11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Saraf Manusia
2.1.1 Pegertian
Sistem saraf manusia merupakan suatu rangkaian jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain Pearce,
2006. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini
juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antar berbagai sistem tubuh
hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi, dan
gerakan.
2.1.2 Klasifikasi Saraf
Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf serebrospinal dan otonom. Sistem saraf serebrospinal terdiri dari susunan saraf
pusat dan tepi atau periferi. Selain itu, terdapat tiga jenis batang saraf yang dibentuk oleh saraf serebrospinal yaitu Pearce, 2006:
a. Saraf motorik atau juga yang disebut saraf eferen merupakan saraf yang menghantarkan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke saraf
periferi.
b. Saraf sensorik atau saraf aferen merupakan saraf yang menghantarkan impuls yang berasal dari periferi menuju otak.
c. Batang saraf campuran merupakan saraf yang terdiri dari saraf motorik dan sensorik sehinga berfungsi menghantarkan impuls dari otak ke saraf periferi
dan sebaliknya. Sistem saraf otonom terkadang disebut saraf tidak sadar karena berfungsi
mengendalikan organ-organ dalam secara tidak sadar. Berdasarkan fungsinya maka saraf otonom dibagi menjadi dua yaitu:
a. Susunan saraf simpatik yang merupakan saraf otonom yang berhubungan dan bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf.
Saraf ini terletak di depan kolumna vertebra. b. Susunan saraf parasimpatik yang terbagi menjadi dua bagian yaitu saraf
otonom kranial dan sakral.
2.1.3 Efek Neurobehavioral
Sistem saraf sangat penting dalam kehidupan manusia karena semua indra dan organ dikendalikan oleh saraf. Susunan dan mekanisme saraf sangat
kompleks dalam mengatur gerak tubuh, penglihatan, pendengaran, pernafasan, hormon, dan sistem kerja organ lainnya. Namun demikian, saraf manusia
sangatlah rentan terhadap kerusakan. Selain diakibatkan oleh proses penuaan, saraf dapat mengalami gangguan akibat penetrasi bahan-bahan kimia yang
bersifat toksik U.S. Congress, 1990. Penetrasi bahan kimia memiliki potensi pada setiap organ manusia dan tidak
jarang mengakibatkan keracunan. Dibandingkan dengan organ-organ lainnya,