70
puskesmas. Sosialisasi dilaksanakan melalui pertemuan dengan media gambar, poster dan leaflet. Sosialisasi tentang POMP Filariasis juga disebarkan melalui media cetak
dan media elektronik. Namun, masyarakat menyatakan sosialisasi yang dilakukan terkait pelaksanaan POMP Filariasis masih sangat minim dan kurang lengkap.
4.3.8 Pernyataan Informan tentang Persiapan Tenaga Pelaksana Eliminasi
TPE dalam Pelaksanaan POMP Filariasis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenaga Pelaksana Eliminasi dalam kegiatan POMP Filariasis merupakan kader-kader posyandu. Dari enam orang
informan yang diwawancarai, seluruh informan menyatakan bahwa ada dilaksanakan pelatihan kader sebelum pengobatan massal. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan tentang Persiapan Tenaga Pelaksana Eliminasi TPE dalam Pelaksanaan POMP Filariasis di Kabupaten
Bengkalis
No. Informan
Pernyataan
1. Kepala Seksi
Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit “Petugas puskesmas ini melatih petugas kader
untuk melaksanakan POMP filariasis ini.. jadi ini yang melaksanakan itu kader, puskesmas sebagai
supervisor, sebagai pengawas, jadi kita sudah melatih kader ini. Anggaran kita tersedia di
anggaran APBD.”
2. Pengelola Program
Filariasis Dinas Kesehatan Kabupaten
Bengkalis “Kebanyakan
kader-kader yang ditunjuk
itu adalah kader dari posyandu. Untuk pelatihan kader
itu dilaksanakan oleh pihak tingkat kecamatan atau puskesmas, atau kalau pihak kecamatan
membutuhkan orang dinas kesehatan, kita ikut turun.”
3. Kepala Puskesmas Kec.
Bengkalis “Yang jelas sebelum mengadakan pengobatan
massal kita melakukan pelatihan, pelatihan itu tingkat kecamatan ya, pelatihan kader, kader ini
adalah orang-orang yang ditunjuk oleh kepala desa setempat untuk perpanjangtanganlah dari
pemegang program filariasis, nanti kader ini kita
Universitas Sumatera Utara
71
latih, bagaimana pemberian obat, cara minumnya seperti apa. Setelah itu kami berikan obat dan
bahan-bahan perlengkapan seperti formulir, kartu pengobatan, poster..”
4. Kepala Puskesmas Kec.
Bantan “Pelatihan kader untuk filariasis ada dilaksanakan
sebelum hari H, di puskesmas kita adakan, kita undang kader-kadernya kesini, lalu kita berikan
pengarahan bagaimana nanti memberikan obatnya itu.. ”
5. TPEKader Desa
Wonosari “Pelatihan ada kami dapatkan dari dokter di rumah
sakit, waktu itu dilaksanakan pas pertemuan di kantor kecamatan, disitulah dijelaskan tentang
penyakit filariasis itu, bagaimana cara pemberian obat, mengenai efek samping obat..”
6. TPEKader Desa
Pedekik “Ada pelatihannya, disitu kita diajari, pas orang tu
datang mau ambil obat, kita tanya punya keluhan, punya penyakit, anu kalau katanya tidak, boleh
ambil, terus kita kan pakai porsi, yang di undang untuk ikut pelatihan dari desa kami cuma 3 orang..
jadi yang kerja pun 3 orang..”
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa TPE merupakan kader posyandu. Pelatihan kader dilaksanakan oleh puskesmas berupa penjelasan dan materi mengenai
filariasis, tata cara pemberian obat dan pengisian form, serta penjelasan tentang kejadian ikutan pasca pengobatan.
4.3.9 Pernyataan Informan tentang Distribusi Logistik dalam Pelaksanaan