Evaluasi Analisis Implementasi Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Bengkalis Tahun 2013

37 Monitoring yang dilaksanakan oleh kabupatenkota yaitu 1 Memonitor hasil pengobatan massal berdasarkan laporan puskesmas; 2 Menghitung persediaan, pemakaian, dan sisa obat; 3 Menindaklanjuti rujukan puskesmas. Monitoring yang dilaksanakan oleh provinsi yaitu 1 Memonitor pelaksanaan pengobatan massal; 2 Memonitor hasil pengobatan massal bedasarkan laporan kabupatenkota; 3 Melaksanakan survei cakupan pengobatan massal; 4 Menindaklanjuti reaksi pengobatan. Monitoring yang dilaksanakan oleh pusat yaitu 1 Memonitor pelaksanaan pengobatan massal; 2 Memonitor hasil pengobatan massal berdasarkan laporan kabupatenkota dan provinsi; 3 Melaksanakan survei cakupan pengobatan sesuai kebutuhan pusat; 4 Merekapitulasi laporan hasil pelaksanaan eliminasi filariasis.

f. Evaluasi

Evaluasi pengobatan massal adalah bagian yang paling penting dalam program eliminasi filariasis. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi pengobatan massal, yaitu 1 jumlah penduduk yang minum obat cakupan pengobatan dan 2 Menurunnya prevalensi mikrofilaria. Untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan massal di kabupatenkota, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : 1. Cakupan geografis. Cakupan geografis adalah persentase desa atau kelurahan yang diobati dalam satu kabupatenkota di setiap tahun pengobatan. Cakupan ini dipergunakan untuk menilai apakah pengobatan massal telah dilaksanakan di seluruh desakelurahan di kabupatenkota yang endemis tersebut. Universitas Sumatera Utara 38 Cakupan ini dihitung dengan rumus : Jumlah desakelurahan yang diobati x 100 Jumlah seluruh desakelurahan 2. Cakupan pengobatan. Cakupan pengobatan dapat menjelaskan jumlah penduduk yang beresiko untuk diobati dan aspek epidemiologinya dibuat setiap tahun, dengan perhitungan angka pencapaian pengobatan : Jumlah penduduk yang meminum obatnya x 100 Jumlah seluruh penduduk di kabupaten 3. Angka keberhasilan pengobatan. Cakupan ini dapat menjelaskan efektivitas pengobatan massal, dihitung dengan rumus : Jumlah penduduk yang meminum obatnya x 100 Jumlah penduduk sasaran pengobatan massal 4. Survei cakupan. Tujuannya yaitu untuk menilai kebenaran cakupan pengobatan massal berdasarkan laporan di kabupaten. Pelaksana survei adalah provinsi atau badan yang independen dan dilaksanakan satu bulan setelah pengobatan massal. Survei ini dilaksanakan satu kali setelah siklus pertama pengobatan massal dengan metode kuesioner cluster survey. Universitas Sumatera Utara 39 Tabel 2.2 Penilaian Hasil Cakupan Pengobatan Massal Survei Cakupan di Implementation Unit IU Penemuan Yang harus diperhatikan Tindak Lanjut Cakupan pengobatan massal dan cakupan survei keduanya rendah  Cakupan geografis adalah desa yang tidak diobati  Cakupan pengobatan massal pada tiap kelompok umur 2th, 2-5th, 6-14th, dan 14th adakah kelompok umur yang tidak diobati  Alasan penduduk sasaran pengobatan yang tidak meminum obatnya  Survei pengetahuan, sikap dan perilaku untuk menilai permasalahan yang ada  Tergantung dari masalahnya, mungkin dibutuhkan pengobatan massal di wilayah yang belum diobati  Memperbaharui penggerakan di masyarakat agar mau minum obat filariasis  Memperbaharui motivasi dan kemampuan kader dalam memberikan obat filariasis melalui training dan supervisi Cakupan pengobatan massal lebih tinggi dari cakupan survei  Kader tidak betul melaporkan angka penduduk yang minum obat  Jumlah penduduk di IU dan jumlah sasaran pengobatan massal tidak betul atau telah berubah, atau penduduk dari luar IU juga meminum obat dan dicatat sebagai penduduk di IU  Memperbaharui motivasi dan kemampuan kader dalam memberikan obat filariasis melalui training dan supervisi  Tanyakan kepada kader apakah benar ada penduduk di luar IU yang tercatat sebagai sasaran pengobatan massal di IU yang dilaporkan kemudian keluarkan penduduk tersebut dari pencatatan Cakupan pengobatan massal lebih rendah dari cakupan survei  Jumlah penduduk di luar IU dan jumlah sasaran pengobatan massal tidak betul atau sudah berubah  Perbaiki data jumlah penduduk tersebut Cakupan pengobatan massal dan cakupan survei keduanya tinggi  Sistem pencatatan sudah baik  Masyarakat dan kader telah termotivasi dengan baik  Semua aparat yang terlibat dalam pengobatan massal berada di tempat dan bekerja dengan baik  Pertahankan hasil pengobatan massal yang sudah baik tersebut sampai pengobatan tahun berikutnya Universitas Sumatera Utara 40

g. Pencatatan dan Pelaporan