2.4 Kerangka Teori Bagan 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Teori Modifikasi dari Ampulembang 2004, Dobbs 2009, Starks 2010, Ross 2011, US. Congress 1990, dan WHO 1986.
Faktor Internal:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Genetik
4. Pengetahuan
5. Tingkat Pendidikan
6. Riwayat cidera kepala
7. Status Gizi
8. Status Kesehatan
Faktor Pekerjaan
1. Riwayat pekerjaan
2. Shift Kerja
3. Stres Kerja
Efek Neurobehavioral
Faktor Eksternal Bahaya Fisik
1. Kebisingan
2. Getaran
3. Radiasi
elektromagnetik
Bahaya Kimia
1. Pestisida
2. Pelarut
organik 3.
Logam berat
Bahaya Biologi
1. HIV
Faktor Perilaku
1. Konsumsi alkohol
2. Merokok
3. Penggunaan obat-
obatan 4.
Konsumsi Kopi
40
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, penggunaan pestisida dapat menyebabkan efek kesehatan yang bersifat akut dan kronis. Hal ini dikarenakan
penetrasi zat tersebut ke dalam tubuh yang mengakibatkan terhambatnya aktifitas enzim kholinesterase yang kemudian juga akan menghambat hidrolisis asetilkolin
sehingga menimbulkan gangguan pada sistem saraf. Adapun kerangka konsep penelitian ini mengacu kepada WHO 1986, Starks
2010, Ampulembang 2004, US.Congress 1990, Ross 2011, dan Dobss 2009 yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efek
neurobehavioral yaitu terdiri dari faktor internal, eksternal, perilaku, dan pekerjaan.
Faktor internal antara lain: umur, genetik, jenis kelamin, pengetahuan, tingkat pendidikan, cidera kepala, status gizi, dan status kesehatan. Faktor perilaku antara
lain alkoholik, merokok, konsumsi kopi, dan penggunaan obat-obatan. Faktor pekerjaan antara lain: shift kerja, riwayat pekerjaan, dan stres kerja. Sementara faktor
eksternal berupa HIV, kebisingan, radiasi elektromagnetik, getaran, paparan pestisida, logam berat, dan pelarut organik yang diukur pada masa kerja atau lama terpapar,
jenis bahan, serta alat pelindung diri.
Pada penelitian ini, variabel independent yang akan diteliti adalah umur, pengetahuan, tingkat pendidikan, status gizi, merokok, konsumsi kopi, stres kerja,
dan paparan pestisida yang diukur dari jenis pestisida serta masa kerja atau lama menggunakan. Sedangkan, variabel dependentnya adalah efek neurobehavioral yang
diketahui dari performa neurobehavioral pada uji digit span, digit symbol, pursuit aiming,
dan trial making. Variabel shift kerja tidak diteliti karena sistem kerja petani tidak menggunakan
shift. Jenis kelamin tidak diteliti karena hampir semua petani penyemprot tanaman sayur adalah laki-laki. Penyakit HIVAIDS, riwayat cidera kepala, penggunaan obat-
obatan, dan status kesehatan menjadi kriteria eksklusi penelitian. Variabel alkoholik tidak diteliti karena tidak cocok dengan latar belakang budaya masyarakat Sukabumi
serta dikhawatirkan bias akibat faktor kejujuran. Sementara genetik tidak diteliti karena dikhawatirkan data yang diperoleh bias karena tidak didukung oleh rekam
medis yang valid. Faktor eksternal berupa paparan pelarut organik dan logam berat tidak diteliti karena pada peneilitian sebelumnya petani di Desa Perbawati telah
diketahui mengalami keracunan akut pestisida. Riwayat pekerjaan tidak diteliti karena hampir semua petani tidak memiliki riwayat pekerjaan lain kecuali bertani.
Sedangkan faktor eksternal berupa kebisingan dan getaran tidak diteliti karena tidak terdapat alat maupun proses pekerjaan yang berpotensi menghasilkan bahaya
tersebut. Sementara faktor eksternal berupa radiasi elektromagnetik tidak diteliti karena keterbatasan alat. Selain itu, penggunaan APD juga tidak disertakan pada
variabel penelitian karena sulit diamati dan mayoritas petani tidak disiplin dalam
penggunaan APD atau dengan kata lain walaupun menggunakan APD namun mayoritas tidak sesuai standar yang berlaku.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Efek Neurobehavioral
Masa kerja lama terpapar
Jenis Pestisida Konsumsi Kopi
Merokok Stres Kerja
Status Gizi Pengetahuan
Umur
Tingkat Pendidikan