Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

TGT nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan pada siklus pertama rata-rata kelas 56 pada siklus kedua nilai rata-rata kelas 60. 52

C. Pengajuan Konsep Perencanaan Tindakan

Hasil belajar siswa adalah merupakan indikator atau gambaran keberhasilan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga masalah hasil belajar siswa merupakan salah satu problem yang tidak pernah habis dibicarakan dalam dunia pendidikan. Berkenaan dengan hal ini, dalam mengajar kimia guru harus mampu memberikan intervensi yang cocok, bila guru dapat menguasai dengan baik materi yang diajarkan begitu juga dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Karena itu, merupakan syarat yang penting sehingga belajar menjadi bermakna bagi siswa. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran merupakan hal yang penting karena dengan itu mereka akan lebih memahami materi yang telah mereka pelajari. Metode pembelajaran yang diharapkan sesuai dan dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran adalah pembelajaraan kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Team Games Tournament TGT. metode ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran dan membuat suasana belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, pelaksanaan games dan turnamen sebagai cara untuk membuat siswa mengulang dan berlatih dalam mereview materi yang telah dipelajari sehingga dapat menggali rasa ingin tahu siswa dan mempunyai motivasi dan bersemangat dalam mencapai keberhasilan pada saat melakukan games dan turnamen. Gambar 2.3. menunjukan bagan pengajuan konsep perencanaan tindakan yang dilakukan peneliti. 52 Hadi Setyo Nugroho, jurnal pndidikan “Penerapan Model TGT dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Bagi Siswa Kelas VIII A SMP 6 Wadaslintang”, 2009, h. 37 Gambar 2.3. Bagan Pengajuan Konsep Perencanaan Tindakan

D. Hipotesis Tindakan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid. Faktor Eksternal :  Faktor keluarga  Guru  Cara mengajar  Keadaan lingkungan Faktor Internal :  Motivasi  Cita-cita  Kesiapan belajar  Kesehatan SISWA Hasil Belajar kognitif Proses Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Proses Penerapan Model Pembelajaran 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Kota Tangerang, Jl. HOS Cokroaminoto Gg. Barokah I Larangan Utara Larangan Kota Tangerang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 Mei – 01 Juni 2012, pada semester genap tahun ajaran 2011-2012.

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas PTK adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. 1 Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. 2 Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas PTK sebagai penelitian tindakan berbeda dengan penelitian kelas. Faktor pendorong pada penelitian kelas biasanya keinginan untuk mengetahui atau keinginan untuk 1 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT Rajagrafindo persada,2008, h. 44-45 2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara, 2008, h.106. mengembangkan sesuatu. Sehingga pada penelitian kelas pendidik berperan hanya sebagai objek penelitian, yang kadang-kadang hasilnya pun tidak dapat dimanfaatkan oleh pendidik itu sendiri. Berbeda dengan penelitian tindakan kelas PTK. Faktor pendorong pada PTK adalah keinginan untuk memperbaiki kinerja pendidik. Dengan demikian pendidik berperan sebagai subjek penelitian yang merancang penelitian serta mengimplementasikannya. 2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian Desain intervensi tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 3.1. Desain Intervensi Tindakan 3

C. SubjekPartisipasipan yang Terlibat dalam Penelitian

Subjek atau partisipan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 12 Kota Tangerang. Dan peneliti pun berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran kimia. 3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara, 2008, h. 16. Perencanaan Tindakan SIKLUS I Pengamatan Refleksi Perencanaan Tindakan SIKLUS II ? Pengamatan Refleksi