73
puskesmas ke desa-desa. Adapun dalam hal ketersediaan obat dan peralatan yang dibutuhkan mencukupi dan tidak ada kendala yang ditemukan. Namun pada POMP
Filariasis tahap kedua, seorang informan menyatakan tidak mendapatkan obat pencegahan kaki gajah.
4.3.10 Pernyataan Informan
tentang Penyiapan
Masyarakat dalam
Pelaksanaan POMP Filariasis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan orang informan yang diwawancarai, lima orang informan menyatakan bahwa dalam penyiapan masyarakat
sebelum POMP Filariasis dilaksanakan, pengumuman tentang pelaksanaan POMP Filariasis dilakukan dengan himbauan dan pemberitahuan di tempat-tempat umum, di
mesjid, dan di pengajian. Tiga orang informan menyatakan bahwa informasi mengenai pelaksanaan POMP Filariasis diketahui dari teman dan tetangga. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan tentang Penyiapan Masyarakat dalam Pelaksanaan POMP Filariasis di Kabupaten Bengkalis
No. Informan
Pernyataan
1. Kepala Desa
Wonosari “Awalnya kita melihat informasi dari data-data RT
yang ada, lalu kita informasikan ke masyarakat kalau ada yang punya gejala terkena kaki gajah ini
untuk secepatnya
dilaporkan. Kemudian
kita himbau
kepada masyarakat
untuk segera
mengambil obat kaki gajah gratis di pos-pos yang telah kita siapkan.”
2. TPEKader Desa
Wonosari “Sebelum pengobatan massal kita menyiapkan
masyarakat itu
ya dengan
himbauan kepada
masyarakat, diumumkan ditempat-tempat umum, di wirid
ibuk-ibuk, tentang
kapan pelaksanaan
pemberian obat
kaki gajah
ini, tidak
ada memberitahu ke rumah-rumah, pencatatan pun kami
Universitas Sumatera Utara
74
kan minta datanya sama kepala desa..” 3.
TPEKader Desa Pedekik
“Paling kami ngasitahunya ke masyarakat kalau ada pengobatan
massal filariasis
ini melalui
pengumuman oleh kepala desa, pak RT, jadi diumumkan di tempat-tempat umum gitu seperti di
mesjid-mesjid, memang
sebelum hari
H ada
pendataan berapa jumlah sasaran, berapa jumlah penduduk yang ditunda pengobatannya, tapi ada
juga yang pas di hari H baru dicatat.. Kalau mengunjungi ke rumah-rumah sebelum pengobatan
massal itu tidak ada, tapi kalau sesudah pengobatan ada,
ke rumah
penduduk yang
tidak ambil
obatnya..” 4.
Ketua RT 04 Desa Kelapapati
“Ya itulah, maunya begitu, sebelum hari H maunya kadernya itu datang ke rumah-rumah ngasi tau ke
warga tentang pengobatan massal ini.. jadi pas di hari H orang tak banyak bertanya-tanya lagi, dah
tau kenapa minum obat ini penting, kenapa ada efek samping.. Cuma itulah belum ada dilakukan, jadi
maklum aja kalau masyarakat ada yang tak tahu.. Dikasi tahu pas khutbah atau pengajian di mesjid
aja..”
5. Penduduk Kelurahan
Kota “Tidak
ada petugas
datang ke
rumah mengasitahukan tentang ini, kalau saya tahunya dari
kawan ke kawan aja, dari tetangga-tetangga,
katanya ada pembagian obat kaki gajah, di hari pas pembagian itu datang saya ke pos nya ambil obat,
terus dapat kartu juga, tanda bukti kalau kita dah ada ambil obat..”
6. Penduduk Desa
Kelapapati “Saya pun kurang tahu, mungkin ada petugasnya
datang tapi mungkin lagi tak ada orang di rumah.. Tapi kalau mengenai informasi kemaren katanya
diumumkan di mesjid tentang pengobatan kaki gajah ini, tapi biasanya kalau ada pengumuman-
pengumuman gitu ada biasanya mobil pengumuman lewat pake toa, ini tak ada pulak.. Soalnya ini kan
massal ya, jadi seharusnya semua masyarakat tahu..”
7. Penduduk Desa
Senggoro “Kalau sebelum pengobatan gak ada petugas yang
datang, tapi kalau sesudah itulah, karena saya kan gak ambil obat itu ke pos, jadi petugasnya datang ke
rumah ngantar ke rumah saya, cuma karena saya tak
Universitas Sumatera Utara
75
begitu tahu, tambah pulak ada dengar-dengar orang bilang kalau minum obat tu bisa mual, pening, jadi
obatnya saya terima aja, tapi gak saya minum..” 8.
Penduduk Kelurahan Damon
“Saya rasa gak ada petugas yang datang ke rumah- rumah untuk memberitahukan tentang pengobatan
massal ini, cuma itulah, infonya katanya ada di radio, di mesjid-mesjid, kalau saya pun taunya dari
tetangga-tetangga aja, kalau kartu pengobatan itu dikasi pas datang ke pos nya itu..”
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa penyiapan masyarakat dilakukan dengan menyiapkan data penduduk serta menginformasikan kepada masyarakat
tentang waktu dan tempat pelaksanaan POMP Filariasis. Informasi disampaikan melalui himbauan di tempat-tempat umum, seperti di mesjid, di tempat pengajian,
dan sebagainya. Tiga orang informan menyatakan tidak mendengar informasi secara langsung dari TPE namun hanya mendengar informasi tersebut dari tetangga dan
teman.
4.3.11 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan POMP Filariasis