18
jangkauan program eliminasi filariasis dengan pendekatan kepulauan, pendekatan lintas batas administrasi pemerintahan, dan pendekatan kawasan epidemiologi
filariasis; 3 Melaksanakan upaya pengendalian vektor secara terpadu, terutama dengan program pemberantasan malaria dan demam berdarah dengue.
Memperkuat Sistem Informasi Strategis, yaitu 1 Mengembangkan sistem surveilans eliminasi filariasis yang mampu mendukung perencanaan, pengendalian
dan evaluasi program eliminasi filariasis; 2 Mengembangkan sistem surveilans eliminasi filariasis kabupatenkota yang terintegrasi dalam sistem surveilans eliminasi
filariasis provinsi dan nasional serta dalam sistem surveilans epidemiologi kesehatan; 3 Peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi informasi elektromedia.
2.2.4 Pengorganisasian
Pengorganisasian dilaksanakan agar semakin memperkuat kemampuan unit- unit pelaksana program eliminasi filariasis di pusat dan daerah dengan tugas pokok
dan fungsi yang jelas. Pada
pengorganisasian di
pusat, Kementerian
Kesehatan merupakan
pengendali utama program eliminasi filariasis di pusat yang mempunyai tugas sebagai berikut 1 Menetapkan kebijakan nasional eliminasi filariasis; 2
Menetapkan tujuan dan strategi nasional eliminasis; 3 Melaksanakan pengendalian pelaksanaan,
monitoring dan
evaluasi program
eliminasi filariasis
dengan memperkuat komitmen dan mobilisasi sumber daya yang ada; 4 Memperkuat
kerjasama antar program di lingkungan Kementerian Kesehatan, kerjasama antar DepartemenKementerian serta kerjasama lembaga mitra lainnya secara nasional,
Universitas Sumatera Utara
19
juga bilateral antar negara dan lembaga internasional; 5 Menyediakan obat yang dibutuhkan dalam rangka pengobatan massal filariasis, terutama DEC, Albendazole
dan Paracetamol; 6 Menyusun dan menetapkan pedoman umum dan teknis program eliminasi filariasis nasional; 7 Melaksanakan pelatihan nasional eliminasi filariasis,
terutama pelatihan fasilitator pelatihan teknis operasional eliminasi filariasis; 8 Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis program eliminasi filariasis di
provinsi; 9 Melaksanakan penelitian dalam pengembangan metode eliminasi filariasis yang lebih efektif dan efesien; 10 Membentuk National Task Force NTF
eliminasi filariasis yang bertugas memberi masukan kepada pemerintah terhadap aspek kebijakan dan aspek teknis eliminasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
eliminasi filariasis serta advokasi dan sosialisasi para penentu kebijakan di pusat maupun daerah; 11 Membentuk Kelompok Kerja Eliminasi Filariasis; 11 Unit
Pelaksana Teknis Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular
BTKL-PPM melaksanakan
tugas surveilans
epidemiologi dan
laboratorium eliminasi filariasis regional. Pada pengorganisasian di provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi merupakan
pengendali utama program eliminasi filariasis di tingkat provinsi yang mempunyai kewenangan tugas sebagai berikut 1 Menetapkan kebijakan eliminasi filariasis
provinsi; 2 Menetapkan tujuan dan strategi eliminasi filariasis di tingkat provinsi; 3 Melaksanakan pengendalian pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program
eliminasi filariasis dengan memperkuat komitmen, mobilisasi sumber daya provinsi; 4 Memperkuat kerjasama lintas program dan lintas sektor serta kerjasama lembaga
Universitas Sumatera Utara
20
mitra kerja lainnya di provinsi; 5 Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis program eliminasi filariasis di kabupatenkota; 6 Melaksanakan pelatihan eliminasi
filariasis di provinsi, terutama pelatihan fasilitator pelatihan teknis operasional eliminasi filariasis; 7 Melaksanakan pemetaan dan penetapan daerah endemis
filariasis serta survei evaluasi pengobatan masal filariasis; 8 Membentuk Provincial Task Force
eliminasi Filariasis. Pada pengorganisasian di kabupatenkota, Dinas Kesehatan KabupatenKota
merupakan pengendali utama program eliminasi filariasis di tingkat kabupatenkota yang mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut 1 Menetapkan kebijakan
eliminasi filariasis di kabupatenkota; 2 Menetapkan tujuan dan strategi eliminasi filariasis di tingkat kabupatenkota 3 Melaksanakan pengendalian pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program eliminasi filariasis dengan memperkuat komitmen, mobilisasi sumber daya kabupatenkota; 4 Memperkuat kerjasama lintas program
dan lintas sektor serta kerjasama lembaga mitra kerja lainnya di kabupatenkota; 5 Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis program eliminasi filariasis di
puskesmas, rumah sakit dan laboratorium daerah; 6 Melaksanakan pelatihan eliminasi filariasis di kabupatenkota; 7 Melaksanakan evaluasi cakupan POMP
filariasis dan penatalaksanaan kasus klinis kronis filariasis di daerahnya; 8 Membentuk District Task Force eliminasi filariasis; 9 Mengalokasikan anggaran
biaya operasional dan melaksanakan POMP filariasis; 10 Mengalokasikan anggaran dan melaksanakan pengobatan selektif, penatalaksanaan kasus reaksi pengobatan, dan
penatalaksanaan kasus klinis filariasis; 11 Mengkoordinir dan memastikan
Universitas Sumatera Utara
21
pelaksanaan tugas puskesmas sebagai pelaksana operasional program eliminasi filariasis kabupatenkota.
2.2.5 Langkah-langkah Eliminasi