Stelsel Pajak Pengertian Dasar. 1. Pengertian Pajak dan Pajak Penghasilan

26  Wajib pajak tetap mendapatkan kepercayan penuh untuk melaksanakan kewajibannya dibidang perpajakan melalui sistem menghitung, memperhitungkan dan melaporkan sendiri pajak terutang. Melalui sistem ini, administrasi perpajakan diharapkan dapat terlaksan lebih rapi, terkendali, sederhana, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh wajib pajak.  Penyederhanaan prosedur pelaksaan administrasi yang berbelit-belit dan prosedur yang terlalu birokratis justru akan menghambat pelaksanan system self assessment secara optimal. Sejalan debirokratisasi perpajakan, maka wewenang direktur Jendral pajak yang bersifat teknis administrative dapat dilimpahkan kepada aparat bawahannya dalam upaya meningkatkan pelayanan wajib pajak. 2. Keadilan  Terhadap surat keputusan keberatan atau putusan banding yang diterima sebagian atau seluruhnya atas surat ketetapan pajak kurang bayar dan surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan SKPKB dan SKPKBT yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak akan dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 persen.  Wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan udaha ataau pekerjaan bebas wajib menyelenggarakan pembukuan. Namun demikian terhadap wajib pajak tertentu diperkenenkan untuk menyelenggarakan pembukuan yang lebih sederhana. 3. Kepastian hukum 27  Menegaskan bahwa jumlah pajak yang terutang menurut surat pemberitahuan tahunan SPT yang disampaikan oleh wajib pajak adalah jumlah yang terutang menurut undang-undang perpajakan, kecuali ditemukan bukti sebaliknya.  Kepastian hukumjuga tercermin dalam langkah menaikkan sanksi asas keterlambatan SPT masa dan SPT tahunan 4. Efisiensi  Tahapan wajib pajak tertentu yang ditetapkan oleh menteri keuangan dimungkinkan mempunyai masa pajak lebih dari satu bulan takwin.  Menyederhanakan prosedur restitusi dan menghapuskan kewajiban membuat faktur pajak dengan menetapkan faktur komersial yang juga berfungsi sebagai faktur pajak. 5. Pelayanan  Bagi wajib pajak tertantu yang telah terbukti kepatuhannya dapat diberikan restitusi pembayaran pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dengan pos audit.  Penyusunan atau amortisasi dihitung dengan basis bulan. 6. Ektensifikasi  Pengertian SPT surat pemberitahuan tahunan dipertegas dengan mencantumkan obyek pajak atau bukan obyek pajak serta harga dan kewajiban.  Mengatur kembali intercorporete dividen sebagai bukan obyek pajak dengan syarat antara lain kepemilikan saham sebesar 25 persen atau lebih.