21 Prinsip ini meliputi prinsip certainty, convenience dan economy yakni bahwa
ketentuan-ketentuan dalam undang-undang perpajakan haruslah jelas. 3. Prinsip economic
Prinsip ini mengatakan bahwa biaya-biaya untuk memungut pajak harus lebih rendah dari jumlah pajak yang dipungut.
4. Prinsip Ethical Prinsip ini meliputi dua hal yaitu ; Uniformity dan Universality. Prinsip
Uniformity menggambarkan kesamaan atas perilaku yang sama terhadap para pembayar pajak.
Prinsip universality menghendaki supaya setiap wajib pajak yang dikenakan pajak harus memikul beban pajaknya, dan tidak satupun wajib pajak
yang memikul beban pajak yang lebih besar dari semestinya.
g. Hambatan pemungutan pajak
Hambatan terhadap pemungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi : Devano dan Rahayu ; 2006
1 Perlawan pasif Perlawan pasif terdiri dari hambatan-hambatan yang mempersulit pemungutan
pajak dan erat hubungannya dengan struktur ekonomi suatu Negara, dengan perkembangan intelektual dan moral penduduk, dan dengan tekhnik itu sendiri.
Yang dapat disebabkan antara lain : a Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
b Sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat
22 c Sistem control tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik
2 Perlawanan aktif Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan, yang secara usaha
langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak. Bentuknya antara lain :
a Tax Avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang-undang
b Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara yang melanggar undang-undang menggelapkan pajak
h. Stelsel Pajak
Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 tiga stelsel, yaitu : Setyawan dan Suprapti ; 2004.
1 Stelsel Nyata riel stelsel Pengenaan pajak didasarkan pada objek penghasilan yang nyata, sehingga
pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Stelsel nyata mempunyai kelebihan
atau kebaikan dan kekurangan. Sedangkan kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode setelah menghasilkan riil diketahui
2 Stelsel Anggapan fictive stelsel Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-
undang. Penghasiloan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang