Fungsi Manajemen Logistik Manajemen Logistik

d. Memudahkan pencarian dan pengawasan Adapun kegiatan penyimpanan meliputi : a. Perencanaanpersiapan dan pengembangan ruang-ruang penyimpanan storage space b. Penyelenggaraan tata laksanan penyimpanan storage procedure c. Perencanaanpenyimpanan dan pengoperasian alat-alat pembantu pengaturan barang material handling equipment d. Tindakan-tindakan kemananan dan keselamatan 5. Penyaluran Penyaluran adalah kegiatan menyalurkan barang sesuai permintaan, tepat waktu, tepat jumlah dan sesuai dengan spesifikasi Subagya, 1995 6. Fungsi Pemeliharaan Fungsi pemeliharaan merupakan usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris Aditama, 2007. 7. Fungsi Penghapusan Fungsi penghapusan yaitu berupa kegiatan dan usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai peraturan atau perundang-undangan yang berlaku Dwiantara, 2005. 8. Fungsi Pengendalian Pengendalian persediaan adalah berhubungan dengan aktivitas dalam pengaturan persediaan bahan-bahan agar dapat menjamin kelancaran proses produksi atau persediaan obat di apotek dan farmasi rumah sakit agar menjamin kelancaran pelayanan pasiennya secara efektif dan efisien Seto, 2004.

2.1.3 Jenis Logistik Rumah Sakit

Menurut Sabarguna 2005 logistik rumah sakit dibagi dalam 3 klasifikasi yaitu farmasi rumah sakit Obat-obatan, alat-alat kesehatan dan bahan non medis yang terkait langsung seperti kertas EKG, film rongent dll, logistik nonn medis dan logistik dapur.

2.2. Penyimpanan Obat

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2004 penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obat yang diterima agar aman tidak hilang, terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin. Penyimpanan merupakan fungsi dalam managemen logistik farmasi yang sangat menentukan kelancaran pendistribusian serta tingkat keberhasilan dari manajemen logistik farmasi dalam mencapai tujuannya.

2.2.1 Tujuan Penyimpanan Obat

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan. Penyimpanan berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumnya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan dengan biaya serendah mungkin. Menurut Warman 2004 tujuan dari penyimpanan antara lain : a. Mempertahankan mutu obat dari kerusakan akibat penyimpanan yang tidak baik b. Mempermudah pencarian di gudangkamar penyimpanan c. Mencegah kehilangan dan mencegah bahaya d. Mempermudah stock opname dan pengawasan Secara lebih terperinci, Depkes RI 2004 menyatakan bahwa tujuan penyimpanan antara lain : 1. Aman, yaitu setiap barangobat yang disimpan tetap aman dari kehilangan dan kerusakan. a. Kehilangan karena dicuri orang lain, dicuri karyawan sendiri, dimakan hama tikus atau hilang sendiri tumpah, menguap b. Kerusakan, yaitu akibat barang itu sendiri rusak atau barang itu merusak lingkungan polusi 2. Awet, yaitu barang tidak berubah warnanya, baunya, gunanya, sifatnya, ukurannya, fungsinya dan lain-lain. 3. Cepat, yaitu cepat dalam penanganan barang berupa menaruh atau menyimpan, mengambil, dan lain-lainnya. 4. Tepat, dimana bila ada permintaan barang, barang yang diserahkan memenuhi lima tepat, yaitu tepat barang, kondisi, jumlah, waktu dan harganya. 5. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab. 6. Mudah, yaitu: a. Mudah menangani barang dan mudah menempatkan barang di tempatnya dan menemukan dan mengambilnya. b. Mudah mengetahui jumlah persediaan c. Mudah dalam pengawasan barang d. Murah, yaitu biaya yang dikeluarkan sedikit untuk menanganinya, yaitu murah dalam menghitung persediaan, pengamanan dan pengawasannya.

2.2.2 Unsur Pengelola dan Sarana Manajemen Penyimpanan Obat

Unsur pengelola dan sarana yang harus tersedia di dalam kegiatan manajemen penyimpanan obat menurut Depkes RI 2006 terdiri dari :

1. Personil Sumber Daya Manusia Penyimpanan Obat

Dalam pelaksanaan penyimpanan obat di gudang, minimal terdapat beberapa personil, yang terdiri dari : a. Atasan Kepala GudangKuasa Barang, tugasnya: - Membuat perintah tertulis kepala Kepala Gudang untuk menerima, menyimpan dan mengeluarkan obat - Membentuk Panitia Pemeriksaan Penerimaan Obat, Panitia Pencacahan Obat, Panitia Pemeriksaan Obat untuk dihapuskan, serta Panitia Penghapusan - Menindaklanjuti laporan atas terjadinya kehilangan atau bencana alam - Melaporkan secara berkala pelaksanaan tugasnya kepada atasannya. b. Kepala Gudang, tugasnya: - Bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran obat. - Mencatat setiap mutasi barang pada Kartu Persediaan Obat - Melaporkan hasil pencatatan barangobat persediaan secara berkala - Melaporkan dalam bentuk Berita Acara, apabila terjadi hal yang khusus bencana alam, hilang, kebakaran, dll. c. Pengurus Barang, tugasnya: - Menyelenggarakan pembukuan dan administrasi pergudangan. - Mengaturmenyusun obat dalam gudang penyimpanan. - Mengumpulkan barangobat yang akan dikeluarkan. - Mencatat setiap mutasi barang pada Kartu Obat dan mencatat jumlah obat yang diberikandikeluarkan pada Surat Perintah Mengeluarkan Barang. - Memelihara dan merawat barang-barang dan obat dalam gudang penyimpanan. - Menyusun atau membuat laporan tentang hasil pencatatan dan pembukuan obat persediaan. d. Staf Pelaksana Gudang, tugasnya yaitu membantu pengurusan obat dalam hal mengumpulkan, pengepakan, memelihara atau merawat obat, dan lain-lain. Adapun persyaratan personil gudang farmasi, minimal : 1 orang Atasan Kepala Gudang minimal S1 atau S.Far