2. Variabel Proses
Tabel 3.2 Definisi Istilah Variabel Proses
Variabel Proses
Definisi Istilah Cara
Alat Hasil Ukur
Penerimaan Obat
Kegiatan menerima obat
dari supplier atau distribusi obat
yang dilakukan oleh petugas
gudang di gudang farmasi
RS Mulya. 1.
Observasi 2.
Wawancara mendalam
3. Telaah
Dokumen 1.
Pedoman Observasi
2. Pedoman
Wawancara 3.
Daftar Tilik Informasi tentang
kesesuaian proses penerimaan obat dari
supplier ke gudang farmasi RS Mulya dengan ketetapan
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, terdiri dari :
- Memeriksa kesesuaian jenis, jumlah dan harga
obat yang datang dengan spesifikasi yang ada di
faktur dari supplier.
- Memeriksa kesesuaian jenis, jumlah dan harga
obat yang datang dengan spesifikasi yang ada di
surat pemesanan RS.
- Memeriksa tanggal kadaluarsa obat
- Memeriksa kemasan obat yang datang
- Membuat laporan penerimaan
Penyusunan Obat
Kegiatan menyusun dan
mengatur stok obat di gudang
farmasi rumah sakit Mulya
sesuai dengan pedoman
penyimpanan yang dibuat oleh
Dirjen Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan. 1.
Observasi 2.
Wawancara
Mendalam
1. Pedoman
Observasi 2.
Pedoman Wawancara
Informasi tentang kesesuaian proses
penyusunan obat di RS Mulya dengan ketetapan
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2010
Variabel Proses
Definisi Istilah Cara
Alat Hasil Ukur
Pengeluaran Obat
Kegiatan mengeluarkan
obat dari gudang farmasi RS ke
unit-unit yang ada di RS Mulya
1. Observasi
2. Wawancara
Mendalam 3.
Telaah Dokumen
1. Pedoman
Observasi 2.
Pedoman wawancara
3. Daftar Tilik
Informasi tentang kesesuaian proses pengeluaran obat
yang dilakukan oleh petugas gudang farmasi RS Mulya
dengan ketetapan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan 2010
Stock Opname
Obat Kegiatan
memeriksa kesesuaian stok
fisik obat-obat yang ada di
gudang farmasi RS Mulya
dengan stok obat- obatan yang
tertera pada data komputer milik
petugas gudang RS Mulya.
1. Observasi
2. Wawancara
Mendalam 3.
Telaah Dokumen
1. Pedoman
Observasi 2.
Pedoman wawancara
3. Daftar tilik
Informasi tentang Kesesuaian proses stok
opname obat dengan ketetapan Dirjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2010
Pencatatan dan
Pelaporan Kegiatan
mencatata dan melaporkan
informasi atau data-data terkait
obat-obatan yang ada di rumah
sakit Mulya mulai dari obat
diterima, disimpan hingga
didistribusikan kepada bagian
yang bertanggung
jawab terhadap kegiatan
penyimpanan obat di gudang
farmasi RS Mulya.
1. Observasi
2. Wawancara
mendalam 3.
Telaah Dokumen
1. Pedoman
observasi 2.
Pedoman Wawancara
3. Daftar Tilik
Informasi tentang kesesuaian proses pencatatan dan
pelaporan obat yang dilakukan oleh petugas
gudang farmasi RS Mulya dengan ketetapan Dirjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2010
3. Variabel Output
Tabel 3.1 Definisi Istilah Variabel Output
Variabel Output
Definisi Istilah Cara
Alat Hasil Ukur
Sistem Penyimpanan
Obat Tersimpannya
obat di gudang farmasi Rumah
Sakit Mulya Obat-obatan
yang ada di gudang
farmasi RS Mulya dapat
memenuhi seluruh kriteria
efisiensi penyimpanan
yang ditetapkan oleh
Dirjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan.
1. Observasi
2. Wawancara
mendalam 3.
Telaah Dokumen
1. Pedoman
Observasi 2.
Pedoman Wawancara
3. Daftar Tilik
Hasil penyimpanan sesuai indikator efisiensi
penyimpanan obat yang ditetepkan Depkes dan
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2010,
terdiri dari : - Kesesuaian jumlah
stock obat Pencatatan dengan stock fisik
- TOR Turn Over Ratio - Obat kadaluarsa dan
rusak - Stok MatiDeath Stock
- Kesesuaian pengeluaran obat FIFOFEFO
53
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2000,
penelitian kualitatif merupakan posedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih
mendalam tentang sistem penyimpanan obat di gudang farmasi Rumah Sakit Mulya Tangerang. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini
merupakan pengamatan langsung pada sistem yang sedang berjalan disertai wawancara mendalam dengan informan yang terlibat dalam pelaksanaan
penyimpanan obat di gudang farmasi RS Mulya.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gudang Farmasi Rumah Sakit Mulya Tangerang yang terletak di jalan KH. Hasyim Ashari No. 18 Sudimara,
Pinang Kota Tangerang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2014.
4.3 Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana informan penelitian secara langsung
ditentukan oleh peneliti sesuai dengan kriteria pemilihan informan, yaitu :
a. Kesesuaian appropriatness
Informan dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki berkaitan dengan sistem penyimpanan obat di RS Mulya Tangerang.
b. Kecukupan adequacy
Hingga peneliti mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan lengkap dan jelas.
Informasi yang terkait dengan pelaksanaan penyimpanan obat di gudang farmasi RS Mulya diperoleh melalui beberapa informan yaitu :
1. Informan Kunci
Informan kunci dalam penelitian ini yaitu Petugas gudang farmasi RS Mulya yang merupakan pelaksana harian dari kegiatan
penyimpanan di gudang farmasi RS Mulya. 2.
Informan Pendukung Informan pendukung pada penelitian ini terdiri dari :
a. Kepala Instalasi Farmasi
b. Petugas bagian keuangan RS Mulya
4.4 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti yang melakukan wawancara secara langsung kepada informan, selain itu peneliti juga melakukan observasi
langsung pada kegiatan penyimpanan obat dan telaah dokumen. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain pedoman wawancara,
pedoman telaah dokumen, lembar observasi, alat tulis, laptop, kamera dan alat perekam. Pedoman wawancara, lembar observasi dan telaah dokumen
mengacu kepada pedoman pengelolaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang disusun oleh Dirjend Bina Farmasi dan Alat Kesehatan
tahun 2010 dan beberapa referensi terkait manajemen farmasi dan logistik obat di rumah sakit.
4.5 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh dari observasi langsung terhadap kegiatan penyimpanan obat di RS Mulya Tangerang, serta wawancara mendalam
dengan para pelaksana kegiatan yang terkait penyimpanan obat dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam dan lembar observasi
check list. Selain itu, data primer juga didapat melalui telaah dokumen dengan menggunakan pedoman telaah dokumen yang berhubungan
dengan kegiatan penyimpanan obat di Rumah Sakit Mulya Tangerang. Adapun dokumen yang dimaksud tersebut antara lain :
- Formularium Obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mulya Edisi 2
- Dokumen Instruksi Kerja atau SOP Instalasi Farmasi - Kartu Stock Obat Gudang Farmasi Rumah Sakit Mulya
- Kartu Induk Persediaan Obat Gudang Farmasi Rumah Sakit Mulya - Buku Harian Penerimaan Obat
- Buku Harian Pengeluaran ObatBuku Defecta - Surat Bukti Barang KeluarLaporan Mutasi
- Dokumen Stock Opname
b. Data Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian seperti alur penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran obat, standar operational prosedur SOP, daftar inventaris dan sarana di gudang farmasi serta data sekunder
lainnya yang
berhubungan dengan
pelaksanaan manajemen
penyimpanan logistik farmasi di RS Mulya Tangerang. Adapun data skunder lain yang diperlukan antara lain :
- Profil Rumah Sakit Mulya Tahun 2012 - Profil Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mulya Tahun 2012
4.6 Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara diantaraya :
a. Wawancara mendalam indepth interview
Wawancara dilakukan kepada Kepala Instalasi Farmasi, Petugas Gudang Farmasi dan Petugas Keuangan RS Mulya Tangerang untuk
memperoleh data primer mengenai sistem penyimpanan obat di Gudang