berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa kepada
Allah harus tergambar dalam pribadi sesorang yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan
tingkah-tingkah tersebut. 2. Tujuan Akhir
Pendidikan Islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan kahir akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir.
Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat menglami naik turun, bertambah dn berkurang dalam perjalanan hidup
seseorang.
Perasaan, lingkungan
dan pengalaman
dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama
hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,memelihara dan memperthankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.
3. Tujuan Sementara Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak
didik diberis sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk
tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus TIU danTIK.
4. Tujuan Operasional Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan
mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan ini disebut juga tujuan instruksional yang
selanjutnya dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan Tujuan Instruksional Khusus TIU dan TIK. Tujuan instruksioanal ini
merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit kegiatan pengajaran.
38
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Agama Islam adalah membimbing dan membentuk manusia
menjadi hamba Allah yang sholeh, teguh imannya, taat beribadah dan berakhlak terpuji.
Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak
dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalamrangka menuai keberhasilan hidup hasanah di dunia bagi anak-
38
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999 Cet. II, h. 60-61.
anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan hasanah diakhirat kelak.
Dengan demikian tujuan pendidikan merupakan pengamalan nilai-nilai Islami yang hendak diwujudkan dalam pribadi muslim melalui proses akhir
yang dapat membuat peserta didik memiliki kepribadian Islami yang beriman, bertakwa dan berilmu pengetahuan.
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam sangat terperinci dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya sebagaimana dikatakan oleh
Abdul Majid dan Dian Andayani, yaitu: Mata pelajaran pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya
dalam lingkup Al- Qur’an dan al-hadis, keimanan, akhlak, fiqhibadah,
dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan
agama Islam
mencakup perwujudan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,
diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungan.
39
Selain itu, Muhaimin juga mengemukakan bahwa, Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut, yaitu:
a. Al- Qur’an-Hadis
Merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber akidah keimanan, syariah, ibadah, muamalah, dan
akhlak sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut.
b. Keimanan atau Aqidah Merupakan akar atau pokok agama. Ibadah, muamalah dan akhlak
bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah keimanan dan keyakinan hidup.
c. Akhlak Merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia,
dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt ibadah dalam arti khas dan
hubungan manusia dengan manusia dan lainnya muamalah itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam
menjalankan sistem kehidupannya.
39
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. 3,
h. 131.
d. Fiqihibadah syariah Merupakan sistem norma aturan yeang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan makhluk lainnya. Dalam hubungan dengan Allah diatur dalam
ibadah dalam arti khas thaharah, salat, zakat, puasa, dan haji dan dalam hubungan dengan sesama manusia dan lainnya diatur
dalam muamalah dalam arti luas.
e. Sejarah tarikh Merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari
masa ke masa dalam usaha bersyariah beribadah dan bermualah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya
yang dilandasi oleh akidah.
40
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
41
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang telah diberikan oleh guru.
42
Menurut Oemar Hamalik, Hasil belajar adalah apabila seseorang yang telah belajar itu mengalami perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
43
40
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, h. 80.
41
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 2,
http:bsnp indonesia.orgid?page_id=63
.
42
Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 895.
43
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: Penerbit Alumni, 1980, h. 103.