Pencatatan dan Pelaporan Penjadwalan Kegiatan POMP filariasis Fokus Penelit

40

g. Pencatatan dan Pelaporan

Dalam pelaksanaan pengobatan massal, perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan yang berguna untuk memberikan informasi hasil kegiatan sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan selanjutnya. Alur pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dalam pelaksanaan pengobatan massal dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Alur Pencatatan dan Pelaporan Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis Universitas Sumatera Utara 41

h. Penjadwalan Kegiatan POMP filariasis

Adapun penjadwalan kegiatan Pemberian Obat Massal Pencegahan filariasis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan POMP Filariasis No Jenis Kegiatan Waktu Penanggungjawab Pelaksana Desa Kecamatan Kabupaten 1 Koordinasi H – 2 bulan Dinkes Kab 2 Advokasi H – 1 bulan H – 2 bulan Puskesmas, Dinkes Kab 3 Sosialisasi H – 2 sd 7 hari H – 1 minggu H – 1 bulan Kades, Puskesmas, Dinkes Kab 4 Persiapan TPE a. Pemilihan TPE b. Pelatihan TPE H – 1 bulan H – 7 hari Puskesmas Puskesmas 5 Distribusi a. Bahan dan Peralatan b. Obat H – 1 minggu H – 3 hari H – 2 minggu H – 2 minggu H – 1 bulan H – 1 bulan Masing-masing 6 Penyiapan Masyarakat H – 5 hari Puskesmas 7 Pelaksanaan POMP Filariasis H H Puskesmas 8 Monitoring Reaksi POMP Filariasis H + 4 jam sd 3 hari H + 4 jam sd 3 minggu Puskesmas 9 Pemberian Obat Kepada Penduduk yang Tidak Hadir H + 1 minggu H + 2 minggu H + 1 bulan Masing-masing 10 Pencatatan dan Pelaporan a. Cakupan Pengobatan b. Reaksi H + 10 hari H + 3 minggu H + 1 bulan H + 1 bulan H + 1 bulan H + 1 bulan Masing-masing Universitas Sumatera Utara

2.4 Fokus Penelit

Berdasarkan t adalah : elitian teori yang telah diuraikan, maka fokus dal Gambar 2.4 Fokus Penelitian 42 dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara 43 Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka dapat dirumuskan definisi fokus penelitian sebagai berikut : 1. Kebijakan adalah kebijakan yang ditetapkan sebagai dasarpedoman pelaksanaan program eliminasi filariasis di Kabupaten Bengkalis. 2. Sumberdaya adalah sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program eliminasi filariasis di Kabupaten Bengkalis. 3. Advokasi adalah advokasi kepada Bupati Bengkalis, Bappeda, DPRD Kabupaten Bengkalis, Camat, Pengelola Media Massa untuk memperoleh dukungan pelaksanaan POMP filariasis. 4. Koordinasi adalah pertemuan koordinasi di setiap jenjang pemerintahan di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa untuk mendapatkan kesepakatan dan persiapan pelaksanaan pengobatan massal filariasis. 5. Distribusi Logistik adalah pendistribusian obat, bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Bengkalis. 6. Sosialisasi adalah penyebaran informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Bengkalis. 7. Persiapan TPE adalah persiapan Tenaga Pelaksana Eliminasi dalam pelaksanaan POMP filariasis. 8. Penyiapan Masyarakat adalah pendataan dan penyiapan masyarakat sasaran sebelum pelaksanaan POMP filariasis. 9. Pelaksanaan POMP filariasis adalah pelaksanaan pemberian obat serta antisipasi reaksi pengobatan massal filariasis. Universitas Sumatera Utara 44 10. Monitoring Reaksi POMP filariasis adalah pengawasan terhadap reaksi POMP filariasis di Kabupaten Bengkalis. 11. Pemberian Obat Kepada Penduduk yang Tidak Hadir adalah upaya lanjutan untuk memberikan obat kepada peduduk yang tidak hadir pada saat pelaksanaan POMP filariasis untuk memaksimalkan cakupan pengobatan. 12. Pencatatan dan Pelaporan adalah pencatatan dan pelaporan untuk memberikan informasi hasil kegiatan POMP filariasis. 13. Hambatan adalah masalah yang mengganggu pelaksanaan POMP filariasis. 14. Evaluasi cakupan POMP filariasis adalah evaluasi jumlah masyarakat Kabupaten Bengkalis yang telah mendapatkan pengobatan pencegahan filariasis setelah pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Bengkalis tahun 2013. Universitas Sumatera Utara 45 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian