37
Monitoring yang dilaksanakan oleh kabupatenkota yaitu 1 Memonitor hasil pengobatan massal berdasarkan laporan puskesmas; 2 Menghitung persediaan,
pemakaian, dan sisa obat; 3 Menindaklanjuti rujukan puskesmas. Monitoring yang dilaksanakan oleh provinsi yaitu 1 Memonitor pelaksanaan
pengobatan massal; 2 Memonitor hasil pengobatan massal bedasarkan laporan kabupatenkota;
3 Melaksanakan
survei cakupan
pengobatan massal;
4 Menindaklanjuti reaksi pengobatan.
Monitoring yang dilaksanakan oleh pusat yaitu 1 Memonitor pelaksanaan pengobatan massal; 2 Memonitor hasil pengobatan massal berdasarkan laporan
kabupatenkota dan provinsi; 3 Melaksanakan survei cakupan pengobatan sesuai kebutuhan pusat; 4 Merekapitulasi laporan hasil pelaksanaan eliminasi filariasis.
f. Evaluasi
Evaluasi pengobatan massal adalah bagian yang paling penting dalam program eliminasi filariasis. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam
mengevaluasi pengobatan massal, yaitu 1 jumlah penduduk yang minum obat cakupan pengobatan dan 2 Menurunnya prevalensi mikrofilaria.
Untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan massal di kabupatenkota, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Cakupan geografis. Cakupan geografis adalah persentase desa atau kelurahan
yang diobati dalam satu kabupatenkota di setiap tahun pengobatan. Cakupan ini dipergunakan untuk menilai apakah pengobatan massal telah dilaksanakan
di seluruh desakelurahan di kabupatenkota yang endemis tersebut.
Universitas Sumatera Utara
38
Cakupan ini dihitung dengan rumus : Jumlah desakelurahan yang diobati x 100
Jumlah seluruh desakelurahan 2.
Cakupan pengobatan. Cakupan pengobatan dapat menjelaskan jumlah penduduk yang beresiko untuk diobati dan aspek epidemiologinya dibuat
setiap tahun, dengan perhitungan angka pencapaian pengobatan : Jumlah penduduk yang meminum obatnya x 100
Jumlah seluruh penduduk di kabupaten 3.
Angka keberhasilan pengobatan. Cakupan ini dapat menjelaskan efektivitas pengobatan massal, dihitung dengan rumus :
Jumlah penduduk yang meminum obatnya x 100
Jumlah penduduk sasaran pengobatan massal 4.
Survei cakupan. Tujuannya yaitu
untuk menilai kebenaran cakupan pengobatan massal berdasarkan laporan di kabupaten. Pelaksana survei adalah
provinsi atau badan yang independen dan dilaksanakan satu bulan setelah pengobatan massal. Survei ini dilaksanakan satu kali setelah siklus pertama
pengobatan massal dengan metode kuesioner cluster survey.
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 2.2 Penilaian Hasil Cakupan Pengobatan Massal Survei Cakupan di Implementation Unit IU
Penemuan Yang harus diperhatikan
Tindak Lanjut Cakupan
pengobatan massal dan cakupan survei
keduanya rendah Cakupan geografis adalah
desa yang tidak diobati Cakupan pengobatan massal
pada tiap kelompok umur 2th, 2-5th, 6-14th, dan
14th adakah kelompok umur yang tidak diobati
Alasan penduduk sasaran pengobatan yang tidak
meminum obatnya Survei pengetahuan, sikap
dan perilaku untuk menilai permasalahan yang ada
Tergantung dari masalahnya, mungkin
dibutuhkan pengobatan massal di wilayah yang
belum diobati
Memperbaharui penggerakan di
masyarakat agar mau minum obat filariasis
Memperbaharui motivasi dan kemampuan kader
dalam memberikan obat filariasis melalui training
dan supervisi
Cakupan pengobatan massal
lebih tinggi dari cakupan survei
Kader tidak betul melaporkan angka
penduduk yang minum obat Jumlah penduduk di IU dan
jumlah sasaran pengobatan massal tidak betul atau telah
berubah, atau penduduk dari luar IU juga meminum obat
dan dicatat sebagai penduduk di IU
Memperbaharui motivasi dan kemampuan kader
dalam memberikan obat filariasis melalui training
dan supervisi
Tanyakan kepada kader apakah benar ada
penduduk di luar IU yang tercatat sebagai sasaran
pengobatan massal di IU yang dilaporkan kemudian
keluarkan penduduk tersebut dari pencatatan
Cakupan pengobatan massal
lebih rendah dari cakupan survei
Jumlah penduduk di luar IU dan jumlah sasaran
pengobatan massal tidak betul atau sudah berubah
Perbaiki data jumlah penduduk tersebut
Cakupan pengobatan massal
dan cakupan survei keduanya tinggi
Sistem pencatatan sudah baik
Masyarakat dan kader telah termotivasi dengan baik
Semua aparat yang terlibat dalam pengobatan massal
berada di tempat dan bekerja dengan baik
Pertahankan hasil pengobatan massal yang
sudah baik tersebut sampai pengobatan tahun
berikutnya
Universitas Sumatera Utara
40
g. Pencatatan dan Pelaporan