17 3. Metode ini mempromosikan keadilan pajak, dia sudah membayar pajak jika ia
berutang. 4. Mengurangi atau menghilangkan masalah pengumpulan formulir departemen
pajak. 5. Cara yang nyaman bagi wajib pajak untuk membayar pajaknya.
Sedangkan kerugiannya adalah : 1. Hal itu akan membuat kesulitan bagi wajib pajak tertentu karena efek-
pemotongan 2. Akan membawa biaya untuk agen koleksi yang harus mengelola pembayar
pajak. Numantu, 2003:112.
e. Pengelompokan Pajak
1 Menurut golongannya a Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain Contoh : Pajak Penghasilan
b Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai 2 Menurut sifatnya
a Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan diri wajib pajak.
Contoh : Pajak Penghasilan
18 b Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikn keadaan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang mewah
3 Menurut lembaga pemungutnya a
Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahn Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Materai.
b Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah, terdiri :
1. Pajak Propinsi, contoh : Pajak Kendaraan Bermotor dan kendaraan di atas air, dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
2. Pajak kabupatenKota, contoh : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan.
f. Asas Pemungutan Pajak
Azas-azas pemungutan pajak menurut Adam smith dalam bukunya “an Inguiry into the nature and causes of the wealth of nations” yang disebut” the four
maxims” atau’ the four canons’ yaitu : suandy, 2000;19 1. Asas keadilan Equality, pembenan pajak diantara subyek pajak hendaknya
seimbang dengan kemampuan, yaitu seimbang dengan penghasilan yang dinikmatinya dibawah perlindungan pemerintah, tidak diperbolehkan suatu
Negara mengadakan diskriminasi sesama wajib pajak.