model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT pada konsep sistem koloid pada
siklus I. posttest diberikan pada setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Trusworthiness Studi
Teknik pemeriksaan kepercayaan studi yang digunakan adalah statistik deskriptif kuantitatif. Untuk menentukan baik tidaknya suatu instrument
penelitian, maka instrument tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa syarat sebagai berikut :
1. Uji validitas Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih,
yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Artinya, bahwa valid tidaknya suatu alat ukur
tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
8
Maka rumus yang digunakan adalah
9
:
Keterangan : r
bisi
: koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor I dengan skor total.
X
i
: rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i. X
t
: rata-rata skor total semua responden. S
t
: standar deviasi skor total semua responden. p
i
: proporsi jawaban benar untuk butir nomor i. q
i
: proporsi jawaban salah untuk butir nomor i.
8
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006 h. 105
9
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006 h. 109
r
bis i
=
Berdasarkan uji validitas untuk soal tes kemampuan pemahaman siswa diperoleh bahwa pada siklus I jumlah soal yang valid terdapat 16 soal dari 30
soal pilihan ganda. Sedangkan untuk siklus II soal yang valid terdapat 15 soal dari 30 soal pilihan ganda. Lampiran 18 dan 25.
2. Uji reliabilitas Reliabilitas dapat diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan,
keajegan, kestabilan, atau konsistensi. Dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.
10
Rumus yang digunakan adalah :
11
keterangan : r
ii
: koefisien reliabilitas tes k
: jumlah butir p q
: varians skor butir : varians skor total
Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Instrumen Kriteria
Koefisien Reliabilitas Sangat Reliabel
90 Reliabel
0,7 – 0,9 Cukup Reliabel
0,4 – 0,7 Kurang Reliabel
0,2 – 0,4 Tidak Reliabel
0,2 Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk soal tes kemampuan
pemahaman siswa diperoleh hasil uji reliabilitas soal untuk siklus I sebesar 0,89 dengan kriteria realiabel. Sedangkan untuk siklus II hasil uji
10
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006 h. 105
11
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006 h. 113
r
ii
= [1-
]
reliabilitas soal sebesar 0,86 dengan kriteria cukup reliabel. Lampiran 19 dan 26.
3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus
12
:
Katerangan: I
: Indeks Kesukaran B
: Jumlah siswa yang menjawab benar N
: Jumlah peserta tes Tabel 3.6. Pedoman Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Skor Indeks Kesukaran Soal Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal pada soal tes kemampuan pemahaman diperoleh pada siklus I terdapat 26,7 sukar, 63,3 sedang
dan 10,0 mudah. Pada siklus II terdapat 43 sukar, 47 sedang dan 10 mudah. Lampiran 21 dan 28
4. Daya pembeda Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam
membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai. Daya beda dapat dicari dengan
menggunakan rumus
13
:
12
Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008 h. 37
13
Ahmad Sofyan dkk , Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006 h. 104
I =
Keterangan: D
: Daya beda. Ba : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas.
Bb : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah. N
: Jumlah peserta tes kelompok atas dan bawah. Tabel 3.7. Klasifikasi daya pembeda :
Skor Daya Pembeda Soal D Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek poor
0,20 – 0,40 Cukup satisfactory
0,40 – 0,70 Baik good
0,70 – 1,00 Baik sekali good excellent
Negatif Semuanya tidak baik
Berdasarkan uji daya beda soal terhadap soal tes kemampuan siswa diperoleh hasil pada siklus I untuk kategori jelek sebesar 20,0, cukup
sebesar 30,0, baik sebesar 30,0, 3,3 baik sekali, dan negatif 16,7. Sedangkan pada siklus II untuk kategori jelek sebesar 43,3, cukup
sebesar 20,0, baik sebesar 16,7, baik sekali sebesar 3,3 dan negatif 16,7. Lampiran 22 dan 29.
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami oleh semua orang
yang ingin mengetahui hasil penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan adalah :
1. Tes hasil belajar Untuk menganalisis kemampuan hasil belajar siswa pada aspek
kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dengan menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara
nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau =
− 0,5