43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA As- Syafi‟iyah 01 yang berlokasi
di Jalan Al-Barkah No. 17, Tebet, Jakarta Selatan, pada pertengahan semester 1 Ganjil Tahun Ajaran 20112012 pada tanggal 25-26 Juli
2011.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan
Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK Classroom Action Research. PTK memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.
Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK guru mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan
dalam memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat
keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah PTK. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah
budaya belajar learning culture di kalangan guru. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja sebab pendekatan
penelitian ini menempatkan guru sebagai peneliti, agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif.
24
24
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Cet. Ke-1, h. 41
44
C. SubjekPartisipan dalam Penelitian
Dalam PTK ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X MA As-
Syafi‟iyah Jakarta semester 1 tahun ajaran 20112012 yang terdiri dari 25 siswa dengan komposisi 15 siswa perempuan dan 10 siswa
laki-laki.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran untuk materi pemahaman unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan metode
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD. PTK memberikan peranan yang besar dan penting kepada peneliti sebagai
instrumen human instrument. Hal ini disebabkan peneliti dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu yang terjadi
dalam proses belajar mengajar di kelas.
25
E. Tahapan Intervensi Tindakan