40
6. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division STAD
Langkah-langkahnya: a.
Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku,
dll. b.
Guru menyajikan pelajaran. c.
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
20
D. Kerangka Berpikir
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan bahasa, penggunaan bahasa dikemas dalam empat aspek keterampilan, yakni
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Empat aspek tersebut saling berkaitan satu
sama lain. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
secara aktif adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD. Pembelajaran ini muncul
dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan teman
sekelompoknya. Langkah pertama, guru membagi siswa ke dalam
20
Suprijono, Agus, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 2, h. 133
41
beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang. Kelompok tersebut
dibuat secara heterogen berbeda suku, status sosial, dan intelegensi. Kedua, guru menerangkan materi yang akan disampaikan, yakni tentang
pemahaman unsur intrinsik pada cerpen, kemudian guru memberikan tugas. Apabila masih ada siswa di dalam suatu kelompok yang kurang
memahami materi yang disampaikan oleh guru, maka siswa yang pandai harus menerangkan kembali kepada teman sekelompoknya.
Kegiatan belajar ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat secara aktif dalam kegiatan belajar.
Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan dan pemahaman dari materi yang telah disajikan
guru dan saling membantu teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan belajar.
E. Bahasan Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian dengan menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD ini telah banyak dilakukan dan
diujicobakan dalam banyak pelajaran. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ruslah 106013000317, mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia PBSI, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam skripsinya “Penggunaan Metode Kooperatif Tipe STAD Student Teams
Achievement Division untuk Meningkatkan Kemampuan Penggunaan Gaya Bahasa pada Puisi Sebuah PTK pada Siswa Kelas X MAN 22
Jakarta Tahun Pelajaran 20102011”. Penelitian yang dilakukan oleh Ruslah menekankan bagaimana teknik metode kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam penggunaan gaya bahasa. Hasilnya memuaskan.
21
21
Ruslah, Abstrak Skripsi: Penggunaan Metode Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Division untuk Meningkatkan Kemampuan Penggunaan Gaya Bahasa pada Puisi
42
Begitu pula yang dilakukan oleh Titi Rosdiana 2115031227, mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri
Jakarta UNJ, dalam skripsinya “Peningkatan Kemampuan Membacakan Berita Siswa Kelas XI SMA Widya Kusuma Cileungsi melalui Pendekatan
Cooperative Learning dengan metode Student Teams Achievement Division
STAD”. Hasilnya pun memuaskan.
22
Penelitian dengan metode yang sama juga dilakukan oleh Warto, mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD, Universitas
Negeri Jakarta UNJ, dalam sk ripsinya “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam IPA melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division STAD di Kelas IV pada SD
Don Bosco I Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara”. Hasilnya sangat memuaskan.
23
Perbedaan yang mendasar antara ketiga skripsi di atas dengan skripsi ini adalah metode kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division STAD diterapkan pada pembelajaran unsur intrinsik pada cerpen dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Sebuah PTK pada Siswa Kelas X MAN 22 Jakarta Tahun Pelajaran 20102011, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010
22
Titi Rosdiana, Abstrak Skripsi: Peningkatan Kemampuan Membacakan Berita Siswa Kelas XI SMA Widya Kusuma Cileungsi melalui Pendekatan Cooperative Learning dengan
metode Student Teams Achievement Division STAD, Jakarta: UNJ, 2008
23
Warto, Abstrak Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam IPA melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division
STAD di Kelas IV pada SD Don Bosco I Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara, Jakarta: UNJ, 2009
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA As- Syafi‟iyah 01 yang berlokasi
di Jalan Al-Barkah No. 17, Tebet, Jakarta Selatan, pada pertengahan semester 1 Ganjil Tahun Ajaran 20112012 pada tanggal 25-26 Juli
2011.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan
Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK Classroom Action Research. PTK memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.
Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK guru mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan
dalam memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat
keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah PTK. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah
budaya belajar learning culture di kalangan guru. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja sebab pendekatan
penelitian ini menempatkan guru sebagai peneliti, agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif.
24
24
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Cet. Ke-1, h. 41