Uji Reliabilitas Pengujian Instrumen

62 b. Menghitung rentang data Untuk menghitung rentang data digunakan rumus berikut. Rentang = Skor tertinggi – Skor terendah c. Menentukan panjang kelas Untuk menentukan panjang kelas digunakan rumus seperti berikut. Panjang kelas = RentangJumlah kelas Iqbal Hasan, 2005:43-44. 3. Tabel kecenderungan variabel Deskripsi berikutnya adalah dengan melakukan pengkategorian skor masing-masing variabel. Dari skor tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorian dilakukan berdasarkan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi yang diperoleh. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan mean ideal Mi dan standar deviasi SDi adalah sebagai berikut. Mi = 2 1 skor tertinggi + skor terendah SDi = 6 1 skor tertinggi – skor terendah Menurut Saifuddin Azwar 2010:109, untuk menentukan kategori skor komponen-komponen digunakan norma sebagai berikut:   i i SD M x    , 1 = kategori tinggi     i i i i SD M x SD M       , 1 , 1 = kategori sedang   i i SD M x    , 1 = kategori rendah Sementara itu untuk memperjelas penyebaran data distribusi frekuensi dalam penyajian data, maka dapat disajikan dalam bentuk grafik atau diagram, 63 dimana diagram dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Untuk mengetahui kategorisasi pada tes big five personality extraversion, agreeableness, neuroticism, openness to experience, conscientiousnes pada subyek penelitian dilakukan pengklasifikasian skor pada tiap-tiap indikator kepribadian. Pengklasifikasian skor dijelaskan sebagai berikut: a. Lansia memiliki kepribadian extraversion apabila skor soal nomor 1-8 mencapai skor 24-32. b. Lansia memiliki kepribadian agreeableness apabila skor soal nomor 9-16 mencapai skor 24-32. c. Lansia memiliki kepribadian neuroticism apabila skor soal nomor17-24 mencapai 24-32. d. Lansia memiliki kepribadian openness to experience apabila skor soal nomor25-32 mencapai 24-32. e. Lansia memiliki kepribadian conscientiousness apabila skor soal nomor 33-40 mencapai 24-32.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

5 119 152

Sistem Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Dalam Penempatan Jabatan Struktural di Kabupaten Pakpak Bharat

3 39 145

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Efektivitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Puskesmas Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Di Puskesmas Panei Tongah Kabupaten Simalungun)

21 141 102

Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

10 105 102

Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik (Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang)

0 37 268

KEGIATAN PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI HARI TUANYA ( Studi Deskriptif pada 4 orang Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS ) di Desa Kaligondo,Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi )

2 44 17

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penetapan Pensiun Pokok PNS dan Janda/Dudanya.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA COPING STRATEGI DENGAN STRES KERJA DISEBABKAN OLEH MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KABUPATEN MERANGIN - UMBY repository

0 0 14