Definisi Pajak Pengertian Dasar. 1. Pengertian Pajak dan Pajak Penghasilan

16 2 Official Assesment System, adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menetukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Berdasarkan surat ketetapan yang diterbitkan fiskus, wajib pajak membayar pajak yang terutang tersebut. Di Indonesia, pajak bumi dan bangunan menganut sistem ini. 3 With Holding System, adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ide pemungutan pajak dengan cara withholding, pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1943 dalam rangka mengakselerasi pengumpulan pemungutan pajak selama perang dunia ke II, karena terbukti efisien dan efektif sehingga sistem ini dengan cepat diadopsi oleh Negara-negara lainnya. “Menurut Thomas G. Vitez keuntungan dan kerugian dalam system withholding ini adalah : Keuntungannya : 1. Dapat digunakan untuk kepatuhan sukarela ditingkatkan karena pembayar harus melaporkan penghasilan yang pajak telah dipotong, ia akan diidentifikasi oleh laporan pembayar. 2. Karena pajak secara otomatis terkumpul, dibawah abd pelapor non reporter. 17 3. Metode ini mempromosikan keadilan pajak, dia sudah membayar pajak jika ia berutang. 4. Mengurangi atau menghilangkan masalah pengumpulan formulir departemen pajak. 5. Cara yang nyaman bagi wajib pajak untuk membayar pajaknya. Sedangkan kerugiannya adalah : 1. Hal itu akan membuat kesulitan bagi wajib pajak tertentu karena efek- pemotongan 2. Akan membawa biaya untuk agen koleksi yang harus mengelola pembayar pajak. Numantu, 2003:112.

e. Pengelompokan Pajak

1 Menurut golongannya a Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain Contoh : Pajak Penghasilan b Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai 2 Menurut sifatnya a Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Penghasilan