Kegunaan Hasil Penelitian PENDAHULUAN
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Zamroni dalam Trianto mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat
mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan
rasa sosial dikalangan siswa.
7
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar kooperatif adalah suatu variasi pengajaran yang membagi siswa
menjadi kelompok-kelompok kecil, dalam kelompok tersebut mereka saling bekerjasama antara satu dengan yang lain dalam memahami dan
menguasai materi pelajaran yang diberikan, serta mengerjakan tugas-tugas belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi, percaya diri dan sikap
yang lebih positif serta menambah rasa senang siswa dalam belajar. Dengan pembelajaran kooperatif ini diharapkan siswa akan mendapat
prestasi yang baik dan mempunyai tingkat sosial dan solidaritas yang tinggi.
Roger dan David Johnson dalam Anita Lie mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk
mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus diterapkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
8
7
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta : Prenada Media Group 2010 h. 57
8
Anita Lie, Cooperatif Learning, Jakarta : PT Grasindo, 2002, h. 31-35
a. Saling ketergantungan positif Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu
menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai
tujuan mereka. b. Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran cooperative learning
membuat persiapan dan menyusun tugas-tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan
tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
c. Tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka
dan diskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan. Inti dari sinergi ini
adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.
d. Komunikasi antar anggota Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan
berbagai keterampilan berkomunikasi. Proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya
pangalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
e. Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini
tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa dilakukan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar
terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.