Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
13 b. Di dalam keluarga
Stres dapat bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga. Ada beberapa stresor dalam keluarga yaitu perselisihan dalam masalah
keuangan, perasaan saling acuh tak acuh, perbedaan yang tajam dalam menentukan tujuan, kebisingan karena suara radio, televisi atau tape yang
dinyalakan dengan suara keras sekali, keluarga yang tinggal di lingkungan yang terlalu sesak dan kehadiran adik baru. Stresor lain dalam keluarga
adalah kehilangan anak yang disayangi akibat bencana alam, kesakitan atau kecelakaan, kematian suami atau istri.
c. Di dalam komunitaslingkungan Interaksi subjek di luar lingkungan keluarga melengkapi sumber-sumber
stres, misalnya pengalaman stres anak di sekolah. Sedangkan beberapa pengalaman stres orang tua bersumber dari lingkungan kerjanya. Faktor
lingkungan yang lain adalah lingkungan fisik seperti kebisingan dan suhu. Selanjutnya menurut Siswanto 2007: 51 stressor sesuatu yang
menyebabkan stres dapat berasal dari berbagai hal yaitu: a. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik bisa menjadi sumber stressor, seperti suhu yang terlalu panas atau dingin, perubahan cuaca, cahaya yang terlalu teranggelap,
suara yang terlalu bising dan polusi yang merupakan sumber-sumber potensial yang biasa menjadi stressor. Kepadatan juga bisa mengakibatkan
stres. Penduduk yang tinggal dikampung-kampung yang kumuh yang biasanya harus membagi ruang geraknya dengan banyak orang lain,
14 cenderung lebih mudah meledak dibandingkan dengan penduduk yang
tinggal diarea yang kurang padat. b. Kelompok
Stressor yang lain berasal dari kelompok seperti: berhubungan dengan teman, hubungan dengan atasan dan hubungan dengan bawahan.
c. Keorganisasian Stresor yang bersumber dari keorganisasian seperti kebijakan yang
diambil perusahaan, struktur organisasi yang tidak sesuai dan partisipasi anggota yang rendah.
d. Individu Sendiri Konflik yang berhubungan dengan peran dan tuntutan tanggung jawab
yang dirasakan berat bisa membuat seseorang menjadi tegang. Stressor yang sama bisa berakibat berbeda pada individu yang berbeda karena adanya
perbedaan tanggapan antar individu individual differences yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, pendidikan, kesehatan fisik, kepribadian, harga
diri dan lain-lain. 1 Tingkat Usia
Usia berhubungan dengan toleransi seseorang terhadap stres dan jenis stresor yang paling mengganggu. Usia dewasa biasanya lebih mampu
mengontrol sres dibanding dengan usia anak-anak dan usia lanjut. Dengan kata lain, orang dewasa biasanya mempunyai toleransi
terhadap stressor yang lebih baik.
2 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan juga mempengaruhi seseorang mudah terkena
stres atau tidak. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, toleransi dan pengontrolan terhadap stresor biasanya lebih baik.
3 Tingkat Kesehatan Tingkat kesehatan orang juga mempengaruhi mudah tidaknnya
terkena stres. Orang yang sakit lebih mudah menderita akibat stres dibanding orang yang sehat.