Pembatasan Fokus Penelitian PENDAHULUAN

Cooperarative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Menurut Slavin dalam Isjoni 2010, mengemukakan “In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher”. Dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. 4 Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif menurut Johnson Johnson dalam Tonih Feronika, 2008 adalah cara belajar yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja dan belajar satu sama lain untuk mencapai tujuan kelompok, di dalam belajar kooperatif siswa berdiskusi dan saling membantu serta mengajak satu sama lain untuk memahami isi materi pelajaran. 5 Dapat juga diartikan Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan yang berpusat-kelompok dan berpusat-siswa untuk pengajaran dan pembelajaran dikelas. Dengan mempraktekan pembelajaran kooperatif di ruang-ruang kelas, suatu saat kita akan menuai buah persahabatan dan perdamaian, karena cooperative learning memandang siswa sebagai makhluk sosial homo mini socius, bukan homo mini lupus manusia adalah srigala bagi sesamanya. Dengan kata lain cooperative learning adalah cara belajar mengajar berbasiskan peace education metode belajar mengajar masa depan yang pasti mendapat perhatian. 6 Pembelajaran kooperatif ini memberikan lingkungan belajar dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang kemampuannya berbeda-beda heterogen untuk 4 Isjoni, Cooperatif Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung : Alfabeta 2010h 15 5 Tonih Feronika, Strategi Pembelajaran Kimia, Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah 2008 h. 56 6 Isjoni, Cooperatif Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung : Alfabeta 2010 h. 19 menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Zamroni dalam Trianto mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan rasa sosial dikalangan siswa. 7 Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar kooperatif adalah suatu variasi pengajaran yang membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, dalam kelompok tersebut mereka saling bekerjasama antara satu dengan yang lain dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, serta mengerjakan tugas-tugas belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi, percaya diri dan sikap yang lebih positif serta menambah rasa senang siswa dalam belajar. Dengan pembelajaran kooperatif ini diharapkan siswa akan mendapat prestasi yang baik dan mempunyai tingkat sosial dan solidaritas yang tinggi. Roger dan David Johnson dalam Anita Lie mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus diterapkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 8 7 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta : Prenada Media Group 2010 h. 57 8 Anita Lie, Cooperatif Learning, Jakarta : PT Grasindo, 2002, h. 31-35