Beberapa teori yang berkaitan dengan pengukuran nlai tukar valuta.

58 Dalam penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square OLS. Dalam penelitian ini tunggakan pajak sebagai variabel terikat, variabel bebasnya adalah pertumbuhan ekonomi, jumlah wajib pajak tahun lalu mempengaruhi tunggakan pajak tahun sekarang, inflasi, dan krisis ekonomi sebagai variabel dummy. Model regressi yang digunakan adalah regresi distributed-lag, dengan spesifikasi modelnya sebagai berikut : LTgP = a0 – a1 PE + a2 WPt-1 + a3 INF + a4 DM + µ Dimana : LTgP = Logaritma jumlah tunggakan pajak PE = Pertumbuhan Ekonomi WPJ = Jumlah Wajib Pajak INF = Tingkat inflasi DM = dummy variabel krisis ekonomi, D=0 sebelum krisis ekonomi 1984- 1996, D=1 setelah terjadi krisis ekonomi 1997-2005. Pertumbuhan ekonomi daerah sumatera utara, jumlah wajib pajak, tingkat inflasi, dan kondisi ekonomi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan tunggakan pajak di sumatera utara. Secara parsial, hasil analisis menunjukkan sebagai berikut : Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penunggakan pajak disumatera utara, berarti bahwa peningkatan pertumbuhan akan menurunkan tunggakan pajak di sumatera utara. 59 Jumlah wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penunggakan pajak disumatera utara. Dengan demikian bahwa jumlah wajib pajak yang semakin meningkat juga akan meningkatkan tunggakan pajak. Inflasi berpengaruh positif tetapi signifikan terhadap penunggakan pajak di sumatera utara. Hal ini berarti bahwa jika inflasi meningkat, maka tunggakan pajak juga akan meningkat. Krisis ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penunggakan pajak disumatera utara, berarti bahwa setelah krisis ekonomi, tunggakan pajak di sumatera utara semakin meningkat. 2. Linda Dwi Oktavia 2008 Dalam penelitian tantang Pengaruh Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Inflasi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, dilatar belakangi Indonesia yang merupakan negara berkembang yang sedang membangun khususnya pembangunan dalam bidang ekonomi. Untuk mencapai perekonomian yang stabil, maka diperlukan suatu keadaan moneter yang mantap. Pada awal pemerintahan orde baru, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Tetapi dengan terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997, perekonomian Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis. Dalam mengatasi krisis ekonomi tersebut, berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya dengan menaikkan tingkat bunga bank dan mengeluarkan kebijakan pengetatan uang, tetapi ternyata juga tidak mampu