Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

b. Digit span Serangkaian digit yang disebutkan peneliti diulang oleh responden. Misalnya, peneliti menyebutkan 3-6-1 maka responden menyebutkan 3- 6-1 untuk digit span forward dan mengucapkan secara terbalk 1-6-3 untuk digit span backward. Berikut merupakan ilustrasi dan prosedur dalam mengerjakan uji ini: 1 Responden dan peneliti duduk berhadapan 2 Posisikan responden senyaman mungkin 3 Kemudi an jelaskan: “Saya akan menyebutkan beberapa angka dengan berurutan kemudian anda menyebutkannya kembali secara benar setelah saya selesai. Untuk contoh, saya mengatakan 5 – 4 – 3 kemudian anda mengulangnya 5 – 4 – 3” untuk uji digit span forward. Dan untuk digit span backward adalah “Saya akan menyebutkan beberapa angka dengan berurutan kemudian anda menyebutkannya kembali secara terbalik. Untuk contoh, saya mengatakan 5 – 4 – 3 kemudian anda mengulangnya dengan terbalik 3 – 4 – 5”. 4 Jika responden mengerti maka langsung dilakukan uji digit span digit span backward terlebih dahulu. 5 Uji dihentikan ketika responden telah menyelesaikan semua rangkaian angka 7b atau ketika responden tidak bisa mengulang dua rangkaian angka secara berurutan jumlah digit sama, misalnya: pada 3a dan 3b responden salah maka uji digit span dihentikan. Gambar 4.2 Lembar Kerja Uji Digit Span Forward and Backward c. Pursuit aiming Titik dot tepat di area tengah lingkaran dimana lingkaran berdiameter 2mm dikerjakan oleh responden. Responden diberikan waktu 2x60 detik untuk mengerjakan dengan diselingi waktu istirahat selama 30 detik. Berikut merupakan ilustrasi dan prosedur dalam mengerjakan uji ini: 1 Letakan lembar kerja digit symbol di depan responden pada tempat yang datar dan nyaman untuk menulis. 2 Berikan pensil bolpoint ke responden. 3 Katakan “ Tugas anda adalah memberikan titik tepat di tengah- tengah lingkaran-lingkaran kecil ini. Usahakan agar tidak ada goresan pensil yang mengenai garis dan kerjakan secepat mungkin. Anda akan mengerjakan dalam waktu 2x60 detik dimana setelah 60 detik pertama anda akan diberikan waktu untuk relaksasi selama 30 detik dan setelah itu anda akan mengerjakan kembali selama 60 detik. Kerjakan dengan arah sesuai tangan dominan anda misal tangan dominan anda kanan maka kerjakan dari kanan- kiri”. 4 Setelah responden paham mengerti maka tes dimulai. 5 Anda siap? Mulai sambil memulai perhitungan waktu stopwatch . 6 Setelah 60 detik, katakana “Berhenti” 7 Sekarang anda bisa santai dan kemudian anda akan memulai lagi setelah 30 detik. 8 Setelah 30 detik, katakan “Mulai”. 9 Setelah 60 detik, katakan “Berhenti”. Gambar 4.3 Lembar Kerja Uji Pursuit Aiming d. Trial making Lingkaran-lingkaran dihubungkan oleh responden sesuai dengan urutan angka 1-2-3-4 ….25. Tes ini maksimal dikerjakan selama 300 detik. Jika dalam waktu 300 detik responden belum menyelesaikan tes maka skor 300 dianggap layak untuk responden tersebut. Berikut merupakan ilustrasi dan prosedur dalam mengerjakan uji ini: 1 Letakan lembar kerja digit symbol di depan responden pada tempat yang datar dan nyaman untuk menulis. 2 Berikan pensil bolpoint ke responden. 3 Katakan “tugas anda adalah menghubungkan angak-angka sesuai urutan normal 1-2-3- 4…dst. dengan garis yang tidak terputus. Selalu tempelkan pensil pada kertas dan jangan pernah diangkat sebelum selesai mengerjakannya. 4 Stelah paham, uji trial making dimulai. 5 Anda siap? Mulai sambil memulai perhitungan waktu stopwatch . 6 Uji ini berakhir ketika responden telah menghubungkan semua angka-angka tersebut hingga angka terakhir 25 atau hingga waktu mencapai 300 detik namun responden belum selesai. Gambar 4.4 Lembar Kerja Uji Trial Making 4. Kumulatif penjumlahan skor a. Digit symbol Banyaknya simbol yang benar dijumlahkan sesuai digit pada pengisian kolom kosong. Maksimal skor adalah 100 poin. b. Digit span Banyaknya rangkaian digit yang berhasil diucapkan secara benar dijumlahkan. Total skor merupakan penjumlahan dari uji digit span forward dan backward. Maksimum skor adalah 28 poin. c. Pursuit aiming Menjumlahkan lingkaran circle yang telah diberi dot dengan tepat yaitu berada di tengah atau tidak menyentuh garis atau di luar lingkaran. d. Trial making Waktu yang dicatatkan responden dalam menyelesaikan tes ini. Maksimal 300 poin. 5. Standarisasi Skor Setelah skor masing-masing uji diperoleh maka skor tersebut harus distandarisasikan agar dapat diinterpretasikan sesuai acuan yang ada. Berikut adalah rumus untuk menstandarkan skor digit symbol, digit span, pursuit aiming, dan trial making: Skor – Skor Mean X 10 + 50 = SKOR STANDAR Std. Deviasi 6. Interpretasi Skor yang telah terstandar dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Skor ≤ 40 artinya abnormal atau performa neurobehavioral buruk atau efek neurobehavioral. b. Skor 40 artinya normal atau performa neurobehavioral baik atau tidak efek neurobehavioral Sahani, 2004. 4.4.2 Lembar penilaian stres kerja Variabel stres kerja diukur dengan indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan metode self report measurement. Metode ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan adanya perubahan psikologi, fisiologis, dan perilaku yang dapat dijawab dengan “tidak pernah” diberi skor 0, “kadang- kadang ” diberi skor 1 dan “sering” diberi skor 2. Dimana perubahan psikologi, fisiologis, dan perilaku yang digunakan berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh indeks Karoly. Hasil skornya adalah hasil total skor seluruh jawaban responden kemudian dikategorikan menjadi 2, yaitu kategori stres 25 dan tidak stres 1-25. 4.4.3 Lembar penilaian variabel merokok Variabel merokok diukur dengan indikator Brinkman dengan metode self report measurement . Variabel merokok diukur dan disajikan dengan menggunakan skala Brinkman yaitu perkalian antara jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap setiap hari dengan lama merokok dalam tahun . Hasilnya adalah skor 0-200= berkategori rendah, 201-600= sedang, dan 600= tinggi Hasty, 2011. 4.4.4 Stopwatch Alat pengukuran waktu digunakan untuk membantu dalam pengukuran performa neurobehavioral yaitu pada uji digit symbol, pursuit aiming, dan trial making. Alat ini dimanfaatkan untuk membatasi waktu responden dalam mengerjakan uji neurobehavioral. 4.4.5 Meteran Berfungsi untuk mengukur tinggi badan responden guna memperoleh nilai status gizi indeks masa tubuh. 4.4.6 Timbangan badan Berfungsi untuk mengukur berat badan responden guna memperoleh nilai status gizi indeks masa tubuh. 4.4.7 Kuesioner variabel independent Alat yang berupa pertanyaan tertulis dalam form kuesioner berfungsi mengambil data seperti: umur, pengetahuan, tingkat pendidikan, konsumsi kopi, merokok, jenis pestisida, dan masa kerja.

4.5 Pengumpulan Data

4.5.1 Pengumpulan data primer 1. Wawancara: melakukan pengumpulan data dengan percakapan antara peneliti dan responden dengan menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan adalah umur, pengetahuan, tingkat pendidikan, konsumsi kopi, merokok, stres kerja, masa kerja, dan jenis pestisida. 2. Observasi: melakukan pengumpulan data dengan mengamati dan memahami mengenai suatu hal kejadian. Data yang dikumpulkan adalah status gizi IMT dan jenis pestisida. 3. Tes neuropsikologi: melakukan pengumpulan data dengan cara pengukuran neuropsikologis tes psikologis: digit span, digit symbol, pursuit aiming, dan trial making . Data yang diperoleh adalah skor performa neurobehavioral yang kemudian menjadi justifikasi efek neurobehavioral . 4. Pengukuran: melakukan pembandinganpenilaian dengan suatu parameter tertentu. Data yang diperoleh adalah IMT. 4.5.2 Pengumpulan data sekunder Pengumpulan data sekunder mengenai frame populasi, profil wilayah penelitian, dan gambaran demografi wilayah setempat diperoleh dari Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan BP3K Kecamatan Sukabumi.

4.6 Pengolahan Data

Seluruh data yang terkumpul baik itu merupakan data primer maupun data sekunder akan diolah secara statistik dengan tahapan sebagai berikut: 4.7.1 Mengkode data data coding Membuat klasifikasi data dan memberi kode pada jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuisioner agar mempermudah dalam pengolahan data yaitu kode [0] untuk kondisi tidak normal, kasus, atau beresiko sedangkan [1] untuk kondisi sebaliknya. 4.7.2 Menyunting data data editing Langkah ini bertujuan untuk memeriksa kevalidan keabsahan dan kelangkapan, data seperti kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, maupun konsistensi dalam pengisian setiap jawaban kuesioner. 4.7.3 Membuat template Membuat struktur data dan file data, yaitu membuat tamplate sesuai dengan format kuisioner yang digunakan. 4.7.4 Memasukkan data data entry Memasukkan data dalam program software computer yang tersedia sesuai dengan klasifikasi dan kodingnya. 4.7.5 Membersihkan data data cleaning Cek ulang terhadap data yang telah dimasukkan dengan mengecek kembali data untuk memastikan bahwa data tersebut bersih dari kesalahan, baik kesalahan pengkodean maupun kesalahan dalam membaca kode. Dengan demikian diharapkan data tersebut benar-benar siap untuk dianalisis.

4.7 Analisis Data

4.7.1 Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan dengan tujuan untuk melihat besarnya persentase dari setiap variabel independen dan dependen yang diteliti. Variabel yang akan dianalisis menggunakan analisis univariat adalah gambaran karakteristik umur, pengetahuan, tingkat pendidikan, konsumsi kopi, merokok, stres kerja, masa kerja, jenis pestisida, APD, dan efek neurobehavioral. 4.7.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk data numerik variabel umur dengan kategorik variabel efek neurobehavioral analisis data menggunakan T- test independent. Sementara untuk data kategorik variabel efek neurobehavioral dan kategorik pengetahuan, tingkat pendidikan, konsumsi kopi, merokok, stres kerja, masa kerja, jenis pestisida, dan APD menggunakan uji chi-square untuk analisis datanya. Pada uji ini jika variabel kategorik 2 X 2 yang memiliki expected value kurang dari 5 sebanyak ≥ 20 maka Pvalue yang dilihat adalah pada uji Fisher Exact. Sedangkan jika tidak terdapat atau expected value kurang dari 5 sebanyak 20 maka dipakai Continuity Correction. Besarnya alfa ditentukan 0,05 α = 5 dan interval kepercayaan CI= 95. Dengan derajat kepercayaan 95 dapat diperoleh asumsi bahwa: a. Bila nilai Pvalue ≤ 0,05 maka disimpulkan ada hubungan antara variabel dependen dengan independen. b. Bila nilai Pvalue 0,05 maka disimpulkan tidak ada hubungan antara variabel dependen dengan independen.