Kebergantungan Tahanan Pada Suhu T Tahanan Komersial Di pasar kita mejumpai tahana

Dari tabel 26.1 ρ = 1,68 × 10 -8 Ω m 116 erikan ari persamaan 26.5, kita dapat menulis a Dib L = 20 m R = 0,1 Ω D 1 , 20 . 10 68 , 1 8 − × = = L ρ R A = 3,4 × 10 -6 m 2 . ika d adalah diameter kawat maka sehingga 4 2 d A π = J 16 . 3 10 4 . 3 4 4 6 − × × = = π A = 2,1 × 10 -3 m = 2,1 mm Berdasarkan hokum Ohm, penurunan tegangan listrik sepanjang kawat adalah V = I R = 2 × 0,1 = 0,1 V ahanan suatu material berubah dengan terjadinya perubahan suhu. Umumnya, makin tinggi hanan benda. Secara matematik, kebergantungan tahanan pada suhu iberikan oleh persamaan 3.6 d b

3.5 Kebergantungan Tahanan Pada Suhu T

suhu maka makin besar ta d [ ] 1 o o T T R R − + = α 3.6 dengan T : suhu, To : suhu acuan, R : nilai hambatan pada suhu T, Ro : nilai hambatan pada suhu cuan To, dan α : koefisien suhu dari tahanan oC -1 . Tabel 3.1 memperlihatkan nilai koefisien suhu untuk tahanan beberapa j wat tersebut kemudian dicelupkan ke dalam larutan an tahannya meningkat menjadi 187,4 Ω. Berapa suhu larutan tersebut? a enis material Contoh Sepotong kawat platina digunakan untuk menentukan tahanan suatu larutan. Misalkan pada suhu 20 oC tahanan kawat tersebut 164,2 Ω. Ka d Jawab Diberikan To = 20 oC 117 o = 164,2 Ω ,4 Ω n tabel 26.1 α = 0,003927 oC -1 rsamaan 26.6 kita dapat menulis R R = 187 Berdasarka Berdasarkan pe 1 T T R − + = α o o R 20 003927 , 1 4 , 187 − + = T 2 , 1,14 = 1 + 0,003927 T – 20 0,003927 T – 20 = 0,14 T – 20 = 0,140,003927 = 35,7 tau T = 35,7 + 20 = 55,7 oC. n listrik pada berbagai nilai hambatan. Tahanan-tahanan tersebut igunakan dalam perancangan rangkaian elektronika. Nilai hambatan bervariasi mulai dari di awah 1 Ω hingga di atas 10 7 Ω 10 MΩ. warna ada empat buah. Gambar 3.6 Kode warna pada tahanan ilai tahanan ditentukan oleh tiga kode warna pertama. Kode warna keempat disebut toleransi ang menentukan ketelitian nilai tahanan. Angka yang berkaitan dengan kode-kode warna 164 a

3.6 Tahanan Komersial Di pasar kita mejumpai tahana

d b Nilai yang dimiliki tahanan tersebut tidak tertera pada komponen. Nilai tahanan dinyatakan dalam kode-kode warna yang melingkar pada komponen. Jumlah kode umumnya 3 buah. Tetapi untuk tahanan yang lebih teliti, jumlah kode N y tampak pada Tabel 3.2 118 ilai Toleransi Tabel 3.2 Angka yang berkaitan dengan kode-kode warna tahanan. Warna N Hitam 0 Coklat 1 Merah 2 Oranye 3 Kuning 4 Hijau 5 Biru 6 Ungu 7 Abu-abu 8 Putih 9 Emas -1 5 Perak -2 10 Tidak berwarna 2 Cara membaca nilai ha atan suatu tahanan Hamb 3.7 ebuah hambatan memiliki tiga gelang. Gelang pertama berwarna orange, gelang kedua hijau, mb gelang 1gelang 2 × 10 gelang 3 toleransi R = gelang 1gelang 2 × 10 gelang 3 toleransi R = Gambar 3.7 Menentukan nilai hambatan berdasarkan kode warna atan = nilai gelang pertamanilai gelang kedua × 10 nilai gelang ketiga Contoh S dan gelang ketiga merah. Berapa nilai hambatannya? Berapakah toleransinya? Jawab 119 elang kedua: hijau = 5 ketiga: merah = 2 3,5 k Ω. dak memiliki gelang keempat, atau gelang keempat tidak berwarna, maka leransi hambatan tersebut adalah 20. ontoh berwarna emas . Berapa nilai hambatannya? Berapakah leransinya? a : cokelat = 1 elang kedua : kuning = 4 ketiga : hitam = 0 mpat : emas = 5 eempat emas maka toleransinya 5. otensiometer adalah tahanan listrik yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Pengubahan ambatan dilakukan dengan memutar atau menggeser knob. Contoh potensiometer diperlihatkan ada Gbr 3.8, sedangkan symbol potensiometer tampak pada Gbr 3.9 Diberikan Gelang pertama: orange = 3 G Gelang Nilai hambatannya R = 35 × 10 2 Ω = 3500 Ω = Karena hambatan ti to C Sebuah hambatan memiliki empat gelang. Gelang pertama berwarna coklat, gelang kedua kuning, gelang ketiga hitam, dan gelang keempat to Jawab Diberikan Gelang pertam G Gelang Gelang kee Nilai hambatan R = 14 × 10 Ω = 14 Ω Karena gelang k

3.7 Potensiometer P