Penelitian Terdahulu Analisis pengaruh suku bunga SBI, Fluktuasi kurs dollar AS dan tingkat inflasi terhadap penerimaan pajak penghasilan
61 SBI, nilai tukar rupiah, dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen kinerja keuangan perusahaan. Pengujian statistik sesudah privatisasi perusahaan menunjukkan bahwa
secara parsial variabel suku bunga SBI dan variabel inflasi berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan hanya variabel nilai tukar rupiah yang tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pengujian secara serentak menunjukkan bahwa antara seluruh variabel independent suku bunga SBI, nilai
tukar rupiah, dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen kinerja keuangan perusahaan
Pengujian statistik berdasarkan paired sample T-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan
sebelum privatisasi dan kinerja keuangan perusahaan sesudah privatisasi. Hasil tersebut terjadi karena dalam hal ini peneliti memiliki keterbatasan dalam
mengukur kinerja keuanganan perusahaan dan dalam jangka waktu pengamatan.
3. Eddie Wahyudi, Bunasor Sanim, Hermanto Siregar, dan Nunung Nuryantono 2009
Dalam penelitian tentang Pengaruh economic Shock Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Wilayah Pajak di Indonesia dilatar belakangi Penerimaan pajak
yang merupakan dampak akmulasi agregat ekonomi yang tercermin dari aktifitas bisnis, maupun fluktuasinya tidak secara jelas tergambar. Dengan demikian
kinerja penerimaan pajak sangat tergantung dari aktifitas bisnis yang ada. Fluktuasi siklus bisnis tersebut sangat tergantung pada pola keseimbangan antara
62 permintaan dan penawaran, dimana gangguan bersifat eksternal maupun internal
dapat menyebabkan terjadinya disequilibrium yang mengakibatkan dviasi output terhadap tren yang sedang berlaku. Shock akan menyebabkan fluktuasi ekonomi
yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan output terhadap tren berupa kontraksi atau ekspansi ekonomi yang kemudian membentuk sebuah pola siklus
naik turun disebut dengan business cycle. Model yang digunakan dalam penelitian adalah model regresi dalam
bentuk penyimpangan rata-rata tiap individu dengan tidak memasukkan pengaruh individu.
Tujuan yang dihasikan dalam penelitian ini adalah memahami turbulensi lingkungan melalui fluktuasi ekonomi dari masing-masing variabel penyusun tax
early warninyg system TEWS yang telah disusun sebelumnya menggunakan metode siklus bisnis yang kemudian akan mempengaruhi naik turunnya
penerimaan pajak di beberapa kanwil pajak di Indonesia. Dari hasil analisis data panel terhadap 31 kanwil Djp seluruh Indonesia diketahui bahwa fluktuasi
variable TEWS berpengaruh positif terhadap kinerja penerimaan pajak di kanwil khusus, kanwil WP besar 1 dan 2, kanwil Jakarta Selatan dan Kanwil Jakarta
Pusat. Paling tidak terdapat lima variabel penting untuk dikendalikan yaitu
konsumsi minyak, harga minyak, inflasi dalam negeri, uang beredar dan nilai tukar. Strategi pengendalian dalam rangka pengamanan penerimaan pajak
didasarkan pada sinyal ynag diberikan oleh TEWS. Dalam tatanan agregat nasional dalam hal ini departemen keuangan republik Indonesia bertindak sebagai
63 pengendali fiskal tidak dapat berdiri sendiri diperlukan koordinasi yang harmonis
dengan pihak lain yaitu bank Indonesia sebagai pengendali sistem moneter. Sedangkan hamper semua variabel penyusun TEWS berada diluar kendali
direktorat jendral pajak DJP. Sehingga dalam hal ini posisi DJP bukan merupakan kendali kebujakan dalam level agregat makro. Dengan demikian
strategi yang diterapkan oleh DJP juga bukan merupakan strategi pengelola makro ekonomi melainkan lebih bersifat strategi antisipatif dalam hal manajemen
pengamanan penerimaan negara. Disamping itu penyelarasan antara kebijakan yang diterapkan untuk
stabilisasi penerimaan harus pula dapat menciptakan pengaruh yang kondusif terhadap dunia usaha, sehingga perlu diterapkan strategi tertentu dalam sistem
perpajakan. Strategi yang dimaksud disini adalah suatu kumpulan perilaku dan seperangkat tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran dengan cara-cara
sistematis, efektif, dan efisien sesuai dengan sinyal-sinyal fluktuasi yang telah diidentifikasi melalui TEWS dan pola kerangka kerja manajemen antisipatif
berupa strategy, Value dan Tactic. Seluruh usaha tersebut tidak lain adalah unutk menciptakan harmonisasi
hubungan antara fiskus dan wajib pajak sehingga visi serta misi DJP dapat terwujud dengan baik melalui pencapaian indicator kesuksesan berupa
peningkatan tax ratio, peningkatan jumlah WP OP filer dan meningkatnya image positif DJP dapat terjadi secara optimal.
4. Wayan yohan widuri 2001
64 Dalam penelitian tentang Analisis Dampak Dari Diberlakukannya
Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2000: Tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia Terhadap
Terjadinya Capital Flight dilatar belakangi untuk mensukseskan pembangunan nasional, pemanfaatan yang optimal terhadap sumber-sumber penerimaan sangat
penting dan strategis. Dimana salah satunya adalah sektor pajak. Oleh sebab itu setiap tahun volume penerimaan dalam negeri terutama yang berasak dari pajak
senantiasa diupayakan terus meningkat, untuk menghasilkan penerimaan yang semakin besar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau publik
khususnya anggaran pembangunan. Apa yang diperkirakan kalangan perbankan, bahwa akan terjadi capital
flight akibat dari dinaikkannya tarif pajak penghasikan bunga dari 15 menjadi 20, tidak atau belum ada indikasi akan terjadi, baik pada kelompok bank swasta,
umun maupun asing. Hasil analisis hubungan antara tingkat suku bunga deposito terhadap
jumlah deposito, baik pada kelompok bank swasta, umum maupun asing, secara keseluruhan dapat diidentifikasi bahwa nasabah kurang melihat tingkat suku
bunga deposito sebagai satu-satunya determinan yang paling penting, yang dapat mempengaruhi mereka untuk memilih tabungan atau deposito sebagai tempat
untuk menanamkan dananya. Artinya nasabah memilih perbankan sebagai tampat menanamkan dananya lebih disebabakan oleh faktor-faktor lain sebagai tempat
menanamkan dananya lebih disebabkan oleh faktor-faktor lain selain tingkat suku bunga. Faktor-faktor lain tersebut mungkin adalah kemudahan dan tidak
65 dibutuhkan pengetahuan khususnya bila menanamkan uangnya ditempat lain,
misal bursa efek, kepastian mendapatkan penghasilan bunga, dan tentunya aman dari resiko kerugian.
Hasil analisis hubungan antara tingkat suku bunga deposito dengan tingkat suku bunga kredit modal kerja dan investasi pada kelompok bank swasta, umum
dan asing adalah adanya hubungan yang searah. Sehingga bila tingkat suku bunga
deposito dinaikkan maka suku bunga kredit juga akan naik. Hasil analisis hubungan rata-rata tingkat suku bunga kredit gabungan dari
kelompok swasta, umum dan asing terhadap inflasi adalah adanya hubungan
yang searah. Sehingga bila tingkat suku bunga kredit dinaikkan maka inflasi juga
akan naik.
5. Kukuh yogieiswantoro 2002 Dalam penelitian tentang Analisis Aspek Pajak Penghasilan Atas
Perdagangan Valuta Asing foreign exchange trading Suatu Komparasi Dengan Ketentuan Perpajakan Amerika Serikat yang dilatar belakangi transaksi
perdagangan valuta asing merupakan suatu bentuk perdagangan jual beli kontrak forward di pasar tunai yang memanfaatkan fluktuasi kurs mata uang asing.
Perdagangan tersebut tidak melibatkan adanya pertukaran mata uang asing tetapi membutuhkan jaminan dalam pelaksanaannya.
Perlakuan perpajakan di amerika serikat atas transaksi forex trading diatur dalam irc 1256 yang mengidentifikasi keuntungan atau kerugian dari transaksi
forex merupakan jenis keuntungan atau kerugian dari modal capital gain or loss.
66 Kerugian dari modal hanya dapat dikurangkan dari keuntungan dari modal saja.
Forex trader mendapatkan keuntungan dari segi perpajakan melalui IRC section 1256 sebab pelaporan keuntungan dan kerugiannya split menjadi 2 yaitu 60
doperlakukan sebagai keuntungan atau kerugian dari investasi jangka panjang long-term capital gain yang dikenakan tariff pajak sebesar 15 , dan sisa 40
diperlakukan sebagai keuntungan atau kerugian jangka pendek short-tem capital gain yang dikenakan pajak dengan tariff sampai dengan 35 . Sedangkan
keuntungan perpajakan di Indonesia atas transaksi perdagangan valuta asing forex trading mengacu pada pasal 4 ayat 1 huruf 1 UU PPh atas keuntungan
karena selisih kurs mata uang asing merupakan objek pajak. Keuntungan dari selisih kurs yang diperoleh karena fluktuasi kurs mata uang asing pada pasal ayat
1 pengenaan pajaknya dikaitkan dengan system pembukuan yang dianut oleh wajib pajak dengan syarat dilakukan secara taat asas. Oleh karena belum adanya
peraturan khusus yang mengatur aspek pajak atas transaksi forex trading maka ketentuan umum berlaku.
6. Ana Ocktavia 2007 Dalam penelitian tentang analisis pengaruh nilai tukar rupiah dan tingkat
suku bunga SBI terhadap indeks harga saham gabungan di bursa efek jakarta. Bertujuan untuk meneliti pengaruh antara perubahan tingkat inflasi dan suku
bunga SBI terhadap IHSG. Model regresi linier sebagai berikut:
Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ ɛ
67 Keterangan :
Y = Variabel dependen IHSG
a = Konstanta
X
1
= Variabel Independen tingkat Inflasi X
2
= Variabel Independen suku bunga SBI ɛ
= Standar Error Disimpulkan bahwa variabel tingkat inflasi berpengaruh signifikan
terhadap indeks harga saham gabungan.
7. Ismail Fahmi Nasution 2008 Dalam penelitian tentang analisis determinan penerimaan pajak
penghasilan PPh orang pribadi di propinsi Sumatera Utara. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah wajib pajak, inflasi dan pendapatan perkapita
terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. Model regresi sebagai berikut :
LPPh OP = α + β
1
WP + β
2
INF + β
3
Y Kap + ɛ Dimana :
PPh OP = Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Jutaan Rupiah
α = intercept
WP = Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi
INF = Inflasi
Ykap = Pendapatan Per Kapita Rupiah
β
1,
β
2,
β
3
= koefisien regresi
68 ɛ
= error term Disimpulkan bahwa semua variabel WP, INF, Ykap berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
8. Dian Putra Perdana 2009 Dalam penelitian tentang Pengaruh Suku Bunga SBI dan Kurs Rupiah serta Inflasi
terhadap Harga Saham pada PT. Indosat . Bertujuan untuk mengetahui pengaruh suku bunga SBI dan kurs Rupiah serta tingkat Inflasi terhadap harga saham PT.
Indosat. Model regresi sebagai berikut :
Y = α + β
1
SBI + β
2
USD + β
3
INF + ɛ Y
= Harga saham PT. Indosat α
= intercept SBI
= Suku bunga SBI USD
= Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar INF
= Inflasi β
1,
β
2,
β
3
= koefisien regresi ɛ
= error term Disimpulkan bahwa Suku bunga SBI berpengaruh terhadap Harga Saham PT.
Indosat.
69 9. Neni Supriyanti 2008
Dalam penelitian tentang Analisis Pengaruh Inflasi dan Suku bunga SBI terhadap Return On Asset ROA PT. Bank Mandiri. Bertujuan untuk melihat pengaruh
Inflasi dan Suku bunga SBI terhadap ROA. Model regresi sebagai berikut :
Y = α + β
1
SBI + β
2
INF + ɛ Y
= Return On Asset PT. Bank Mandiri α
= Intercept SBI
= Suku bunga SBI INF
= Tingkat Inflasi β
1,
β
2,
β
3
= koefisien regresi ɛ
= error term Disimpulkan bahwa Suku bunga SBI berpengaruh terhadap ROA PT. Bank
Mandiri.