15 terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Stres ringan, seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas, situasi ini biasanya berlangsung berapa menit atau jam dan belum berpengaruh
kepada fisik dan mental hanya saja mulai sedikit tegang dan was-was. b. Stres sedang, apabila berlangsung lebih lama seperti mulai kesulitasn tidur,
sering menyendiri dan tegang. c. Stres berat, apabila situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu
sampai beberapa tahun. pada keadaan stres ini individu mulai ada gangguan fisik dan mental.
Menurut Sundeen dalam Erwinsyah Putra Surbakti, 2008: 12 mengklasifikasikan tingkat stres, menjadi tiga yaitu:
20 a. Stres ringan
Pada tingkat stres ini sering terjadi pada kehidupan sehari-hari dan kondisi ini dapat membantu individu menjadi waspada dan bagaimana mencegah
berbagai kemungkinan yang akan terjadi. b. Stres sedang
Pada stres tingkat ini individu lebih memfokuskan hal penting saat ini dan mengesampingkan yang lain sehingga mempersempit lahan persepsinya.
c. Stres berat Pada tingkat ini lahan persepsi individu sangat menurun dan cenderung
memusatkan perhatian pada hal-hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi stres. Individu tersebut mencoba memusatkan perhatian pada
lahan lain dan memerlukan banyak pengarahan. Tingkat stres menurut Stuart Laraia dalam Dwi Agustianto,2011:19
ada tiga macam tingkatan stres yaitu : a. Stres ringan berhubungan dengan ketegangan yang dialami sehari-hari dapat
memotivasi individu untuk belajar dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif.
b. Stres sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal-hal yang penting.
c. Stres tinggi individu cenderung pada suatu objek yang dapat mengurangi ketegangan