25
Unsur intrinsik cerpen meliputi:
a. Tema
Menurut M. H. Abrams “Theme is sometimes used
intechangeably with „motif‟, but the term is more usefully applied to a general concept or doctrine, whether implicit
or asserted, which an imaginative works is designed to incorporate and make persuasive to the reader
”.
9
Kata tema seringkali disamakan dengan pengertian topik.
Padahal kedua istilah itu mengandung pengertian yang berbeda. Topik berarti pokok pembicaraan, sedangkan tema
merupakan suatu gagasan sentral sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam fiksi. Tema sering juga disebut ide
atau gagasan yang menduduki tempat utama dalam pikiran pengarang sekaligus tempat utama dalam cerita.
b. Plot Alur
Plot atau alur, kadang-kadang disebut juga jalan cerita, ialah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang
disusun secara logis. Plot dibangun oleh beberapa peristiwa yang biasa disebut alur. Unsur-unsur alur yaitu:
1 Perkenalan
2 Pertikaian
3 Perumitan
4 Klimaks puncak
5 Peleraian
6 Akhir
9
M. H. Abrams, A Glossary of Literary Terms, Boston: Thomson Learning, Cet. Ke-7, h. 170
26
Unsur-unsur alur ini tidak selalu urutannya bersusun seperti itu, tetapi ada yang dari tengah dulu, lalu kembali ke
peristiwa awal, kemudian berakhir. Ada pula yang dari akhir menuju ke tengah kemudian sampai ke awal. Karena
kedudukan unsur intrinsik inilah, maka ada yang disebut alur maju, mundur, dan alur maju mundur.
Berdasarkan kualitas hubungan tiap unsur alur, maka ada alur longgar dan alur erat. Yang dimaksud alur longgar
adalah jika sebagian peristiwanya kita lepaskan tidak dibaca tidak mengganggu keutuhan ceritanya. Sedangkan
alur erat, bila sebagian ceritanya kita tinggalkan akan mengganggu keutuhan cerita
10
c. Penokohan dan Perwatakan
Masalah penokohan dan perwatakan merupakan salah satu hal yang kehadirannya dalam sebuah fiksi amat
penting dan bahkan menentukan. Karena tidak akan mungkin ada suatu karya fiksi tanpa adanya tokoh yang
diceritakan dan tanpa adanya tokoh yang bergerak yang akhirnya membentuk alur cerita.
11
Tokoh dibedakan menjadi dua, yaitu: 1
Tokoh Protagonis Tokoh protagonis adalah tokoh yang diutamakan
penceritaannya. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian
maupun yang dikenai kejadian.
10
Ibid., h. 46
11
M. Atar Semi, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya, 1988, Cet. Ke-1, h. 36
27
2 Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung ataupun tak
langsung.
d. Latar Setting