Obat Kadaluarsa dan Rusak di Gudang Farmasi Rumah Sakit Mulya

petugas tidak melaksanakannya. Hal ini dikarenakan petugas menganggap semua obat yang datang dari distributor memiliki tanggal kadaluarsa yang sama karena jarak pemesanan obat dan obat yang datang tidak terlalu lama. Ini didukung oleh pernyataan informan sebagai berikut. “…semuanya kan sama aja, kita mesen obatnya juga ga lama jaraknya. Datengnya juga ga beda lama sih jadi pasti tanggal ED nya sama aja. Jadi mau pake FIFO FEFO atau ngga ya sama aja ” GF-1 Sistem pengeluaran ini masih belum sesuai dengan pedoman penyimpanan obat yang dibuat oleh Dirjend Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2010 yang menyebutkan bahwa dalam proses pengeluaran obat dari gudang farmasi atau gudang obat harus memperhatikan sistem FIFOFEFO. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya obat kadaluarsa dan rusak serta menghindari kerugian akibat obat rusak dan kadaluarsa. 109

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen. Adapun keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan tentang sistem penyimpanan di rumah sakit Mulya tahun 2014 antara lain : 1. Pada kegiatan observasi terhadap stock opname obat di gudang farmasi, peneliti hanya melakukan observasi pada kegiatan stock opname obat secara random di gudang farmasi bukan stock opname obat secara keseluruhan di ruang gudang farmasi. Hal ini dikarenakan mundurnya jadwal stock opname di gudang farmasi yang dilakukan oleh petugas rumah sakit Mulya tersebut. Ini menyebabkan peneliti tidak dapat melihat secara mendetil bagaimana kegiatan stock opname obat di gudang farmasi secara keseluruhan. 2. Perhitungan nilai TOR turn over ratio atau perputaran modal selama satu tahun sebagai salah satu cara menilai sistem penyimpanan obat tidak dapat dilakukan oleh peneliti. Hal ini dikarenakan peneliti tidak mendapatkan izin untuk mengakses data dari manajemen rumah sakit Mulya. Sehingga penilaian efisiensi dan mutu dari sistem penyimpanan dilakukan hanya dengan melihat kesesuaian jumlah stock obat, stock mati, jumlah barang kadaluarsa dan rusak dan kesesuaian sistem pengeluaran FIFO dan FEFO.