12
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.
7. Tujuan Belajar
Tujuan belajar yang ekplisit diuasakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang dinamakan Instructional effects, yang biasanya berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajarinstruksional disebut nurturant effects. Bentuknya
berupa kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainnya. Tujuan ini merupakan konsekuensi
logis dari pesrta didik “menghidupi” live in suatu system lingkungan belajar tertentu.
8. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan. Nilai- nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Gagne, hasil belajar berupa hal-hal berikut. a. Informasi herbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupn tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
Keterampilan intelektual
terdiri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis- sintetis fakta-konsep, dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
13
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap
objek tersebut.
Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nillai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai strandar perilaku.
10
B. Pembelajaran kooperatif
1. Pengertian pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam
bentuk kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie , bahwa “ Pembelajaran
kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam
orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Lie menyatakan bahwa jigsaw merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang fleksibel. Banyak riset telah dilakukan
berkaitan dengan pembelajaran kooperratif dengan dasar jigsaw. Riset tersebut secara konsisten menunjukan bahwa siswa yang terlibat didalam
pembelajaran model kooperatif model jigsaw ini memperoleh prestasi lebih baik, mempunyai sikap yang lebih baik dan lebih positif terhadap
pembelajaran, disamping saling menghargai perbedaan dan pendapat orang lain.
Jhonson and Jhonson melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif model jigsaw yang hasilnya menunjukan bahwa interaksi
kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah:
10
Muhammad Thobroni, op. cit., hal. 21-23