Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

merupakah tanah kering dan lainnya. Disamping itu, Kabupaten Sukabumi mempunyai iklim tropik dengan tipe iklim B oldeman dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.805 mm dan hari hujan 144 hari. Suhu udara berkisar antara 20 - 30 C dengan kelembaban udara 85-89. Fenomena yang terjadi di daerah perkotaan menunjukkan luas lahan sawah akan semakin berkurang sejalan dengan banyaknya pembangunan di bidang perumahan, perdagangan ataupun industri sehingga fungsi lahan pertanian berubah fungsi menjadi lahan bukan pertanian. Pembangunan pertanian tanaman pangan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi. Pembangunan di bidang ini diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Hal ini diupayakan melalui peningkatan produksi pangan baik kuantitas maupun kualitasnya. Sekitar 1.849,77Ha lahan pertanian di Kota Sukabumi menghasilkan beberapa komoditas pertanian seperti padi sawah, palawija, holtikultura, sayur-sayuran, tanaman hias, serta tanaman obat. Kabupaten Sukabumi terdiri atas 47 kecamatan yang di bagi lagi atas sejumlah 364 desa dan 3 kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi berada di Pelabuhan Ratu. Desa Perbawati merupakan bagian dari Kecamatan Sukabumi yang kemudian menjadi daerah penelitian ini yang memiliki luas wilayah 503,6 ha. Secara administraif Desa Perbawati Berbatasan dengan : Sebelah utara : Taman Nasional Gede Pangrango Sebelah Selatan : Desa Kawarang Sebelah Barat : Desa Undrus Sebelah Timur : Desa Sudajaya Girang Desa Perbawati berada di kaki Gunung Gede-Pangrango berketinggian 750-1200 mdpl meter diatas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2496 mmtahun. Suhu udara di desa ini sekitar 18 -20 C sehingga cocok untuk bercocok tanam tanaman sayur dan tanaman hortikultura lainnya. Desa Perbawati memiliki sarana dan prasarana pendukung usaha tani berupa satu traktor, 71 hand spayer, 974 cangkul, 84 sabit. Mayoritas penduduk Desa Perbawati bermata pencaharian sebagai petani terutama komoditi sayuran. Jumlah petani di Desa Perbawati hingga sekarang adalah 309 orang BP3K, 2012.

5.2 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari hasil penelitian yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian pada populasi petani penyemprot tanaman sayur di Desa Perbawati Kabupaten Sukabumi didapatkan sebanyak 66 petani yang memenuhi kriteria inklusi sehingga telah memenuhi jumlah sampel minimal penelitian.

5.2.1 Efek Neurobehavioral

Efek neurobehavioral diketahui dari hasil uji performa neurobehavioral dengan menggunakan digit span forward, digit span backward, digit symbol, pursuit aiming , dan trial making. Hasil uji tersebut kemudian ditransform ke standar skor WHO 1986 dan kemudian dikategorikan Sahani, 2004. Berikut merupakan distribusi dan frekuensi efek neurobehavioral pada responden: Tabel 5.1 Gambaran Efek Neurobehavioral pada Petani Penyemprot Tanaman Sayur dengan Pestisida di Desa Perbawati Kabupaten Sukabumi Tahun 2013 Efek Neurobehavioral Jumlah Tidak Normal 40 60.6 Normal 26 39.4 Total 66 100 Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa 60.6 responden mengalami performa neurobehavioral buruk tidak normal atau efek neurobehavioral . Ketidaknormalan terjadi pada uji digit span yaitu terjadi pada 21.2 responden, digit symbol pada 25.8, pursuit aiming sebanyak 24.2, dan trial making sebanyak 24.2 responden. Disamping itu, distribusi data hasil uji performa neurobehavioral seperti digit span, digit symbol, pursuit aiming, dan trial making dapat diketahui dari tabel 5.2. Dimana data masing-masing uji yang dianalisis merupakan data yang sudah dijadikan standar skor. Tabel 5.2 Gambaran Distribusi Data Skor Standar Digit Span, Digit Symbol, Pursuit Aiming, dan Trial Making pada Petani Penyemprot Tanaman Sayur dengan Pestisida di Desa Perbawati Kabupaten Sukabumi Tahun 2013 Uji Performa Neurobehavioral p-value Interpretasi Digit Span 0.000 Tidak Normal Normal Digit Symbol 0.011 Tidak Normal Pursuit Aiming 0.200 Normal Trial Making 0.200 Normal