Anggaran Input Penyimpanan Obat

Dari hasil observasi pada pelaksanaan standar operasional prosedur yang berlaku diketahui bahwa masih terdapat beberapa point yang belum dilaksanakan secara maksimal oleh petugas gudang farmasi, hal ini dikarenakan petugas gudang tidak mengingat semua poin yang terdapat didalam stadar operasional prosedur. Meskipun pendokumentasian dan sosialisasi terhadap standar operasional prosedur ini sudah pernah dilakukan sebelumnya. dan SOP yang dibuat sudah sesuai dengan pedoman penyimpanan obat yang dibuat oleh Dirjend Bina Farmasi dan Alat Kesehatan tahun 2010. Ini juga didukung oleh pernyataan informan sebagai berikut. “ Udah mulai aku lakuin sih tapi yang aku inget aja hahaha ” GF-1 Namun, sejauh ini Kepala Instalasi Farmasi hanya mengetahui bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas gudang sudah sesuai dengan SOP yang ada. Padahal kenyataannya petugas tidak menghafal semua poin dalam SOP. “ Kalau sejauh ini dan setau saya sih ya sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan itu yah pelaksanaan penyimpanannya tapi kendalanya itu karena dianya petugas gudang hanya sendiri jadi kadang ada aja yang ga dilakuin sesuai SPO karena dia juga ribet ya harus handle kerjaan sendiri. ” GF-2

5.3.4 Dokumen Penyimpanan Obat

Dokumen penyimpanan obat merupakan salah satu hal yang mejadi penting untuk pelaksanaan penyimpanan digudang farmasi. Karena dengan adanya dokumen dapat membantu petugas dalam meminimalisir kesalahan dan kehilangan. Adapun dokumen yang terdapat di gudang farmasi RS Mulya berdasarkan hasil observasi, wawancara dan telaah dokumen antara lain sebagai berikut. 1. Buku harian penerimaan obat Buku harian penerimaan obat sudah disediakan oleh manajemen rumah sakit Mulya. buku harian penerimaan obat merupakan dokumen berbetuk buku yang dibuat tabel-tabel didalamnya. Tabel- tabel tersebut terdiri dari dari kolom hari dan tanggal, kolom nama distributor, kolom no. faktur dan kolom total harga fartur. Namun pada pelaksanaannya buku ini hampir tidak pernah diisi oleh petugas gudang. Hal ini dikarenakan petugas merasa kesulitan dan tidak memiliki cukup waktu jika harus mencatat di buku harian penerimaan obat, karena selain itu petugas gudang juga harus membuat laporan pembelian obat setiap harinya. Laporan pembelian obat merupakan kumpulan hasil print out data obat yang masuk dan faktur pembelian obat pada hari tersebut. Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen diketahui bahwa dokumen ini dibuat oleh petugas gudang farmasi RS Mulya. Kemudian dilaporkan kepada kepala Instalasi Farmasi RS Mulya setiap harinya untuk mengetahui jumlah pembelian dan barang yang datang setiap harinya. Laporan pembelian berisi : a. Tanggal obat di pesan b. Tanggal obat datang