Muharomah, Septi. 2008. Skripsi : Manajemen penyimpanan obat di puskesmas Jagakarsa Tahun 2008. FKM UI.
Pudjaningsih. 1996. Tesis : Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Farmasi Rumah Sakit, Yogyakarta: Magister Manjemen RS UGM
daiakses dari http:sarmini_farmasi_blogspot.com
pada 28 April 2014. Puslitbang Biomedis. 2006. Evaluasi Manajemen Sistem Penyimpanan Obat di
Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah Jabodetabek Prihatiningsih, Dina. 2012. Skripsi: Gambaran Sistem Penyimpanan Obat di
Gudang Farmasi RS Asri Tahun 2011. Depok: UI Rismayanti, 2009 : Skripsi: Analisis Perencanaan Obat dan Alat Kesehatan di RS
X Jakarta Tahun 2009. Jakarta: UI Sabarguna, BS. 2005. Logistik Rumah Sakit dan Teknik Efisiensi Cetakan 1.
Yogyakarta: Konsorsium RSI Jateng – DIY.
Sabarguna, BS. 2009. Buku Pegangan Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit Jilid 2. Jakarta: Sagung Seto.
Sarmini. 2008. Tesis: Analisis Terhadap Faktor Keberhasilan Manajemen Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali. Yogyakarta: Pasca
Sarjana UGM diakses dari http:sarmini_farmasi_blogspot.com
April 2014 Sheina, Baby. Jurnal : Penyimpanan Obat di Gudang Instalasi Farmasi RSU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1, Vol.4, No.1 Januari 2010 diakses dari www.academia.edu
pada 6 Februari 2014 Setiawan, Yahmin. 2012. Modul Kuliah Penyimpanan Logistik di Rumah Sakit.
Seto, S., Nita. Yunita., Triana, Lily. 2004. Manajemen Farmasi. Surabaya: Airlangga University Press.
Siagian, Y.M. 2005. Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis. Jakarta: Grasindo
Subagya M S. 1995. Manajemen Logistik : Cetakan Keempat. Jakarta : PT Gunung Agung.
Suci Suciati, Wiku B, B. Adisasmito. 2006. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol 9, No. 01 Maret 2006 diakses dari
www.jmpk-online.net pada 3 November 2013
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Warman, J. 2004. Manajemen Pergudangan, Terj. Begdjomujo. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan WHO, 2003. Pedoman Penyimpanan Obat Esensial dan Alat Kesehatan
Wati, Wirdah. dkk. 2012. Jurnal ISSN 2339-2529 Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik III 2013 Tentang :
Evaluasi Pengelolaan Obat dan Starategi Perbaikan Dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun
Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun
2012. diakses
dari http:semnasffua.com
pada 21 Mei 2014 Winardi. J, 1999. Pengantar Teori Sistem dan Pendekatan Sistem. Cetakan ke-4.
Bandung: Mandar Maju
Lampiran 1
Pedoman Telaah Dokumen Analisis Sistem Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Mulya
Tangerang Tahun 2014
1. Profil Rumah Sakit Mulya Tahun 2012
2. Profil Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mulya Tahun 2012
3. Formularium Obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mulya Edisi 2
4. Dokumen Instruksi Kerja atau SOP Instalasi Farmasi
5. Kartu Stock Obat Gudang Farmasi Rumah Sakit Mulya
6. Kartu Induk Persediaan Obat Gudang Farmasi Rumah Sakit Mulya
7. Buku Harian Penerimaan Obat
8. Buku Harian Pengeluaran ObatBuku Defecta
9. Laporan MutasiSurat Bukti Barang Keluar
10. Dokumen Hasil Stock Opname
Lampiran 2
Lembar Observasi Instrumen Penelitian Analisis Sistem Penyimpanan Obat di Rumah Sakit
Mulya Tangerang Tahun 2014
Hari Tanggal Observasi : Senin, 12-14 Mei 2014
Bagian I Komponen Input Penyimpanan
1. Sumber Daya Manusia
Ketersediaan SDM No.
Variabel Observasi Hasil
Keterangan Ya
Tidak
1. Terdapat Atasan Kepala Gudang Farmasi
√
Tanggung jawab gudang dipegang oleh
Apoteker RS Mulya 2.
Terdapat Kepala Gudang
√
3. Terdapat Pengurus Barang
√
4. Terdapat Staf Pelaksana Gudang
√
SDM Gudang Farmasi Umur
Pendidikan Lama
Kerja Kepala Instalasi Farmasi
28 Tahun Apoteker
4 Tahun Petugas Gudang Farmasi
22 Tahun SMF
Sekolah Menengah Farmasi
4 Tahun Petugas Bagian Keuangan RS
Mulya 45 Tahun
Sarjana Ekonomi SE 6 Tahun
a. Kedisiplinan Petugas Gudang Farmasi
Kegiatan SDM Pelaksanaan
Keterangan Ya
Tidak
Petugas gudang farmasi datang tepat waktu
√
Biasa petugas datang 10 atau 5 menit sebelum jam kerjanya.
Petugas gudang farmasi memulai pekerjaannya sesuai dengan jam yang sudah ditentukan yaitu jam
09.00 WIB √
Petugas gudang farmasi melaksanakan kegiatannya sesuai denga SPO yang berlaku
√
Ada beberapa poin dalam SPO penerimaan obat dan
penyusunan obat yang tidak dilakukan sesuai dengan SPO
yang ada. Petugas gudang farmasi tidak menunda
pekerjaannya
√
Ada beberapa tugas seperti penyusunan obat ke rak
penyimpanan setelah diterima yang terkadang ditunda-tunda.
Petugas gudang farmasi pulang tepat waktu yaitu jam 18.00 WIB
√
Kecuali petugas melakukan lembur kerja
2. Dokumen
No. Variabel Observasi
Hasil Keterangan
Ya Tidak
1. Buku Harian Penerimaan Obat
√
2. Buku Harian Pengeluaran Obat
√
3. Kartu Induk Persediaan Obat
√
4. Kartu Stok Obat
√
5. Surat Perintah Mengeluarkan Barang SPMB
√
6. Surat Bukti Barangobat Keluar
√
7. Surat Kiriman Obat
√
8. Daftar Isi KemasanPacking List
√
9. Berita Acara Penerimaan Obat
√
10. Dokumen Obat Kadaluarsa
√
11. Dokumen hasil Stok Opnam Obat
√
12. Dokumen Laporan Faktur Pembelian Obat
√
3. Standar Operasional Prosedur
No. Variabel Observasi
Hasil Keterangan
Ya Tidak
1. Deskripsi Kerja Petugas Gudang
√
2. Deskripsi Kerja Penanggung Jawab Gudang
√
3. Prosedur Penerimaan Obat
√
4. Prosedur Penyusunan dan penyimpanan Obat
√
5. Prosedur Pengeluaran Obat
√
6. Prosedur Permintaan Obat
√
7. Prosedur Stock Opname Obat
√ 4.
Sarana dan Prasarana Penyimpanan Obat
No. Variabel Observasi
Hasil Keterangan
Ya Tidak
1. Gudang penyimpanan obat terpisah dari ruang
pelayanan atau apotek RS
√
2. Luas gudang cukup luas minimal 3 x 4 m
2
√
L = 3,49 x 2,47 m
2
3. Terpisahkan antara fasilitas penyelenggaraan
manajemen dengan pelayanan langsung pada pasien
√
4. Terpisahkan antara fasilitas penyelenggaraan
manajemen dengan tempat pembuangan limbah
√
5. Terdapat ruang kantor petugas gudang
√
6. Terdapat ruang penyimpanan obat yang terpisah
dengan alat kesehatan
√
7. Atap gudang dalam keadaan baik dan tidak bocor
√
8. Lantai dibuat dari segelsemen
√
9. Dinding gudang dibuat licin
√
10. Gudang memilki ventilasi
√
11. Gudang memiliki jendela yang berteralis
√
12. Jendela dilengkapi dengan gorden
√
13. Penerangan gudang yang cukup
√
14. Adanya pengaturan suhu ruangan
√
Suhu : 16
o
C 15.
Adanya pengaturan sinarcahaya ruangan
√
16. Adanya pengaturan kelembaban
17. Terdapat ruanglemari terpisah untuk obat mudah
terbakar
√
18. Terdapat ruanglemari untuk obat berbahaya
√
19. Terdapat ruanglemari arsip dokumen
√
20. Gudang mempunyai kunci pengaman
√
21. Gudang dilengkapi dengan kunci ganda
√
Peralatan Penyimpanan Obat No.
Variabel Observasi Hasil
Keterangan Ya
Tidak
1. Tersedia raklemari penyimpanan obat
√
2 lemari kayu 2 lemari besi
2. Tersedia lemari khusus yang terkunci untuk
penyimpanan Narkotik dan Psikotropik
√
3. Tersedia lemari pendingin untuk menyimpan
jenis obat tertentu yang memerlukan suhu dingin
√
4. Tersedia rak atau lemari khusus untuk obat
rusak dan kadaluarsa
√
5. Raklemari penyimpanan tidak langsung menempel
dengan lantai
√
Jarak dari lantai 10 cm 6.
Raklemari penyimpanan tidak menempel pada dinding gudang
√
Jarak dengan dinding 3,5 cm
7. Tersedia alat bantu pemindahan obat dalam
Gudang
√
8. Tersedia kartu stok obat untuk memberi keterangan di
raklemari penyimpanan
√
9. Tersedia ketentuan dilarang masuk ke tempat
penyimpanan obat selain petugas
√
10. Tersedia Palletpapan alas untuk barang
√
11. Jarak Pallet dengan lantai min. 10 cm
√
12. Jarak Pallet dengan dinding max. 30 cm
√
13. Tersedia pendingin ruanganAC
√
14. Tersedia keterangan untuk obat berbahaya
√
15. Tersedia keterangan untuk obat yang mudah terbakar
√ Sarana dan Prasarana Keamanan Gudang
No. Variabel Observasi
Hasil Keterangan
Ya Tidak
1. Pintu ruangan dibuat berlapis tidak hanya 1 pintu
√
2. Tersedia kunci ruangan dibuat ganda
√
3. Tersedia teralis pada jendela
√
4. Tersedia kunci pada lemari obat narkotika dan
psikotropika
√
5. Tersedia termometer ruangan
√
6. Tersedia alat pemadam kebakaran ringan
√
7. Tersedia detektor panasapi
√
8. Kunci gudang di pegang oleh kepala gudang
√
9.
Gudang bebas dari tikus, kecoa dan hama lain
√
Terdapat Kecoa