Variabel Penelitian Populasi dan Sampel

36 dengan bentuk one group pretest –posttest disain. Didalam disain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi dilakukan sebelum eksperimen di sebut pretest dan observasi dilakukan sesudah eksperimen disebut posttest. 6 Pretest Treatment Posttest T1 X T2 Keterangan 1. T1 yaitu pretest untuk mengukur mean prestasi belajar sebelum subjek diajar dengan metode Jigsaw. 2. Subjek dikenakan X yaitu diterapkan metode Jigsaw 3. T2 yaitu posttest untuk mengukur mean prestasi belajar setelah subjek dikenakan variable experiemental X. 4. T1 dan T2 dibandingkan untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakanya variabel experimental X. 5. Untuk mengukur perbedaan antara T1 dan T2 digunakan jenis uji beda rata- rata untuk sampel yang saling berhubungan .Disebut juga dengan t-test untuk melakukan apakah perbedaan itu signifikan. 6. Dari hasil pengukuran tersebut diambil kesimpulan yang merupakan hasil penelitian, yaitu: a. Apabila T hitung lebih besar atau sama dengan T tabel hipotesis alternatife Ha diterima atau disetujui. Meskipun metode penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, namun pretest itu memberikan landasan untuk membuat komperasi prestasi subjek yang sama sebelum dan sesudah dikenai X exsperimetal treatments 7 . 6 Ibid., hlm.78 7 Sumadi Suyabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2003. hlm.103 37

G. Teknik Analisis Data

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kemudian penulis olah dengan metode deskriptif dan analisis sehingga menjadi penjelasan yang gamblang mengenai penggunaan metode jigsaw learning di kelas ,baik dari aspek guru maupun aspek siswa. Data yang diperoleh melalui pretest dan posttest yang diujikan kepada siswa sebelum dan setelah diterapkanya metode Jigsaw learning dihitung dengan menggunakan uji “t” 8 . t= 1 2   N N d X Md Dengan Keterangan Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest Xd = deviasi masing-masing subjek d-Md ∑x 2 d = jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel db = ditentukan dengan N-1 8 Suharsimi Arikunto,op.cit.,hal. 275-276

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs MA’ARIF GESI SRAGEN

0 7 23

Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Amal Kota Tangerang

0 6 142

Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Terhadap Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu

2 37 101

Efektivitas metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam pembelajaran aqidah akhlak DI MTs Mathla’ul Anwar Cemplang Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

0 28 98

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW LEARNING DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENERAPAN STRATEGI JIGSAW LEARNING DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TSAQÂFAH ISLAM (Studi Kasus pada Kelas VIII A2 PPTQ SMPIT Ibnu Abbas Klaten Semester 1 Tahun Pe

0 0 16

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD.

0 0 29

cooperatif learning teknik jigsaw dengan

0 0 73

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE JIGSAW DI PERGURUAN TINGGI

0 0 9

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA BIDANG STUDI AQIDAH AKHLAK Sariah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia Email: syariah_byahoo.co.id Abstract - IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA BIDANG STUDI AQIDAH AKHLAK

0 0 17

Peranan Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Materi Akhlak Terpuji pada Peserta Didik MIS Guppi Paralompoa Kabupaten Gowa - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 99