85
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Perkembangan suku bunga SBI selama periode penelitian dari tahun 2005 sampai tahun 2009 menunjukkan tren yang naik-turun, dimulai dari angka 8,25
tahun 2005 merambat turun ke 6,48 pada tahun 2009.
Grafik 4.1
Perkembangan Suku bunga SBI periode Januari 2005 – Desember 2009
Sumber : Bank Indonesia BI Perkembangan suku bunga SBI selama periode penelitian dapat dibagi
dalam lima tahap, tahap pertama awal tahun 2005 sampai akhir tahun 2005 menunjukkan tren yang meningkat, dimulai dari angka 8,25 kemudian
merambat naik ke 11,00 akhir tahun 2005. Kemudian memasuki awal tahun 2006 suku bunga SBI relatif stabil dimulai dari angka 12,75 sampai 12,55
86 akhir tahun 2006. Kemudian memasuki tahun 2007 dalam kisaran angka 9,55
sampai 8,25. Dan memasuki tahun 2008 suku bunga SBI merangkak naik dalam kisaran angka 7,94 sampai 11,21 akhir tahun 2008. Terakhir tahun 2009 suku
bunga SBI relatif stabil dan menunjukkan penurunan dalam kisaran angka 10,06 sampai 6,48 akhir tahun 2009.
Disebabkan dengan adanya dukungan perbaikan kondisi makroekonomi lainnya seperti penguatan nilai tukar rupiah, perbaikan laju inflasi, dan tren
penurunan suku bunga di sebagian besar negara-negara di dunia. Pergerakan turunnyanya suku bunga SBI yang cukup signifikan dalam
periode 5 tahun 2005-2009, tentunya mempengaruhi media investasi lainnya seperti deposito. Para investor tentunya tidak akan menempatkan dananya ke
deposito, karena margin yang diperoleh semakin kecil dibanding dengan berinvestasi di bursa saham, reksadana ataupun di sektor usaha produktif.
Disamping itu rendahnyanya tingkat suku bunga juga memberi efek domino pada sektor ekonomi lainnya, dengan meningkatkan investasi pada sektor ekonomi
lainnya, dengan meningkatkan investasi pada sektor usaha yang pada akhirnya akan lebih memberi kontribusi yang positif terhadap perkembangan aktivitas
perekonomian. Misalnya sektor properti menjadi tumbuh kembali setelah limbung disaat krisis, hal ini tentunya memberi dampak pada turunnya angka
pengangguran, karena banyak tenaga kerja yang diserap dari aktivitas pembangunan.