100
Kurangnya media sosialisasi juga merupakan penyebab sosialisasi yang dirasakan masyarakat kurang maksimal. Dalam rincian anggaran pelaksanaan POMP
filariasis, dana yang dikeluarkan untuk KIE Komunikasi, Informasi, dan Edukasi cenderung lebih kecil dibandingkan dengan kegiatan pertemuan dan kegiatan lain.
5.3.4 Persiapan Tenaga Pelaksana Eliminasi TPE
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1582 tentang Pengendalian Filariasis dinyatakan bahwa Tenaga Pelaksana Eliminasi TPE adalah anggota
masyarakat setempat yang terpilih melalui musyawarah masyarakat desa dengan kriteria bersedia, mampu baca tulis, dan disegani oleh masyarakat. TPE dapat berasal
dari organisasi yang sudah ada seperti anggota pramuka, guru, LSM, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Setiap TPE bertanggung jawab untuk 20-30 KK 100-
150 orang tergantung kondisi daerah masing-masing. Berdasarkan hasil penelitian, TPE dalam pelaksanaan POMP filariasis di
Kabupaten Bengkalis tahun 2013 adalah kader posyandu. Setiap posyandu mengirimkan tiga orang perwakilan untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan
oleh puskesmas di kantor kecamatan. Materi yang disampaikan dalam pelatihan TPE yaitu tentang penyakit filariasis, pengobatan massal filariasis, reaksi pengobatan,
serta praktek pengisian form kegiatan. Persiapan TPE dalam pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Bengkalis
telah dilaksanakan dengan baik, namun dalam rencana kegiatan TPE belum ada dilakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang pengobatan massal. Oleh
karena itu, diperlukan keaktifan TPEkader untuk ikut serta memberikan penyuluhan,
Universitas Sumatera Utara
101
mendorong masyarakat dalam pelaporan kasus kronis dan menetapkan wilayah kerja dengan jelas agar masyarakat mendapatkan informasi yang sama terkait pelaksanaan
POMP filariasis.
5.3.5 Distribusi Logistik
Distribusi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pengeluaran dan pengiriman obat-obatan yang bermutu dari gudang obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi pesanan atau permintaan unit-unit pelayanan kesehatan Depkes RI, 1990.
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi logistik dalam pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Bengkalis terdistribusi dengan baik dan tidak terdapat
kekurangan bahan logistik. Namun penyaluran obat ke masyarakat masih belum maksimal dan harus lebih diperhatikan terutama pada masyarakat daerah terpencil
dan masyarakat perkotaan dengan mobilitas tinggi.
Gambar 5.2 Alur Pendistribusian Obat Untuk Pengobatan Massal Filariasis
Universitas Sumatera Utara
102
5.3.6 Penyiapan Masyarakat