Daya Resolusi Interferensi Gelombang Elektromagnetik

482 h ahaya dengan panjang gelombang 750 nm melewati sebuah celah yang lebarnya 1,0 × 10 -3 mm. Bera r ksi m a dalam derajat dan b dalam sentimeter pada layar yang berjarak 20 cm awab = 1,0 × 10 -3 mm = 1,0 × 10 -6 m. L = 20 cm Minimum pertama terjadi pada sudut yang memenuhi Conto C pa leba ma mu utama? dari celah J Diberikan λ = 750 nm = 7,5 × 10 -7 m w a θ sin = w λ = 6 7 10 , 1 10 5 , 7 − − × × = 0,75 atau θ = 4 Lebar m ksimum utama adalah jarak dari pusat layar ke minimum utama, ∆y, memenuhi 9o a 2 θ = 2× 49o = 98o b θ tan = ∆ L y atau 15 , 1 20 49 tan 20 tan × = × = = ∆ o L y θ = 23 cm Maka lebar maksimum utama adalah

11.14 Daya Resolusi

etika teleskop-teleskop modern mengamati bintang, maka bayangan bintang-bintang direkam , gambar sebuah bintang yang tampak pada perekam bentuknya seperti pada Gbr 11.31. Permasalan timbul jika posisi dua bintang sangat berdekatan. Karena bayangan yang tmpak pada perekam sangat berdekatan, bahkan dapat berimpit. 2 ∆y = 2 × 23 = 46 cm K padan film atau perekam digital lainnya. Pada perekam tersebut tampak bintik-bintik putih yang menunjukkan bintang-bitang. Lensa teleskop yang berbentuk lingkaran berperan sebagai celah difraksi. Dengan demikian 483 Dengan perkataan lain, baga pak terpisah pada perekam? takan terpisah jika tersebut terjadi ketika puncak utam bayangan bintang lainnya. iantang terpisah, b Kondisi minimum ketika bayangan dua sih dikatakan terpisah, c bayangan dua bintang tidak dikatakan terpisah. Gambar 11.31 a Teleskop merekam bayangan bintang-bitang b bayangan bintang-bintang hasil rekaman teleskop. Dari satu bintik yang tampak pada perekam, bagaimana kita dapat mengatakan bahwa satu bintik itu menyatakan bayangan dua buah bintang atau bayangan satu bitang saja? imana syaratnya agar bayangan dua bintang berdekatan tam Untuk ini, Rayleigh membuat sebuah criteria, bahwa dua bayangan dika jaraknya lebih besar dari suatu nilai minimum. Nilai minimum a bayangan satu bintang berimpit dengan minimum a b a b a b c a b c Gambar 11.32 a bayangan dua b bintang ma 484 Lens s emiliki h w = D dengan D diameter lensa. Bayangan dua bintang kelihatan terpisah jika sudut yang dibentuk oleh berkas yang berasal dari dua bintang memenuhi a tele kop m lebar cela D w λ θ = in λ = ntuk celah yang berbentuk lingkaran, rumus yang lebih tepat agar bayangan dua bintang s U kelihatan terpisah memenuhi D λ θ 22 , 1 sin = 11.38 Biasanya θ sangat kecil sehingga θ θ ≅ . Dengan demikian, kita mendapatkan daya resolusi sin lensa sebagai D λ θ 22 , 1 = 11.39 besar diameter lensa maka makin kecil θ yang diijinkan agar bayangan bang 5,20 × 10 -7 m. Ketika teleskop tersebut berada pada jarak terdekat dengan planet Mars sejauh 7,83 × 10 10 m, erapakah jarak terdekat dua benda kecil di permukaan Mars sehiangga bayangan yang dibentuk leh teleskop dapat dipisahkan? Jawab Diberikan D = 2,4 m λ = 5,20 × 10 -7 m. Jarak teleskop ke permukaan Mars: R = 7,83 × 10 10 m a Daya resolusi Tampak bahwa, makin bintang masih tampak terpisah. Dengan perkataan lain, resolusi lensa teleskop makin tinggi jika diameter lensa makin besar. Contoh Diameter bukaan cermin teleskop Hubble adalah 2,4 m a berapakah daya resolusi cahaya hijau yang memiliki panjang gelom b b o 7 7 10 6 , 2 4 , 2 10 20 , 5 22 , 1 22 , 1 − − × = × × = = D λ θ rad b Jika jarak terdekat dua titik dio permukaan Mars yang bisa dipisahkan oleh teleskop adalah ∆y maka 485 m = 2 km 11.15 Interferensi Lapisan Tipis Cahaya yang jatuh pada lapisan tipis juga dapat menimbulkan fenomena interferensi. Berkas cahaya yang dipantulkan pada permukaan atas selaput dan permukaan bawah selaput dapat berinterferensi. Posisi sudut interferensi instruktif dan konstruktif bergantung pada panjang gelombang cahaya. Akibatnya, jika cahaya putih dijatuhkan pada selaput tipis maka cahaya pantul tampak berwarna-warna. ekarang kita analisis secata materiamtis fenomena interferensi cahaya oleh lapisan tipis. Gambar 1 interfer isalkan cahaya datang dari medium dengan indeks bias n1 ke lapisan tipis dengan indeks bias berikut: 4 7 10 10 2 10 6 , 2 10 83 , 7 × = × × × = ≅ ∆ − θ R y S d ∆x 1 i i r h s s n 1 n 2 d ∆x 1 i i r h s s n 1 n 2 d ∆x 1 i i r h s s d ∆x 1 i i r h s s n 1 n 2 1.33 Cahaya yang dipantulkan oleh dua permulaan lapisan tipis dapat mengalami ensi. M n2. Cahaya yang dipantulkan dari dua sisi lapisan tipis memiliki perbedaan lintasan sebagai 486 ahaya yang dipantulkan dari sisi atas memiliki tambahan lintasan: ∆x 1 ahaya yang dipantulkan di sisi bawah memiliki tambahan lintasan: 2s. adi: i Cahaya yang dipantulkan di sisi atas lapisan memiliki tambahan lintasan optik: ii Cahaya yang dipantulkan di sisi bawah lapisan memiliki tambahan lintasan optik: i Selama melewati lintasan , cahaya yang dipantulkan di sisi atas film mengalami C C Dalam menghitung beda lintasan, yang berperan bukan beda lintasan geometri, tetapi beda lintsan optik. Lintasan optik adalah perkalian indeks bias dikalikan dengan lintasan geometri. J 1 1 x n ∆ s n 2 2 1 1 x n ∆ ii perubahan fase: λ 1 1 x n ∆ iv Selama melemati lintasan , cahaya yang dipantulkan di sisi bawah film mengalami erubahan fase: s n 2 2 λ 2 2 s n . p vi Jika inde ya mengalami pem edangkan cahaya yang dipantulkan dari sisi bawah tidak mengalami pembalikan fase e mediu dipantulkan di sisi atas film adalah: ks bias n2 n1, maka selama mengalami pemantulan di sisi atas film, caha balikan fase pemantulan dari medium kurang rapat ke medium rapat, s pemantulan dari medium rapat k m kurang rapat. Akibatnya, perubahan fase total cahaya yang 2 1 1 1 ± ∆ λ x n . Beda fase cahaya yang ipantulkan di sisi atas dan bawah film menjadi: 2 d 2 2 1 2 ] 2 1 [ 1 1 2 1 1 ± ∆ − = ± ∆ − = ∆ λ λ λ ϕ x n s n x n s n ii Jika indeks bias n2 n1, maka selama mengalami pemantulan di sisi atas film, cahaya tidak ke medium rapat. Akibatnya, perubahan fase total cahaya yang ipantulkan di sisi bawah film adalah: v mengalami pembalikan fase pemantulan dari medium rapat ke medium kurang rapat, sedangkan cahaya yang dipantulkan dari sisi bawah mengalami pembalikan fase pemantulan dari medium kurang rapat 2 1 2 2 ± λ s n d . Beda fase cahaya yang dipantulkan di dan bawah film menjadi: sisi atas 2 1 2 ] 2 1 2 [ 1 1 2 1 1 2 ± ∆ − = ∆ − ± = ∆ λ λ ϕ x n s n x n s n viii Jadi, apakah film memiliki indeks bias lebih besar atau lebih kecil dati medium di sekitarnya, perbedaan fase cahaya yang dipantulkan di sisi atas dan bawah film sama, yaitu 1 1 ± ∆ − 2 1 2 2 = ∆ λ ϕ x n ktif terjadi jika beda fase merupakan bilangan bulat, atau Sebaliknya, interferensi destruktif terjadi jika beda fase merupakan setengah ganjil, atau s n Interferensi konstru ∆ϕ = 1, 2, 3, …. ∆ϕ = 12, 32, 52, …. 487 Mari kita lihat Gbr 11.33. r s cos d = atau r d s cos = 11.40 r d h tan 2 = atau r d h tan 2 = 11.41 i r d i h x sin tan 2 sin 1 = = ∆ r i r d cos sin sin 2 = 11.42 Dengan demikian 2 1 cos sin sin 2 cos 2 1 2 ± − = ∆ r i r d n r d n λ λ ϕ 2 1 sin sin cos 2 1 2 ± − = i r n n r d λ 11.43 Karena pembiasan memenuhi hokum Snell, maka atau r n i n sin sin 2 1 = i n n r sin sin 2 1 = Dengan demikian, 2 1 sin sin 2 1 1 2 ± ⎟⎟ ⎜⎜ − = ∆ i i n n n d λ ϕ ⎞ ⎛ cos 2 ⎠ ⎝ n r 2 cos 1 2 2 r n λ sin 2 2 2 2 ± − = i n n d 11.44 bang datang sejajar normal . Kita tinjau kasus khusus di mana gelombang datang tegak Gelom lurus permukaan selaput. Kita dapatkan = i dan = r . Dengan demikian 488 sin = i dan 1 cos = r . Beda lintasan optik memenuhi 2 1 2 1 2 ± = ± d truktif te adi jika 2 2 2 λ λ n Interferensi kons rj 2 2 − = ∆ ϕ n n d 2 1 2 2 ± λ d n =1, 2, 3, … d n = 2 2 2 λ , 2 3 λ , 2 5 λ , …. 11.45 Interferensi destruktif terjadi jika 2 1 2 2 ± λ d n = 2 1 , 2 3 , 2 5 , … atau d n 2 2 = λ, 2λ, 3λ, …. 11.46 akah etebalan minimum selaput sabun? Indeks bias selaput adalah n2 = 1,35. Jawab erjadi interferensi konstruktif untuk cahaya hijau. Berdasarkan persamaan 11.45, ketebalan Contoh Gelembung sabun tampak berwarna hijau λ = 540 nm ketika diamati dari depan. Berap k T minimum lapisan sabun memenuhi 2 2 2 λ = d n atau 489 4 , 5 35 , 1 4 4 2 × n 540 540 = = = d λ = 100 nm l asus menarik terjadi jika cahaya yang dipantulkan dari dua permukaan selaput tipis mengalami interferensi destruktif. Dengan demikian, semua cahaya yang jatuh pada permukaan selaput akan diteruskan, tanpa ada yang dipantulkan. Fenomena ini yang dipakai dalam merancang -lensa kualitas tinggi. Cahaya yang jatuh pada permukaan lensa semuanya diteruskan, tanpa ada yang ir semua lensa peralatan optik m Gambar 1 Cahaya yang datang dari udara ke permukaan atas lapisan tipis mengalami pemantulan disertai dengan pembalikan fase pema as nsa umumnya lebih besar daripada indeks bias lapisan tipis. Dengan demikian, cahaya yang g batas antara lapisan tipis dan lensa juga engalami pembalikan fase pemantulan dari medium kurang rapat ke medium rapat. Akibatnya, beda fase antara cahaya yang dipantulkan dari sisi atas dan sisi bawah lapisan tipis enjadi

11.16 Lapisan Anti pantu K