Perumusan Masalah Analisis pengaruh suku bunga SBI, Fluktuasi kurs dollar AS dan tingkat inflasi terhadap penerimaan pajak penghasilan

13

b. Pengertian Pajak Penghasilan.

Gunadi 1999:14 menyatakan, “mendefinisikan pajak penghasilan sebagai tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambahkan kekayaan wajib pajak” Dari pengertian tersebut terdapat empat unsur : 1 pengakuan income recognition, 2 cakupan geografis geographical source of income, 3 pemanfaatan, 4 sifat pengertian. Pajak penghasilan hanya dipungut pada tingkat nasional Negara, oleh karena itu pajak ini termasuk kelompok pajak Negara atau pajak pemerintahan pusat. Pajak penghasilan tergolong sebagai pajak subyektif yaitu yang mempertimbangkan keadaan pribadi wajib pajak sebagai faktor utama dalam pengenaan pajak. keadaan pribadi wajib pajak, yang tercermin pada kemampuannya untuk membayar pajak atau daya pikulnya, ikut dipertimbangkan dan dijadikan sebagai dasar utama dalam menentukan berapa besarnya jumlah pajak yang dapat dibebankan kepadanya Rusjdi,2004:01-2. Pajak penghasilan tergolong sebagai pajak langsung. John Stuart Mills 1860-1873 Rusjdi, 2004, seorang ahli ekonomi inggris, mempelopori pembedaan pajak atas pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pembedaan ini dilakukan dengan memperhatikan unsur yang mempunyai arti ekonomis yang ada pada pengertian pajak. pajak langsung didefinisikan sebagai pajak yang dikenakan terhadap orang yang harus menanggung dan membayarnya. 14

c. Fungsi pajak

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan fungsi Negarapemerintah, baik dalam fungsi alokasi, distribusi, stabilisasi dan regulasi, maupun kombinasi antara keempatnya. Rosdiana 2004;32 menyimpulkan bahwa pada hakekatnya, fungsi pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ; 1. Fungsi Budgetair Fungsi pajak yang paling utama adalah untuk mengisi kas Negara to raise government’s revenue. fungsi ini disebut dengan fungsi budgetair atau fungsi penerimaan revenue function, karena itu suatu pemungutan pajak yang sudah seharusnya memenuhi asas revenue productivity. 2. Fungsi Regulerend Pajak juga digunakan oleh pemerintah sebagai instrument untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. pajak, seperti custom duties bea masuk digunakan untuk mendorong atau melindungi memproteksi produksi dalam negeri, khususnya untuk melindungi infant industry dan atau industri-industri yang dinilai strategis oleh pemerintah. tetapi pajak juga dapat digunakan justru untuk menghambat atau mendistorsi suatu kegiatan perdagangan, misalnya disaat terjadi kelangkaan minyak goreng, pemerintah mengenakan pajak ekspor yang tinggi guna membatasi atau mengurangi ekspor kelapa sawit. Pemerintah juga dapat melakukan pengenaan excise cukai terhadap barang atau jasa tertentu yang mempunyai eksternalitas negative dengan tujuan mengurangi atau membatasi produksi dan konsumsi barang atau jasa tersebut.